UM Bulukumba Peringati Milad Kedua dengan Khidmat

BULUKUMBA, Suara Muhammadiyah – 21 Mei 2021 Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UM Bulukumba) melaksanakan Milad ke 2. Setelah perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bulukumba menjadi Universitas Muhammadiyah Bulukumba.

Dalam pidato milad Rektor Universitas Muhammadiyah Bulukumba mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Daerah Bulukumba yang terus memberikan apresiasi terhadap kemajuan Universitas Muhammadiyah Bulukumba.

Milad Kali ini mengusung tema “Meneguhkan gerakan akademik dimasa pandemi covid-19”. Walaupun kita berada pada situasi pandemi, itu tidak menyurutkan semangat civitas akademika Universitas Muhammadiyah Bulukumba untuk terus memacu diri bergerak menuju kemajuan kata Jumase dalam pidatonya.

Universitas Muhammadiyah Bulukumba mengajak seluruh komponen yang ada di Universitas Muhammadiyah Bulukumba untuk terus mengikuti protokol kesehatan untuk melawan Covid-19. Setidaknya sebagai bagian dari UMB seluruh Pimpinan, Dosen, staf, karyawan harus hadir menjadi solusi dalam menghentikan penyebaran covid-19, jika tidak bisa jadi solusi setidaknya kita tidak jadi bagian dari masalah penyebaran covid-19, tuturnya Rektor UMB.

Gerakana akademik Universitas Muhammadiyah Bulukumba, sebagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) akan terus memacu diri untuk terus meningkatkan kualitas akademik menuju kemajuan Universitas Muhammadiyah Bulukumba.

Pada acara milad tersebut Drs. H. Hamid Rachman selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bulukumba menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan milad yang diselenggarakan oleh UMB yang dirangkaikan dengan pengajian tersebut, walaupun dilaksanakan sangat sederhana karena kondisi Covid-19 ini, tentunya sebagai Ketua PDM Bulukumba sangat mengapresiasi kegiatan ini.

Selain itu Drs. H. Hamid Rachman juga mengucapkan teripakasih kepada Rektor UMB selalu mendukung kegiatan Muhammadiyah di Kabupaten Bulukumba, kegiatan LPCR misalnya yang baru-baru ini terselenggara dengan baik dengan menghadirkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah sebagai narasumber, termaduk Di bulan Ramadhan UMB juga berkolaborasi dengan PDM Bulukumba dalam menurunkan TIM safari Ramadhan di 12 Cabang Muhammadiyah se Kabupaten Bulukumba.

Hamid Rachman menambahkan Gerakan Dakwak Muhammadiyah di Bulukumba harus terus digalakkan dalam semua aspek, mulai Pimpinan Muhammadiyah, Pimpinan AUM, Pimpinan Ortom, Dosen, karyawan harus melakukan dakwah dengan cara dan ruang mereka masing-masing (karena dakwah adalah menjadi contoh/tauladan) tutup.

Materi Pengajian yang dibawakan oleh Ustadz Baharuddin Ribi yang kembali mengajak kepada peserta Milad Untuk “Meneguhkah Habluminallah dan Habluminannas pasca Ramadhan”

Syariat (aturan) jalan yang telah ditunjukkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Kita menjalankan puasa di bulan Ramadhan itu dengan Syariat, kita beridul fitri dengan syariat, kita berada dibulan syawal/menjalankan puasa syawal dengan syariat artinya bahwa kita hidup dengan tuntunan yang tentunya telah di ajarkan oleh Nabi Muhammad Saw, justru itu Muhammadiyah sebagai oraganisasi yang selalu berpodaman kepada Alqur’an dan Hadits mesti mengamalkan dalam setiap sendi kehidupannya.

Dalam pengajian itu juga Ust. Baharuddin ribi juga memberikan perumpamaan antara “manusia rabbani dan manusia ramadhani” Manusia Rabbani yakni semua jalan yang dilalui adalah ketaatan kepada Allah, apapun kesibukan dan aktifitas kita semua hanya karena Allah, baik dibulan ramadhan maupun diluar bular ramadhan.
Manusia Ramadhani ialah manusia yang nampak Habluminallah dan Habluminannasnya hanya dimaksimalkan dibulan Ramadhan, diluar bualn Ramadhan aktifitas tidak lagi mencerminkan nilai-nilai Habluminallah dan Habluminannas.

Maka tentunya lewat pengajian ini saya mengajak kepada jamaah peserta milad ke 2 Universitas Muhammadiyah Bulukumba untuk menjadi manusia rabbani, manusia yang bisa selalu menjaga Habluminallah dan Habluminannas kapan dan dimanapun dan dalam kondisi apapun harus terus istiqomah menjalankan syariat agama islam,” tutupnya. (Irfan)

Exit mobile version