Mencari Matahari: Menjaga Hati Pasca Ramadhan Untuk 11 Bulan ke Depan
Oleh: Alif Sarifudin Ahmad
(Penulis Buku Meraih Bahagia Dunia Dan Akhirat)
MENCARI MATAHARI
Ketika dusta jadi berhala
Ketika keadilan digadaikan
Ketika Pencitraan dijadikan Tuhan
Cinta pun dikhianati, hingga kita jadi merana, cemburu, dan patah hati
Mencari matahari di kegelapan malam hari
Bertanya pada bintang-bintang, kemana perginya kedamaian
Berlari mencari bulan tuk menanyakan
mengapa banyak orang menyukai cacian
zaman semakin tak karuan
….
Itulah penggalan puisi yang penulis tulis ketika melihat keadilan dan kedamaian yang sudah mulai hilang. Puisi tersebut, penulis ubah menjadi sebuah lagu dakwah menyikapi zaman yang semakin tak karuan. Sejak Ramadhan hingga Idul Fithri tahun ini kondisi umat Islam dunia semakin menghadapi tantangan akhir zaman. Ibadah haji yang tahun kemarin sempat tertunda dan tahun ini juga tidak jelas keberadaannya melengkapi fitnah akhir zaman, gerakan Islamophobia di seantero dunia bahkan kini sudah ada di depan mata menuntut semangat perjuangan kita yang tidak boleh lemah. Kini air mata muslimin Palestinapun kembali tertumpah lagi di tanah Aqsa. Bukan hanya air mata tetapi berubah menjadi genangan darah di mana-mana. Pasokan makanan dan bantuan obat-obatan pun dihancurkan oleh pasukan lakanatullah zionis, Bahkan setelah Rumah sakit yang dihantam bom, kini Bank yang disinyalir bantuan untuk Palestina dibombardir.
Pasca gencatan senjata sepihak jumat 21 Mei 2021 penderitaan muslimin Palestina terus mengingatkan akan keluarganya yang telah dibantai dan dibunuh dengan sadis. Hadis-hadis tentang ketidakamanan di Baitul Aqsa menunjukkan tanda-tanda Akhir zaman semakin dekat. Syekh Palestina DR. Muraweh Mosa Naser Nassar, dalam kumpulan hadis yang ditulisnya mengenai Baitul Maqdis, menjelaskan salah satu pembahasan mengenai Baitul Maqdis dan tanda-tanda kiamat. Secara ringkas ada lima hal tentang Baitul Maqdis.
- Kabar Gembira Pembebasan Baitul Maqdis.
Dari Auf bin Malik berkata, aku mendatangi Rasulullah SAW saat perang Tabuk dan beliau berada di kubah yang terbuat dari kulit, kemudian beliau bersabda: “Hitunglah enam 6 tanda hari kiamat..; 1) kematiaku, 2) dibebaskannya Baitul Maqdis, 3) dua kematian yang menimpa kalian seperti kambing, 4)melimpahnya harta sehingga seorang diberi 100 dinar tetap marah tidak rela, 5) fitnah yang masuk ke setiap rumah masyarakat Arab tanpa kecuali, 6) perdamaian antara kalian dan bangsa kulit Kuning (Romawi).. kemudian mereka mengingkari dan menyerang kalian dari 80 arah, setiap arah terdapat 12.000 pasukan” ?!. (Al-Bukhari; 3176).
- Baitul Maqdis dan Pembunuhan Dajjal serta Ya’juj Ma’juj.
Dari Abu Umamah Al-Bahily berkata, Rasulullah SAWpernah berkhutbah, dan kebanyakan isi khutbahnya tentang Dajjal sekaligus lebih waspada terhadap kami. Di antara sabdanya adalah: “ Sungguh tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal di muka bumi ini sejak Allah menciptakan anak cucu Adam,” sampai beliau mengatakan: “Pada saat itu jumlah mereka sedikit, dan kebanyakan mereka berada di Baitul Maqdis, imam mereka adalah seorang lelaki shaleh. Ketika imam mereka maju untuk melakukan shalat bersama mereka,” Ummu Syarik binti Abil ‘Akar lalu bertanya, “Di mana orang Arab saat itu”?. Rasulullah menjawab: “Waktu Subuh. Tiba-tiba Nabi Isa as (Al-Masih) turun, maka mundurlah imam mereka ke belakang agar Isa as maju untuk mengimami shalat.. Isa as lalu meletakkan tangannya di antara kedua bahu imam mereka sambil berkata: ‘Majulah kamu dan pimpinlah shalat, karena sesungguhnya shalat ditegakkan untuk kamu.’ Akhirnya pemimpin mereka pun maju dan mengimami mereka shalat. Selesai shalat, Isa as berkata: ‘Bukalah pintu.’ Mereka pun membukakan pintu, ternyata di belakangnya Dajjal telah menunggu bersama dengan tujuh puluh ribu (70.000) orang Yahudi, masing-masing memiliki pedang terhunus yang terbuat dari emas. Ketika Dajjal memandang nabi Isa AS, Dajjal pun meleleh (hancur) seperti garam laut bersama air. Nabi Isa AS kemudian berkata: “Aku punya pukulan untukmu yang tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkannya.” Nabi Isa as menemukan Dajjal berada di pintu Kota Ludd bagian timur, Nabi Isa as pun membunuhnya. Allah pun menghancurkan orang Yahudi. Tidak ada satu makhluk ciptaan Allah pun yang dijadikan pelindung oleh Yahudi, melainkan Allah jadikan berbicara, mulai dari batu, pohon, dinding, dan binatang ternak, “kecuali pohon Gharqadah”. Sebab ia merupakan pohon Yahudi. Tidak ada yang diucapkan kecuali, “Wahai hamba Allah yang Muslim”!, Di sini ada orang Yahudi, kemarilah dan bunuhlah dia.” (Ibnu Majah; 4077), dihasankan oleh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani dan disahihkan oleh Al-Albani. (Sahih)
- Hanya Baitul Maqdis yang Tersisa Setelah Seluruh Kota Hancur
Dari Mu’adz bin Jabal ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Makmurnya Baitul Maqdis adalah hancurnya kota Yastrib (Madinah), dan hancurnya kota Yastrib merupakan tanda permulaan Al-Malhamah, permulaan Al-Malhamah merupakan tanda penaklukan Konstantinopel, dan penaklukan Konstantinopel merupakan tanda kemunculan Dajjal. Rasulullah kemudian menepukkan tangannya ke pundak orang yang beliau ceritakan, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya ini adalah benar, seperti benarnya engkau sedang berada di sini atau seperti benarnya engkau duduk di sini,” maksudnya kepada Mu’adz bin Jabal”. (Abu Daud; 4294, Ahmad; 5/232, 245, Abu Ya’la Al-Mushili, Musnad; 6417, disahihkan oleh Al-Albani; 4096, Sahih).
- Baitul Maqdis dan Telaga Rasulullah SAW.
Dari Ibu Sa’id Al-Khudri berkata, bahwa Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya aku mempunyai telaga antara Ka’bah dan Baitul Maqdis, putih seperti susu, wadahnya sebanyak bilangan bintang. Dan aku nabi yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat”. (Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah (4301), Al-Bushairi berkata, hadis ini lemah karena ada Athiyah Al-‘Aufy. Disahihkan oleh Al-Albani. Abu Ya’la dalam Musnadnya (1028). (Sahih).
- Baitul Maqdis Negeri Mahsyar dan Mansyar.
Dari Maimunah binti Sa’ad ra (isteri Nabi SAW) berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, Wahai Rasulullah”!. Fatwakan kepada kami tentang Baitul Maqdis?. Beliau menjawab: “Ia adalah negeri mahsyar (perkumpulan) dan mansyar (penebaran). Datanglah kalian dan shalatlah kalian di sana, karena satu kali shalat di sana sama dengan berkali-kali shalat di tempat lain.” Aku bertanya lagi, “Bagaimana jika aku tidak mampu mendatanginya?” Beliau menjawab: “Kirimkan minyak untuk menyalakan lampu yang ada di dalamnya. Siapa yang melakukan hal itu maka ia seperti telah mendatanginya”. (Ibnu Majah; 1407).
Ibnu Taimiyah berkata; “Dalil-dalil tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya kekuasaan kenabian itu ada di Syam. Tempat perkumpulan (hasyr) di sana. Segala penciptaan dan akhir segala urusan kembali kepada Baitul Maqdis dan sekitarnya. Di sanalah akan dikumpulkan semua makhluk. Islam pada akhir zaman pun akan berkuasa di sana.
Itulah dalil mengenai Baitul Maqdis yang sekarang sedang memanas. Dalam keterangan lain ada sekitar 11 keutamaan Baitul Maqdis yang perlu diperhatikan untuk kita lebih mengenalnya. Sumber: Majalah SM No 1-3 Tahun 2018
Al-Quds, yang berarti tanah-wilayah yang suci atau sering disebut dengan Baitul Maqdis/muqaddas dan Palestina telah dijajah oleh Israel kurang lebih 55 tahun. Selama itu, rakyat palestina mengalami penderitaan dengan kehilangan tanah mereka yang dirampas oleh Israel hingga kehilangan keluarga dan sanak saudara. Usaha untuk membebaskan Al-Quds dari cengekeraman penjajah Israel terus dilaksanakan oleh berbagai pihak.
Namun sebagai muslim, kita tetap harus meyakini janji Allah dan Rasul-Nya yang terekam dalam banyak teks-nash (ayat dan Hadits) tentang kemenangan Muslim atas Al-Quds. Mengingat pentingnya Al-Quds sebagai bagian utama dari Akidah Islamiyah, yang harus diperjuangkan oleh setiap Muslim di seluruh muka bumi. Berikut dua dari beberapa keutamaan Al-Quds dalam Al-Qur’an dan Hadits:
- Tanah yang disucikan dan penuh keberkahan
Al-Quds adalah bagian dari Syam, wilayah yang terletak di timur Laut Mediterania, barat Sungai Eufrat, utara Gurun Arab dan sebelah selatan Pegunungan Taurus. Wilayah dimana para Nabi dan Rasul diturunkan, menjadi tempat tinggal dan tujuan utama perjalanan mereka.
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Qs. Al-Isra: 1)
يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الأَرْضَ المُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللّهُ لَكُمْ وَلاَ تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنقَلِبُوا خَاسِرِينَ
“Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi” (Qs. Al-Maidah: 21)
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطاً إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ
“Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia” (Qs. Al-Anbiya: 71)
وَأَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِينَ كَانُواْ يُسْتَضْعَفُونَ مَشَارِقَ الأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا….
“Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya[560] yang telah Kami beri berkah padanya..” (Qs. Al-A’raf: 137)
وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عَالِمِينَ
“Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu” (Qs. Al-Anbiya: 81)
- Negeri yang penuh kebaikan dimana para malaikat mengepakkan sayap mereka untuk menjaga negeri ini
عن زيد بن ثابت قال: بينما نحن عند رسول الله صلى الله عليه وسلم يوماً حين قال: طوبي للشام، طوبي للشام قلت : ما بال الشام؟ قال: الملائكة باسطو أجنحتها على الشام (رواه الترمذي)
“Dari Zaid bin Tsabit berkata: ketika kami berada di antara Rasulullah Saw. pada suatua hari, beliau bersabda: “Beruntunglah negeri Syam. Beruntunglah negeri Syam” Aku berkata; ada apa dengan negeri Syam (wahai nabi)? Bersabda: “para malaikat mengepakkan sayapnya untuk negeri Syam” (HR. At-Tirmidzi)
Melalui tulisan ini, ketika sisa-sisa cinta memperjuangkan amar makruf nahi munkar sudah semakin menipis maka semangat untuk berjuang membela kebenaran tidak boleh berhenti. Oang-orang yang tidak menyukai Islam semakin kentara dan terang-terangan melawan kita. Bahkan dalam kitab Aqidatul Mukmin kita akan berhadapan dengan Zumalaan wa nadzaraan qad yuhasidunahu yaitu sesama sahabat muslim yang hasud dan menjelma dalam hatinya akan menghancurkan kita yang tetap teguh dengan keadilan dan kebenaran.
Solusi dalam menghadapi tantangan yang semakin brutal adalah kita bekali dengan Kekuatan Empat ‘Ain. Kekuatan Empat ‘Ain ini penulis sudah unggah dalam dakwah youtube video terbatu pada link Ust. Alif Sarifudin.
- Ilmu
Tulisan yang pernah penulis sampaikan tentang tujuah amalan yang akan mengalir terus pahalanya, di antaranya orang yang terus mengamalkan ilmunya.
- Amal
Ilmu yang kita cari dan peroleh akan bermanfaat apabila diamalkan. Setiap huruf atau ayat yang kita amalkan akan membawa keberkahan.
- Adil
Menempatkan sesuatu pada tempatnya. Bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita adalah bagian dari adil.
- Akal
Orang yang dapat menggunakan akal dengan sebenarnya maka akan terus berpikir positif. Teringat pada surat Ali Imran 191 sehingga orang dikatakan berakal atau Ulil Albab ketika dia berkata Robbana Maa kholakta Hadza batila.
ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَـٰمًۭا وَقُعُودًۭا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَـٰطِلًۭا سُبْحَـٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ [٣:١٩١]
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Akhirnya rahmat dan kasih sayang Allah akan terus menghunjam dalam hati kita setelah kita dididik selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan apabila kita terus lengkapi hari-hari ke depan selama 11 bulan dilengkapi dengan semangat dan jihad yang tidak boleh berhenti. Mengerahkan segala fasilitas yang Allah berikan untuk taat bukan hanya untuk kecintaan dunia seperti yang dilakukan para zionis, Mendekat kepada Allah dengan dua air mata yakni mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang berjaga di jalan Allah, Bersyukur dengan nikmat yang ada, dan bersabar dengan segala keterbatasan. Nashrun Minallah Wa Fathun Qarib.