MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menangkan hibah pengembangan Inovasi Modul Digital (IMD) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hal itu tertuang dalam surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud nomor 2220/E2/PB.03.00/2021, tanggal 22 Mei 2021, yang ditandatangani Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Aris Junaidi.
Ketua Tim Pengembangan Inovasi Modul Digital dari Pendidikan Sosiologi Unismuh Sudarsono menyampaikan informasi tersebut, di Kampus Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Senin (24/5/2021).
“Alhamdulillah, kami dapat informasi bahwa proposal pengembangan modul yang kami ajukan diterima. Hal ini tentu tak lepas dari dukungan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (LP2AI) Unismuh, serta dukungan Pimpinan Universitas, Fakultas, dan Prodi,” ungkap Sudarsono.
Sudarsono mengemukakan bahwa program ini merupakan salah satu stimulan Kemdikbud untuk mendorong perguruan tinggi terus berinovasi dan meningkatkan kemampuan yang dikuasai oleh lulusannya di era revousi industri 4.0.
“Semakin berkembangnya tuntutan akan skill kekinian, harus diiringi dengan jaminan mutu pembelajaran yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi. Program ini saya lihat, berupaya mendukung inovasi-inovasi yang diciptakan oleh perguruan tinggi untuk dapat beradaptasi dengan tuntunan zaman,” jelas alumni Magister Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Makassar (UNM) ini.
Program IMD ini, lanjut Sudarsono, mendorong perguruan tinggi lebih aktif memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran guna memperluas jangkauan sumber belajar yang bermutu. “Mohon doanya, semoga pengembangan modul digital ini bisa berhasil,” sambungnya.
Keberhasilan rersebut mendapat apresiasi dari Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse. “Selamat untuk Prodi Pendidikan Sosiologi. Semoga meningkatkan mutu proses pembelajaran, yang berimplikasi terhadap daya saing lulusan,” ungkapnya.
Merujuk data 2018, Ambo Asse mengungkapkan, daya saing Indonesia baru mencapai ranking 45 dari 140 negara di dunia. Menurutnya, perguruan tinggi mesti berperan sebagai pusat pengembangan keilmuan dan inovasi untuk meningkatkan daya saing bangsa.
“Peningkatkan daya saing sangat perlu diawali dengan inovasi dalam pembelajaran. Pembelajaran yang menggunakan beragam media secara kreatif. Menantang mahasiswa untuk menghasilkan beragam alternatif pemecahan masalah. Keterampilan berinovasi yang telah dikuasai mahasiswa akan menjadi keterampilan yang bermanfaat seumur hidupnya,” ungkap Guru Besar Bidang Ilmu Hadits ini.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Prof Gagaring Pagalung juga memberi ucapan selamat. “Selamat kepada Bapak Sudarsono. Semoga bisa menjadi prototipe model digital, yang bisa memberi contoh dan rujukan bagi para dosen yang akan menggunakan model tersebut,” pungkasnya.
Pengembangan Inovasi Modul Digital merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas lulusan Program Studi Pendidikan Sosiologi Unismuh Makassar. Saat ini, prodi tersebut telah memperoleh akreditasi A (Unggul) dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Tahun 2021, Unismuh juga telah mendapat persetujuan Kemdikbud membuka Prodi S2 Pendidikan Sosiologi.