Pendampingan Muhammadiyah Green School Menuju Sekolah Adiwiyata

Muhammadiyah

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Lingkungan pendidikan (sekolah) berperan penting sebagai wadah (mediasi) untuk mengembangkan diri dan membangun karakter melalui berbagai kegiatan edukasi, baik program kurikuler maupun ekstrakulikuler. Oleh karena itu, lingkungan sekolah harus didesain agar mampu membentuk karakter yang baik, menjadi sumber belajar dan menciptakan atmosfer pendidikan yang kondusif agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya.

Sekolah harus mempunyai komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan nilai-nilai baik ke dalam seluruh aktivitas sekolah. Pendidikan jangan lagi dipahami sebagai sebuah beban, tetapi harus menjadi sesuatu yang menyenangkan, membebaskan, memanusiakan dan memaknai kehidupan secara baik. Paradigma pendidikan yang demikian akan mendorong anak didik untuk memberdayakan dirinya dan bertanggung jawab pada lingkungannya.

Sebagaimana disampaikan oleh Septi Nur Wijayanti, SH, MH dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta “pendampingan MGS di SMK Muhammadiyah 2 Turi merupakan tindak lanjut dari program pengabdian masyarakat UMY yang sudah dimulai sejak bulan Febuari 2021 dengan rangkaian kegiatan berupa focus grup discussion, workshop dan pelaksanaan MGS di sekolah”, tandasnya di sela-sela acara pendampingan program Muhammadiyah Green School (MGS) di SMK Muhammadiyah 2 Turi pada hari Sabtu, 22 Mei 2021.

Pendampingan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa dan guru SMK Muhammadiyah 2 Turi menjalankan MGS, serta menyiapkan kebijakan penerapan MGS. Program MGS ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk peduli terhadap lingkungan yang bersih dan sehat.

Sementara itu, Ir. Agus Nugroho Setiawan, MP dari Prodi Agroteknologi menambahkan bahwa ”Program MGS dapat dikembangkan sebagai salah satu cara untuk mendukung terwujudnya Sekolah Adiwiyata dan atmosfer akademik yang kondusif sesuai dengan visi dan misi SMK Muhammadiyah 2 Turi”.

MGS bukan sekedar gerakan penghijauan, namun merupakan konsep yang mengajak seluruh stakeholder untuk membentuk gaya hidup agar lebih peduli terhadap lingkungannya. Sekolah dapat dijadikan sebagai media pendidikan karakter, menyediakan ruang dan bahan belajar bagi siswa, serta meningkatkan kompetensi siswa dan guru.

MGS di SMKMuhammadiyah 2 Turi dilakukan dengan pendekatan green curriculum, green culture, green community, dan green school. Dalam pendekatan green school, MGS di SMK Muhammadiyah 2 Turi dilakukan dalam berbagai bentuk, antara lain penataan dan pengelolaan lingkungan sekolah, budidaya ikan dalam ember (budikdamber), dan pengembangan tanaman lidah buaya (Aloe vera) sebagai salah satu keunggulan sekolah. Lidah buaya ditanam dalam pot-pot besar yang di tatadi lingkungan sekolah, dan pengembangannya menggunakan pot / polybag kecil.

Lidah buaya dikembangkan untuk diolah menjadi nata de aloe, crispy dan stick aloe (aneka rasa), minuman instan aloe (aneka rasa), dawetaloe (aneka rasa), kolakaloe, hand sanitazer, dan hand shoap.

Berbagai hal yang dilakukan dalam program MGS ini tidak hanya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih kondusif untuk interaksi akademik dan sosial, tetapi juga dapat memberikan keuntunganfinansial dan sebagai media branding bagi sekolah untuk keberlanjutan.

Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Turi Purwati, SPd., MSi. Menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada UMY yang telah mendampingi pelaksanaan MGS di sekolahnya, sehingga dengan program MGS, SMK Muhammadiyah 2 Turi lebih siap untuk menuju sekolah adiwiyata yaitu sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

Sehingga tujuan dari program adiwiyata mengubah perilaku masyarakat menjadi peduli lingkungan, meningkatkan penghematan sumber daya dan energi untuk efisiensi dalam pembiayaan, mengembangkan suasana kebersamaan yang dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan dengan berbagai kegiatan kebersamaan, menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran di sekolah menjadi lebih nyaman dengan lingkungan yang sehat, bersih, tertib, dan asri, serta menghindari dampak negatif dapat tercapai. (Arif Hartanto)

Exit mobile version