LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – Gerhana bulan total merupakan fenomena alam yang terjadi disebabkan posisi bumi berada dalam satu garis lurus diantara bulan dan matahari. Durasi gerhana bulan total terlihat di wilayah surabaya selama 14 menit, dimulai pada 18:11:26 wib dan berakhir pada 20:49:44 wib. Gerhana bulan total akan terjadi kembali pada tahun 2022 mendatang sebanyak 2 kali berdasarkan kalender gerhana bulan yang tidak dapat disaksikan di wilayah Asia Tenggara.
Rabu (26/5) berdasarkan maklumat Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.1/E/2021 tentang shalat gerhana bulan. Pimpinan Ranting (PR) Muhammadiyah Kesambi bersama Takmir masjid An-nidhom melaksanakan kegiatan sholat gerhana bulan (khusuf) dan pengamatan gerhana bulan total. Shalat gerhana dilaksanakan tepat ba’da sholat magrib, ketika posisi gerhana berada pada posisi gerhana bulan parsial (partial lunar eclipse).
Ustadz Yasir Tajid selaku imam dan khatib, mengatakan bahwa fenomena gerhana bulan total merupakan fenomena alam yang tidak terjadi karena adanya seseorang yang lahir atau bahkan meninggal. Fenomena alam ini dapat dipastikan terjadinya dengan menggunakan suatu ilmu pasti. Selama proses gerhana berlangsung umat dianjurkan untuk memperbanyak berdoa, memperbanyak takbir, memperbanyak sedekah dan melaksanakan sholat. Kemudian beliau menambahkan bahwa sebelum dilaksanakan shalat gerhana hendaknya diserukan kepada seluruh umat untuk berbondong-bondong ke masjid melaksanakan ibadah shalat sunnah khusuf.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengamatan gerhana bulan di lantai 3 gedung Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 01 Kesambi yang merupakan satu area dengan masjid An-nidhom. Kemudian dilanjutkan dengan shalat isya’ berjamaah dan silaturahmi dengan warga Muhammadiyah jamaah masjid An-nidhom. (Zika Atqiya’)