Simbol Literasi Kepemimpinan
Oleh: Masud HMN
Pola atau simbol literasi Kepemimpinan sejarah Islam era Khalifaur Rasyidin, dapat dijadikan simbol akal sehat tapi jadi teladan. Secara terang benderang dapat dibaca pada rangkaian peristiwa. Disitu Kepemimpinan Islam era Khulafah Rasyidin banyak mengandung hikmah dan pembelajaran
Setidaknya kita mengenal konsep kesepakatan. Selanjutnya konsep penunjukan, kemudian konsep musyawarah. Faktanya berlansung selama 29 tahun masa khulafaur Rasyidin. Hanya saja kisaran kepemimpinan mereka adalah pribadi terpilih yang ideal dekat dengan kehidupan kenabian, keshalihan intinya mereka layak untuk menjadi pemimpin.
Meski begitu periode demi periode kekhalifaaam tetap saja timbul dengan pertikaian dan tantangan. Bahkan terbukti hanya Khalifah Abu bakar yang wafat secara normal sementara lainnya wafat terbunuh.Ini menunjukkan soal kepemipinan critikal
Saat nabi Muhammad wafat dan siapa pengganti beliau sebagai khalifah sebagai penerus.Hal itu sementara menjadi persoalan.Tapi dapat diselesaikan. Sebagai sahabat utama nabi ada dua figure penting yaitu Abubakar Siddiq dan Umar bin Khattab. Hal crusial apakah Abubakar Siddiq atau Umar bin Khatab sebagai penerus kekuasaan. Umar bin khatab mengambil inisiatif untuk mengajukan Abubabar, namun ia yang bersangkutan menunjuk yang pantas adalah Umar bin Khatab
Akhirnya Umar bin Khattab dapat meyakinkan semua pihak.Yaitu bahwa Abubakarlah yang lebih pantas ketimbang dirinya.Ini menjadi model kepemimpinan berdasarkan kesepakatan.
Periode kedua, adalah konsep penunjjukan pada kasus pengganti Abubakar yang wafat setelah menjabat sealma dua tahun ( 11 sampai dengan 13 Hijriah). Sebelum wafat dia menyampaikan wasiat atau testimony gar penggantinya adalah Umar bin Kahattab yang kemudian konsep penunjukan itu diterima pihak, yang bersumpah setia kepada Umar bin Khattab. Ia menjalankan pemerintahan 13 sd 23 Hijriah. Khalifah Umar terbunuh ditikam oleh soerang budak
Periode ketiga adalah hasil musyawarah menunjuk Usman bin Affan sebagai pengganti. Ia memegang kekuasaan selama 11 tahun sejak 23 sampai dengan 34 Hijriah. Ia wafat dengan sembaran pedang oleh salah seorang yang didahului dengan upaya menhindar dari Usman bin Affan, Namun kemudian wafat karena luka yang parah
Periode keempat, adalah penunjukan Ali bin Abi Thalib berdasar konsep empat sahabat dekat nabi dan juga ada hubungan keluarga dengan nabi. Ia menjabat khalifah dari tahun 34 sampai dengan 40 Jijriah.Disini ada unsur penunjukan berdasar kekkeluargaan atau keturunan
Khalifah Ali bin Abi Thakib ditikam dengan pedang beracun dan ia wafat; Keadaan kekacauan serius terjadi pertikaian pengganti. Muncullah konflik yang serius. Kekhalifahan Islam terpecah
Tiga laterasi pangantian kepemimpinan namapaknya adalah siklus atau prgamentasi atau belahan dari konsep kesepakatan mendesak, kemudian penunjukan otoritas, ketiga turunan atau nepotisma. Ketika darurat muncul kesepakatan. Saat berikut muncul oatoritas tau penunjukan .Kemudian otoritas dianggap kurang cukup datanglah konsep meuyawarah atau demokrasi.Lantas demokrasi punya kelamahan, munculah konsep turunan atau feodalis dan nespotisme
Tidak salah kalau dikatakan inilah fenomena sejarah dunia Islam, Yaitu literasi, kesepakatan, literasi penunjukan (otoritas( dan literasi demokrasi dan ferodalis, berdasarkan keturunan (nepotisme).Namun sekali lagi basis kepemimpinan bertumpu integritas moral, keshalihan sosial, ahlak mulia dan kecerdasan tinggi.
Terhadap banyaknya fenomena itu ada yang menarik dalam sejarah Islam. Yaitu peristiwa Abubakar Siddiq dan Umar bin Khattab. Dua sosok ini sangat dicintai dan dihormati. Tapi dua duanya manyatakan bukan dirinya yang lebih pantas. Abubakar menunjuk Umar bin Khattab, Semenntara Umar bin Khatab menujuk Abubakarlah yang lebih pantas., Betapa tingginya ahklak mereka berdua dalam halaman sejarah Islam, Tidak menonjolkan pribadi.
Cukup alasan menyimpulkan dari Kualifikasi empat sahabat ini sungguh tidak kepalang tanggung yaitu semua yang terbaik. Abubakar diberi gelar Asshiddiq ( orang yang lurus jujur) . Umar bin Khatab diberi gelar Ashadullah ( Pedang Tuhan), Usman bin Affan diberi gelar Zunnurain ( dua cahaya).Sementara Ali bin Abi Thalib disamping dia anak paman nabi, dia diberi gelar Babul lIlm ( pintunya ilmu)
Agaknya inilah inspirasi laterasi kepemimpinan masa depan,Silakan bercita cita jadi pemimpin berdasar format diatas , Bukan pemimpin tidak berintegritas, kurang ilmu, dan moral rendah. Keteladanan Khalifah Rasyidin sepanjang masa kekuasaan mereka bisa jadi teladan masa kini bagi mereka yang menyiapkan diri menjadi pemimpin bangsa
Simbol Assadidiq dari Abubakar, Ashadullah,pemberani dari Umar, ZSunnurn (dua cahaya) dari Usman dan Baul ilm (pintuilmu) dari Ali bin Abi Thalib, literasi yang utuh dan mulia
Agama Islam memberi petunjuk litereasi keshalihan kepemimpinan untuk di pedomani. Seperti firman Allah dalam Al Quran
“Bahwa sesungguhnya dunia diwariskan untuk orang yang shalih” ( surat all Aanbiya surat 21 : ayat 105)
Semoga ini dapat dicamkan menjadi arahan dan pedoman. Apa lagi seusai kita meninggalkan bulan suci Ramadhan, kita berpuasa sebulan penuh. Mmantapkan keshalihan hidup menjadi orang bertaqwa. Amiin.
Masud HMN, Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta