JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah mengusung dakwah berkemajuan yang menyemai Islam rahmatan lil alamin ke seluruh pelosok negeri termasuk mancanegara. Kiprah Muhammadiyah terus bergeliat di ranah internasional, kali ini dengan memperkuat dakwah di sesama negara Asia Tenggara, Thailand.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyambut baik dan mengucapkan selamat atas pembentukan Cabang Istimewa Muhammadiyah (CIM) Thailand sekaligus pengangkatan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Thailand masa jabatan 2021-2023.
“Semoga dapat melaksanakan amanah dengan baik dan memperluas dakwah Muhammadiyah di Thailand. PCIM Thailand diharapkan dapat memperkuat jaringan di kalangan warga Muhammadiyah dan alumni mahasiswa PTMA yang berasal dari Thailand. Para alumni dapat menjadi pioner pendirian Muhammadiyah Thailand sebagai sister organization sebagaimana Muhammadiyah Singapura,” tutur Mu’ti pada Kamis (27/5/2021).
Sementara Chandra Kurnia Setiawan Ketua PCIM Thailand berharap PCIM Thailand bisa menjadi rumah kedua bagi para warga dan simpatisan Persyarikatan Muhammadiyah, berkembang dan bisa memberikan warna dakwah berkemajuan di negeri gajah putih ini.
Chandra mengungkapkan, pada awal kepengurusan ini program utama yang akan dijalankan terfokus pada penguatan eksistensi dan sosialisasi kepada masyarakat Indonesia baik di Thailand atau lingkungan Muhammadiyah di Indonesia.
“Program seperti diskusi keilmuan, kajian tematik, sosialisasi beasiswa di Thailand, inisiasi kerja sama baik ke institusi di Thailand ataupun Indonesia menjadi program unggulan kami. Bahkan sebelum program ini kami launching, sudah ada beberapa institusi di Indonesia menyatakan kesediaannya untuk melaksanakan beberapa bentuk kerja sama yang strategis,” tutur Chandra.
Chandra juga menuturkan strategi PCIM Thailand dalam memperkenalkan Muhammadiyah di negeri gajah putih. Pertama, yakni pendekatan dengan ilmu dan pengetahuan yang up to date merupakan strategi awal memperkenalkan Muhammadiyah kepada kalangan diaspora atau pelajar Indonesia di Thailand.
“Kedua, terdapat pula potensi untuk memperkenalkan Muhammadiyah pada warga Thailand. Hal ini dikarenakan secara historis terdapat keturunan keluarga pendiri Muhammadiyah di Thailand, salah satunya yaitu Prof. Winai Dahlan yang sekarang aktif berkecimpung di bidang riset halal sekaligus membidani Lembaga sertifikasi halal di Thailand,” jelas Chandra.
Ketiga, dengan adanya simpatisan lokal yang tercatat pernah mendirikan Organisasi Muhammadiyah Thailand, yang disebut sebagai sister organization bisa menjadi salah satu pendukung perkembangan PCIM Thailand.
Sementara untuk tantangan dakwah di Negeri Gajah Putih ini Chandra mengungkapkan, perbedaan budaya dan jumlah muslim di Thailand yang minoritas merupakan tantangan dakwah utamanya terhadap warga lokal Thailand.
“Namun dengan banyaknya jumlah masyarakat Indonesia di Thailand serta keterbukaan masyarakat Thailand akan dakwah Islam menjadi peluang yang bisa dioptimalkan,” pungkasnya. (adam/riz)