MALANG, Suara Muhammadiyah -Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) baru saja meraih sertifikasi dari ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA). Ini merupakan satu-satunya Prodi Komunikasi kampus swasta di Indonesia yang memperoleh pengakuan secara internasional ini.
“Capaian kali ini merupakan yang terbaru. Sebelumnya, Prodi kami telah tiga kali berturut-turut memperoleh Akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Selain itu mahasiswanya juga terus mengukir prestasi di tingkat nasional maupun internasional,” terang Kaprodi Komunikasi UMM, M Himawan Sutanto, Minggu (20/5/2021).
Diraihnya sertifikasi AUN QA setelah melalui proses yang panjang. Bagi Komunikasi UMM, semua persyaratan sebenarnya sudah disebut memenuhi syarat tinggal secara administratifnya saja. Pengumpulan berkas dan dokumen sebagai bukti pelaksanaan reformasi kurululum, tracing studi pada para alumni dan pemangku kepentingan, kerjasama dengan dunia industri dan dunia usaha, serta kesesuaian antara visi misi dengan implmentasi pembelajaran.
“Keunggulan kami salah satunya terletak di praktikum mahasiswa,” tambah Himawan yang juga Sekjen Asosiasi Program Studi Komunikasi Seluruh Indonesia (ASPIKOM) dan ketua umum Asosiasi Program Studi Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (APIK PTMA) itu.
Lebih lanjut Himawan menguraikan keunggulan-keunggulan Prodinya. Berikut adalah catatan keunggulan Prodi Komunikasi UMM yang telah dikenal luas oleh kalangan pengguna lulusan dan para alumninya.
Pertama, sebagai prodi terakreditasi A tiga kali berturut-turut sekaligus sebagai prodi Komunikasi terbaik versi Majalah Mix Marketing. Ditambah dengan prestasi-prestasi yang diukir mahasiswanya baik tingkat nasiona maupun internasional, Komunikasi UMM menjadi kebanggaan universitas dan kampus-kampus Muhammadiyah seluruh Indonesia.
Kedua, memelopori praktikum mahasiswa dengan real client dari kalangan industri maupun dunia bisnis jauh hari sebelum digaungkan konsep Kampus Merdeka. Mahasiswa dituntut untuk mampu memperoleh pengakuan dari stakeholder sungguhan secara langsung melalui praktikum.
“Kalau praktikum film ya harus film sungguhan dan masuk di festival bergengsi. Kalau bikin berita juga harus viral dan memiliki nilai jurnalisme yang tinggi. Kalau jadi konsultan PR ya harus dengan klien sungguhan, memberi solusi atau mengembangkan usaha yang menjadi mitranya,” terang Sekprodi Komunikasi UMM Widiya Yutanti. Dengan fasilitas lab yang mutakhir dan lengkap, mahasiswa dapat melakukannya dengan baik.
Salah satu karya kolaboratif dan kreatif mahasiswa Komunikasi UMM adalah Kampung Warna Warni Jodipan yang fenomenal itu. Karya ini menjadi viral lantaran mahasiswa mampu menyulap kampung kumuh menjadi destinasi wisata yang tak hanya bernilai ekonomis tapi juga pelestarian lingkungan dan budaya masyarakat yang berubah drastis menjadi lebih bersih dan tertib.
Ketiga, kreativitas mahasiswa tak hanya diwadahi di praktikum di laboratorium tetapi juga klub-klub peminatan. Ada klup jurnalisme, PR dan sinematografi. Melalui wadah-wadah inilah mahasiswa dibina untuk berkarya dan mengikuti berbagai kompetisi. Tak heran pembinaan ini memperoleh capaian prestasi tingkat nasional maupun internasional.
“Berkat prestasi ini lulusan kamu banyak yang direkrut oleh perusahaan atau Lembaga penyelenggara kompetisi,” tambah Widiya.
Keunggulan lainnya, kata Himawan adalah adanya pilihan tugas akhir yang bervariasi. Sekarang tidak ada alasan telat lulus gara-gara skripsi. Ini karena selain skripsi hasil penelitian, tugas akhir juga bisa dikonversi dari prestasi mahasiswa dan karya kreatif. Ada delapan pilihan untuk Tugas Akhir ini yang semuanya dapat dipilih sesuai dengan minat dan kesibukan mahasiswa tingkat akhir.
“Banyak mahasiswa kami yang sudah bekerja di profesi yang strategis sebelum lulus. Mereka dapat membuat riset atau karya kreatif berdasarkan aktivitas pekerjaannya itu untuk diuji,” tambah Himawan.
Selain itu, tambahnya, Komunikasi UMM dibina oleh dosen senior maupun dosen muda yang professional. Mereka lulusan kampus ternama dalam dan luar negeri. Selain itu para dosen juga memiliki pengalaman pertukaran dosen di Turki, Polandia, Norwegia dan Amerika Serikat.
Alumni Ikut Bangga
Ucapan selamat mengalir sejak pertama Komunikasi UMM mengeshare capaian ini di media sosial. Tak hanya alumni, para stakeholder dan dosen Komunikasi dari kampus lain pun menyampaikan ungkapan selamat.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Muhadjir Effendy mengucapkan selamat atas capaian Komunikasi UMM. Mantan rektor yang juga pendiri Prodi Komunikasi ini mengaku sudah memprediksi dunia komunikasi bakal menjadi bidang penting sejak lebih 30 tahun lalu.
“Saya merintis Komunikasi UMM pada tahun 1986, bahkan saya adalah ketua jurusan pertamanya. Saya menduga ke depan dunia komunikasi akan mendominasi percaturan dunia, oleh sebab itu UMM harus memperkuat jurusan ini kalau mau membaca masa depan,” ungkap Muhadjir ketika memberi testimoni Ulang Tahun ke-35 Komunikasi UMM beberapa waktu lalu.
Capaian ini juga membuat para alumni bangga. Alumni yang juga produser Liputan6 SCTV David Rizal mengakui banyak memperoleh bekal ilmu dari Komunikasi UMM.
“Belajar di Jurusan Ilmu Komunikasi UMM itu seperti paket lengkap. Teori yang disampaikan oleh para dosen dan praktek yang dilakukan mahasiswa bisa jadi bekal untuk kami mahasiswa mengaplikasikannya langsung ke dunia kerja. Semua hal tentang Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik yg saya dapat dulu di kampus, kepakai banget saat ini di profesi saya sebagai Jurnalis Liputan6 SCTV,” kata David yang juga presenter ternama Liputan6 SCTV ini.
Hal serupa diungkapkan Nabila. Alumni yang juga penggagas Kampung Warna Warni Jodipan ini bangga dan bersyukur menjadi lulusan Komunikasi UMM. “Empat tahun mengenyam pendidikan yang tidak hanya berbasis teori, tetapi juga praktek. Sehingga saat lulus, telah memiliki beberapa ilmu dan skill yang dibutuhkan di dunia kerja,” kata gadis asal Probolinggo yang kini menjadi konsultan PR di Nava+ Jakarta ini.
Sementara itu konsultan Komunikasi dan PR ternama, Dr Aqua Dwipayana, mengajak agar prestasi ini memcaku kualitas lagi. “Selamat ya. Semoga penghargaan ini secara signifikan berpengaruh pada kualitas semua dosen dan mahasiswa,” ungkap alumni angkatan 1988 ini.
Proses Panjang AUN QA
Proses sertifikasi dimulai dengan penilaian berkas melalui Self Assesment Report (SAR) yang dikirim ke kantor pusat AUN QA. Selanjutnya dilakukan visitasi yang dilakukan secara remote (daring). Dua asesor, masing-masing Prof. Dr. Rosemary Seva dari De La Saile University, Filipina dan Asst Professor Suptcha Cheevapruk dari Mongkut’s University of Technology North Bangkok, Thailand melakukan pengecekan, baik di tingkat universitas, fakultas, maupun prodi.
Pada proses itu pula para asesor melakukan konfirmasi kepada tim SAR, pimpinan fakultas dan prodi. Selain itu juga dilangsungkan visitasi secara virtual ke beberapa lokasi tingkat universitas, seperti perpustakaan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Disamping itu juga melakukan konfirmasi kepada para staf akademik untuk memastikan apa yang disampaikan di SAR benar adanya.
Tak berhenti sampai di situ, hasil visitasi juga dikorescek dengan berbagai pihak terkait. Seeprti kepada mahasiswa, alumni, maupun pengguna alumni. Pengecekan ini untuk mencocokkan apakah ada kesesuaian luaran pembelajaran yang diharapkan dengan kurikulum yang disediakan. Juga tentang bagaimana cara mengevaluasi capaian tersebut.
Hasil akhir sertifikasi ini diperoleh setelah Prodi melakukan revisi dan pemenuhan berkas-berkas yang dinilai masih kurang lengkap. Namun demikian, sejak awal para asesor sudah menyatakan kepuasannya atas jawaban-jawaban para asesi.
“Alhamdulillah semua lega, Komunikasi UMM tersertifikasi AUN QA. Semoga ini menjadi titik awal yang baik kita akan melangkah ke internasionalisasi. Salah satunya dengan membuka kelas internasional,” pungkas Himawan yakin.
Rektor UMM, Dr Fauzan, bersyukur dengan bertambahnya prodi-prodi yang memperoleh sertifikasi internasional sesuai dengan harapannya untuk menjadikan UMM semakin mendunia. Selain Komunikasi, prodi di UMM yang juga memperoleh AUN QA adalah Pendidikan Biologi, Manajemen, Peternakan dan Psikologi. Sementara prodi Teknik Industri memperoleh sertifikasi internasional dari Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE).
“Tidak ada pilihan lain, kita harus melangkah lebih tinggi dan jauh lagi agar rekognisi internasional ini semakin memperkuat tradisi akademik dan kinerja UMM dalam menjawab tantangan kekinian,” kata Fauzan. (Riz)