KULON PROGO, Suara Muhammadiyah – Syawalan merupakan pertemuan sekelompok orang yang sudah terencana untuk bersilaturahim dan ikrar saling meminta maaf sekaligus merenda hidup dan langkah baru yang lebih baik dimasa depan. Pertemuan itu utamanya dilaksanakan di bulan Syawal, satu nama bulan dalam tahun Hijriyah.
K2MI (Kelompok Kepala Madrasah Ibtidaiyah) Muhammadiyah se Kabupaten Kulon Progo menyelenggarakan kegiatan syawalan sekaligus diskusi interaktif di MI Muhammadiyah Grubug pada Sabtu, 29/5/2021 dengan protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan, mengecek suhu badan dan duduk berjarak dalam ruangan.
Ketua K2MI Rujito, S.Pd.I., M.Pd (Kamad MIM Kenteng) menjelaskan bahwa syawalan ini dihadiri langsung oleh Ketua Majelis Dikdasmen PWM, Ketua Mejlis Dikdasmen PDM, “Alhamdulillah kami dapat menghadirkan Pak Achmad Muhammad, Drs. H. Mawardi, Komite madrasah, guru dan karyawan dari seluruh MI Muhammadiyah se Kulon Progo, diantaranya yaitu MIM Kenteng, MIM Grubug, MIM Serangrejo, MIM Selo, MIM Garongan, MIM Al Falah Kaliwiru, MIM Nglinggo, MIM Sendangmulyo, MIM Nogosari.” Jelas beliau.
Master of ceremony pada kegiatan ini ialah Juminto, S.Pd.I (Kamad MIM Grubug), tilawah oleh guru MIM Serangrejo, dan diskusi interaktif dipandu oleh Yeni Muharromah, S.Pd. (Kamad MIM Al Falah Kaliwiru) dan Ikrar syawalan dipandu oleh Ketua K2MI.
Sekarang K2MI harus bisa kompak dengan kekuatan 9 madrasah ibtidaiyah Muhammadiyah supaya bisa membangun pendidikan di Kulon Progo lebih maju, kuncinya yaitu dengan membangun kesadaran, pengorbanan, pengabdian, keikhlasan, kesabaran dan tidak boleh mutungan dalam berjuang di madrasah.” Imbuhnya.
Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kulon Progo Drs. H. Mawardi juga memberikan pengantar pada syawalan saat ini. “Terima kasih kepada K2MI sudah menfasilitasi kegiatan yang bermanfat ini sebagai media penguatan komunikasi. Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah bersama berupaya supaya bisa maju, memang banyak faktor dilapangan yang menjadi tantangan, kerjasama dengan banyak pihak perlu dibangun, koordinasi dengan orang tua wali siswa juga menjadi faktor pendukung dalam promosi madrasah. Sekolah gratis kini bukan menjadi solusi” Ungkapnya.
Achmad Muhammad selaku Ketua majelis Dikdasmen PWM D.I.Yogyakarta sebagai keynote speak juga menyampaikan banyak hal dalam kegiatan syawalan keluarga besar K2MI ini. “Alhamdulillah, bersyukur itu wajib dan sedikit sekali orang yang pandai bersyukur. Bersyukur tidak hanya sekedar dalam ucapan namun juga adanya aksi terutama dalam berjuang secara optimal dan maksimal di madrasah dengan niat ibadah. “Jelas beliau.
Majelis Dikdasmen PWM D.I.Yogyakarta juga ada Afirmatif Action bagi madrasah, seperti program peningkatan kualifikasi guru madrasah muhammadiyah dengan program beasiswa S2, program PPK dan lainnya sebagai bentuk keberpihakan bagi madrasah. Silahkan K2MI bisa menyelenggarakan kegiatan seperti workshop kependidikan setiap tahun dan kegiatan lain yang pasti didukung dan difasilitasi oleh Majelis Dikdasmen PWM D.I.Yogyakarta. Seluruh guru dan karyawan madrasah perlu untuk menguatkan 10 karakteristik warga muhammadiyah, salah satunya adalah Al-Fahmu (Faham) akan agama dan muhammadiyah itu sendiri dalam menginternalisasi nilai-nilainya dalam berkiprah di madrasah.
“Madrasah perlu punya terget dan roadmap untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas madrasahnya. Guru dan karyawan bersama-sama bekerja dan membangun madrasah dengan niat ibadah. Harapan bersama semoga madrasah dalam lingkup K2MI Kulon Progo sukses selalu.” Pungkas beliau. (ras)