CILACAP, Suara Muhammadiyah – Sejak tanggal 16 April warga Dusun Pagergunung Rt 03 RW 001 Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu Cilacap mengungsi akibat amblesnya tebing bukit Bancelik yang berjarak sekira 200 meter dari pemukiman penduduk.
Peristiwa ini mengakibatkan 81 orang mengungsi karena sebanyak 23 rumah dan satu mushola rusak. Di samping itu, retakkanya juga mengakibatkan membuat sawah menjadi kering yang berdampak pula pada rusaknya rumah warga sekitar nukit bancelik akibat kena longsorannya.
Akibat adanya pergeseran tanah yang terus bergerak tersebut sejauh 6 milimeter hingga 1,5 centimeter sejak tanggal 16 April hingga kini, maka pihak pemerintah Desa, Kecamatan, Pemda dibantu BPBD dan MDMC Cilacap serta Klinik PKU Muhammadiyah.
Gandrungmangu terjun ke lapangan. Saat ini akibat retakan tanah tersebut melebar menjadi 25 centimeter dan kedalaman 3 meter. “Saat ini kondisi warga dipengungsian aman terkendali, hanya saja ada dua pengungsi yang sakit dan di rujuk ke rumah sakit. Kedua warga tersebut sudah lansia dan sedang sakit karena diare, lemas dan tensi rendah, dan saat ini sudah di rawat di PKU Muhammadiyah Gandrungmangu”, ungkap Tri Komara Sindhy selaku Kepala Pelaksana Harian badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap.
Kehadiran perosnil MDMC Gandrungmangu yang diperkuan MDMC Cilacap dan Klinik PKU Muhammadiyah Gandrungmangu, selain membantu tim BPBD Cilacap juga untuk mengevakuasi dan pendampingan warga terdampak longsor dan retakan di kamp-kamp pengungsian yang ada, tegas Puguh Sopono selaku Koordinator MDMC Gandrungmangu. Sedangkan kehadiran tim kesehatan Klinik PKU Muhammadiyah Gandrungmangu yang langsung dipimpin sang Manajer, Saryanto, S.Kes adalah melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga di pengungsian. (Tarqum Aziz Cilacap)