GOWA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel sukses menggelar Rapat Evaluasi Program Majelis dan Lembaga PWM Sulsel. Ketua PWM Sulsel, Prof. Ambo Asse mengatakan, rapat ini digelar untuk mengonsolidasikan gerakan Muhammadiyah di Sulsel dan mengevaluasi kiprah persyarikatan selama sepanjang tahun 2016 hingga 2021.
“Kita ketahui, karena Covid ini, periodenya diperpanjang. Periodenya menjadi 2022. Otomatis, karena periodenya diperpanjang, kita harus menambah kegiatan, menambah program. Kalau masih ada majelis belum jalan programnya, tidak usah ditambah, yang belum saja diselesaikan,” kata Prof. Ambo di Pusdiklat Unismuh di Bollangi Kabupaten Gowa, Sabtu, 12 Juni 2021.
Guru Besar Ilmu Hadis ini lebih lanjut memaparkan, di periode ini, terdapat sejumlah perkembangan. Ia menyebut, terdapat perkembangan terkait pondok pesantren dan muhammadiiyah boarding school (MBS), baik segi jumlah lembaga, maupun jumlah siswa atau santri.
“Sebelumnya, pesantren hanya ada 12, sekarang 26 pesantren, termasuk MBS. Di Palopo, alhamdulillah. MBS palopo itu, baru tahun kedua tapi sudah menolak santri,” kata Prof. Ambo.
Laporan membahagiakan terungkap ketika ketua atau sekretaris majelis-lembaga melaporkan perkembangan kinerjanya. Ketua Majelis Tarjih dan Tajid (MTT) PWM Sulsel, K. H. Jalaluddin Sanusi memaparkan bahwa majelis yang ia pimpin berhasil meraih Tarjih Award dari MTT PP Muhammadiyah.
“Alhamdulillah, Majelis Tarjih Sulsel menjadi salah satu dari lima majelis tarjih terbaik nasional. Hanya dua yang berasal dari luar Jawa, pertama Sulsel, kedua Sumatera Selatan,” ungkap Kiai Jalal.
Tidak hanya Majelis Tarjih, Lazismu Sulsel juga ikut menorehkan capaian membanggakan. Ketua Badan Pengurus Lazismu Sulsel, Dr. Alimuddin membeberkan, pasca diaudit, Lazismu Sulsel memeroleh predikat “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Terakreditasi A Tahun 2020.
“Alhamdulillah juga, PP Muhammadiyah, setelah melakukan pemeringkatan terkait pengelolaan terbaik, Lazismu sulsel berhasil meraih peringkat ke-4, alhamdulillah,” ungkap Alimuddin,
Berdasarkan pemantauan Khittah, dari 20 majelis dan lembaga, terdapat 2 majelis dan 1 lembaga yang tidak hadir memberikan laporan, yaitu Majelis Lingkungan Hidup, Majelis Wakaf dan Kehartabendaan, serta Lembaga Dakwah Khusus.
Ini berarti, ada 17 majelis-lembaga yang melaporkan perkembangan dan kinerjanya. Dari 17 laporan, sebagian besar memberikan laporan capaian kinerja yang positif. Atas ini, Ketua PW Muhammadiyah Sulsel menyampaikan kesyukurannya.
Prof. Ambo Asse mengapresiasi kinerja seluruh majelis dan lembaga ini. Ia berharap, dalam waktu setahun yang tersisa ini, program yang belum terlaksana bisa diupayakan untuk dijalankan segera. “Bagi yang sudah habis programnya, seperti Majelis Tarjih, ya, tinggal terus sosialisasikan putusan-putusan Tarjih, hasil seminar, munas,” tutup Ketua PWM Sulsel ini. (Zulfikar Hafid)