JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jakarta Timur Periode 2021-2022 resmi dilantik. Dalam agenda Pelantikan juga diadakan Studium General dengan tema “Meneguhkan Nalar Humanitas di Era disrupsi” pada Sabtu, 12 Juni 2021 di Ruang Serbaguna Blok C Kantor Walikota
Kegiatan Pelantikan dan stadium general ini di hadiri oleh Kepala Subbidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) Jakarta Timur, Bapak Ari Budi Yuswanto. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta timur, Bapak H. Mohammad Shodiq MR, M.Pd.I. DPD IMM DKI Jakarta, IMMawan Suparman Kadamin, S.E. serta turut dihadiri pula oleh Ortom Muhammadiyah seperti, Kwartir Daerah HW Jakarta Timur dan Organisasi Kepemudaan seperti, PKMRI Jakarta Timur, KNPI Jakarta Timur dan GMNI Jakarta Timur.
Suparman Kadamin S.E. Selaku Ketua Umum DPD IMM DKI Jakarta memandu langsung pelantikan. Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jakarta Timur Priode 2021-2022 terdiri dari 48 orang pengurus.
Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah 2021-2022 Wikka Essa Putra dalam sambutannya mengajak kader IMM Jakarta Timur bergerak dan terbuka untuk meluruskan kiblat dalam kebaikan. “Bung Karno pernah berkata Ketika nilai-nilai gotong royong diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita, maka bangsa ini tidak akan pernah mati, maka dengan 48 orang saya harap bisa bersinegris, berkaloborasi dalam gerakan untuk melawan kebodohan itu sendiri, karena itu misi manusia itu sendiri,” katanya.
Ketua PC IMM Jakarta Timur Periode 2019-2020, Riyanda Eka Saputra S.Farm berpesan kepada pengurus baru untuk melakukan pembaruan di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah agar menjadi lebih baik lagi dan berwarna tentunya. “Amanah yang ada dipundak teman-teman sangat berat pada era ini. Bagaimanapun masih ada beberapa orang atau warga yang belum tersentuh baik secara sosial maupun secara religiusitas. harapannya IMM Jakarta Timur dapat hadir ditengah-tengah masyarakat dan menjadi salah satu pionir-pionir yang membawa lebih baik lagi, karena pemerintah administrasi Jakarta timur tidak dapat bergerak sendiri, perlu dukungan dari berbagai macam Pihak, salah satunya tentunya IMM.” Katanya
Pimpinan Daerah Jakarta Timur, H. Mohammad Shodiq MR, M.Pd.I berharap kehadiran IMM dapat dirasakan oleh masyarakat yang tidak hanya terbatas kepada Muhammadiyah saja. “Kalian harus menjadi uswah (contoh) dalam kehidupan masyarakat, organisasi maupun di kampus. jangan pernah termonitor dan jangan pernah terdeteksi oleh masyarakat bahwa IMM menjadi provokator dalam hal yang bersifat kepada ketidakbaikan. Oleh karena itu ananda sekalian harus menampakkan jati diri anda sebagai IMM, yakni kalian harus berbuat baik dimanapun kalian berada. Dan terakhir, bapak berharap agar kalian bisa bersinergi dengan pemerintah setempat dengan tidak lupa tetap konsisten dan istiqomah kepada simbol-simbol yang dipakai kalian saat ini, jangan pernah tinggalkan identitas kalian sebagai IMM. Semangat, bergerak kalian dengan penuh kekuatan dan kecepatan. Tapi jangan lupa, pahami ajaran dan ideologi yang selama ini telah kalian terima” tegasnya
Sementara itu, Kepala Subbidang Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) Jakarta Timur, bapak Ari Budi Yuswanto mengatakan “Saya berharap kepada PC IMM Jakarta Timur untuk senantiasa menjaga organisasi ini yang berwatak keagamaan, kemasyarakatan, kemahasiswaan serta kebangsaan, sehingga PC IMM Jakarta Timur tidak sekedar hanya menjadi objek pembangunan, namun sudah harus berperan sebagai subjek pembangunan. Menjadi pelopor perubahan, agent perubahan atau agent of change sehingga kita dapat terus berakselarasi guna mempercepat kemajuan kota Jakarta timur yang kita cinta Bersama,” ungkapnya.
Dalam sesi Stadium General Dr. Desvian Bandarsyah M.Pd sebagai narasumber pertama membicarakan tentang Humanitas di Era disrupsi. Menurutnya kehidupan saat ini tidak bisa terlepas dari berbagai perubahan yang terus terjadi terutama karena kemajuan teknologi, kemajuan informasi dan kemajuan dunia digital. “Perubahan itu dilakukan secara langsung, dan mereka yang tidak memahami perubahan, maka mereka akan tersingkir,” tutur dekan FKIP Uhamka tersebut.
Andreas Harsono, aktivis Human Right Watch sebagai narasumber kedua menjelaskan perkembangan tekonologi memberikan dampak yang baik kepada masyarakat karena orang diberikan kemudahan dalam beraktifitas. Begitu juga perkembangan jaman semua beralih menjadi digital dan sekarang mahasiswa dapat mengakses situs web luar negeri sebagai referensi dalam belajar yang banyak sekali dalam mendukung dunia Pendidikan. Selain itu, ekosistem media dan cara-cara media turut melakukan pembaruan, serta strategi yang terus dilakukan di era disrupsi saat ini. (RS)