Penghargaan Percontohan PAUD Tangguh, 1 Ibu 1 Buku
Masya Allah. Ucapan kalimat tayibah tersebut terdengung. Saya terkagum-kagum kepada ibu-ibu, wali dari anak usia dini di PAUD percontohan Aisyiyah Takerharjo Solokuro Lamongan. Pasalnya mereka melahirkan buku cerita bergambar yang spektakuler pada hari Sabtu 1 Zulkaidah 1442 / 12 Juni 2021. Mereka benar-benar autodidak. Orang yang mendapat keahlian dengan belajar sendiri. Padahal tingkat kesulitannya tinggi, modalnya pas-pasan, dan ditulis tangan.
Beberapa guru PAUD percontohan Aisyiyah Takerharjo mengungkapkan. Program satu guru satu buku dari dinas pendidikan mereka kembangkan. Yakni satu ibu satu buku. Tercatat ada 121 wali murid. Subhanallah lebih dari separuh ibu wali murid yang menuntaskannya.
Prestasi tersebut patut diacungi jempol dan diberikan penghargaan percontohan PAUD tangguh. Dari puluhan buku itu diseleksi dengan ketat oleh Dinas pendidikan Lamongan. Keputusannya ditetapkan juara 1,2,3, dan harapan serta juara favorit. Juara harapan diraih buku yang berjudul “Gigi dan kuman; Suaraku ceritaku oleh bunda Yaqdhan; Ghani sayang Boni dan Jeki oleh Nailis.
Sedangkan Juara 3 adalah buku yang berjudul ibu kau dimana; Juara 2 katak oh katak; Juara 1 Nayya berlibur ke kebun binatang. Adapun juara favoritnya yaitu Aku anak mandiri oleh Anik Fithriyah.
Yulis Romawati berkomentar. Saya terbelalak. Buku karya ibu wali murid PAUD percontohan memang luar biasa. Digambar dengan rasa cinta. Belum tentu kami dapat melakukannya. Sulit memilih pemenang kreativitas wali murid yang hebat itu.
Tidak salah masyarakat menyekolahkan anaknya di PAUD yang selalu up date. Holistik integratif (merangkul semua lapisan masyarakat). Selain itu juga tangguh. Literasi atau keberaksaraan mumpuni. Minat baca tinggi. Melatih diri berkarya berkearifan lokal. Perlu diketahui bahwa Balita yang dibacakan buku lebih cepat mengenal abjad. Tutur Kasi PAUD kabupaten Lamongan yang bersuara merdu itu, senyampang membacakan buku kategori juara favorit.
Bu Khotim, penilik PAUD Solokuro takjub. PAUD Percontohan Aisyiyah Takerharjo telah go nasional dan internasional. Beliau menyebutnya sebagai Mutiara dari desa.
Pak Indro, Kabid PAUD Dinas pendidikan Lamongan sering memperoleh laporan dari peserta studi tiru akan keunggulan PAUD percontohan Aisyiyah Takerharjo. Yang belum ada di daerahnya. Beliau pun bangga alumni PAUD menjadi PNS, MC dan tergabung dalam kelompok paduan suara Paragita Surya Voice.
Pak Waji, Kasi Kesetaraan sekaligus Kwarcab Pramuka Lamongan terkejut. Setiap kesini selalu ada yang baru. Satu wali murid satu buku. Orang nulis pasti baca. Pembaca mesti pintar. Membaca bisa dimana saja. Peran ibu luar biasa. Sehingga salah satu anaknya disekolahkan di PAUD percontohan Aisyiyah Takerharjo. Kala beliau bertinggal di Petiyin.
Selanjutnya Bu Mardliyah, selaku ketua PCA Solokuro menyampaikan ucapan selamat jalan kepada dinas pendidikan kabupaten Lamongan. Rasa syukurnya tidak dapat diceritakan. Kenekatan Bu Maratush sebagai kepala PAUD bernilai positif. Peserta yang hadir kerap melebihi kapasitas saban berkegiatan.
Akhirnya sebagai pamungkas dilakukan penyerahan piagam sekolah tangguh dari dinas pendidikan kabupaten Lamongan dan ratusan buku bacaan. Sembari menyanyikan selamat ulang tahun untuk Pak Waji. Karena beliau pernah mendidik para guru PAUD percontohan Aisyiyah Takerharjo semasa di Perguruan Muhammadiyah Takerharjo. Lagian hadiah diberikan kepada pemenang satu ibu satu buku.
Mushlihin, PRM Takerharjo Solokuro Lamongan