MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr HM Busyro Muqoddas, MHum prihatin dengan kondisi pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini, khususnya terkait masalah 75 anggota KPK yang tak lolos tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Peristiwa tersebut tidak mencerminkan nilai kebangsaan yang tertuang dalam konstitusi Negara Republik Indonesia.
Mantan Ketua KPK RI tersebut mengungkapkan seharusnya materi atau pertanyaan yang diajukan dalam tes yang disebut ‘wawasan kebangsaan’ itu harus mampu mengamalkan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Terutama paragraf keempat yang menyebutkan bahwa pemerintah Negara Republik Indonesia harus mampu melawan segala bentuk penjajahan, mengutamakan nilai-nilai keadilan sosial, dan meneguhkan komitmen kemanusiaan, kebertuhanan, dan kesejahteraan sosial.
Menurutnya dalam surah Al-Isra ayat 7 bahwa janganlah kalian berbuat jahat karena jika kalian berbuat jahat maka kejahatan itu buat diri kalian sendiri. Banyaklah berbuat baik kepada sesama dan saling menghargai sesama manusia.
“Sehingga tidak perlu lagi tes wawasan kebangsaan mempertentangkan pancasila dengan Al-Qur’an, karena itu bentuk kejahiliyahan,” ungkap Busyro Muqoddas ketika menyampaikan keynote speaker kajian KPK Endgame Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Makassar, Selasa (15/6/2021).
Lanjut, Alumnus Magister Hukum Fakultas Hukum, Universitas Gajah Mada ini menambahkan bahwa korupsi di Indonesia itu tidak bisa difahami kecuali dengan data-data. “75 anggota KPK itu kinerjanya luar biasa, kenapa malah dijatuhkan? disebabkan semua sedang menagani skandal korupsi yang sangat kuat, mulai dari kasus bansos dan kasus-kasus lainnya, sehingga saya menyebut ini adalah pembunuhan terhadap lembaga KPK,” imbuhnya.
“Sehingga saya simpulkan bahwa tidak mungkin ada korupsi, korupsi itu mencul karena demokrasi kita rendah, mengapa rendah? Karena lewat pilkada adalah didasari permainan duit, sehingga yang menang rata-rata mengadalkan duit saja dan ujung-ujungnya korupsilah, ada hubungan timbal balik antara hubungan korupsi dan demokrasi kita,” tuturnya.
Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Makassar, Awank Darmawan menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada ayahanda telah memberikan waktunya bisa sharing pengetahuan, pencerahan dan informasi bersama. “Upaya pelemahan KPK dari tahun ke tahun ini menarik dikaji, saya kira ayahanda Busro Muqoddas berpengalaman dan pernah bergelut melihat dinamika ini,” tuturnya.
Lanjut, Awang Darmawan yang juga Mantan Ketua IPM Makassar ini menambahkan bahwa semangat melaksanakan nonton bareng ini sebagai komitmen kebangsaan pemuda Muhammadiyah dan seluruh OKP di Makassar dalam melihat realitas bangsa utamanya isu korupsi. “Tentu kita hadir memberikan ide dan sumbangsi untuk memperbaiki bangsa agar lebih baik ke depannya,” harapnya.
Selain Busro Muqoddas hadir pula sebagai panelis dalam Nobar ini adalah Ketua Badan Pekerja Anti Corroption Commite Kadir Wakunubun dan Akademisi Unismuh Makassar Hadi Saputra. Turut hadir dalam kegiatan nonton bareng KPK Endgame ini dari teman-teman Nahdatul Ulama (NU), Organisasi Kepemudaan Kemasyarakaan (OKP) lainnya, hingga Para Pimpinan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) kota Makassar. (Amri/Riz)