BANDUNG, Suara Muhammadiyah — Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Bandung sukses mengadakan forum Bedah Buku IMM di Era 4.0 secara nasional pada Sabtu (19/06/2021) Pukul 20.00 sd. 22.23 WIB. melalui aplikasi Zoom Meeting.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum DPD IMM Jabar Deni Safrudin, S.Sos dan keynote speaker Ahmad Sholeh, S.Pd selaku Sekretaris Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan DPP IMM, dengan pembicara bedah buku yang turut hadir yakni: Hanif Aidhil Alwana, SH dengan judul tulisan “Aktualisasi Slogan IMM”, Preli Yulianto, S.P dengan judul tulisan “IMM di Ruang Cyber”, Annisya Kurniasih, S.I.Kom dengan judul tulisan “Membumikan Narasi Humanitas”, Irvan Ulvatur Rohman dengan judul “Wacana Digitalisasi Gerakan”, Muhammad Fatahillah dengan judul tulisan “IMM membangun peradaban”.
Penulis Muda SUMSEL, Preli Yulianto mengatakan bedah buku IMM di Era 4.0 ini merupakan upaya edukatif intelektual terkhusus bagi kader IMM dalam membaca realita sosial melihat perkembangan teknologi informasi berkembang pesat. Ditambah maraknya informasi yang keliru ataupun informasi yang bohong (hoax) hingga narasi-narasi berkonotasi negatif penggiringan opini publik, dan hadirnya fenomena post-truth (pasca kebenaran). IMM harus berperan strategis dalam hal ini sebagai upaya menebus tanggungjawab moral amaliah IMM dalam membangun paradigma intelektual. Esensinya hal tersebut, sebagai bentuk upaya konkrit membumikan gerakan gagasan membangun peradaban yang berkemajuan.
Karya buku IMM di Era 4.0 merupakan formula berupa tawaran-tawaran gagasan sebagai refleksi dan harapan yang ditawarkan penulis (kader IMM) untuk menjadi rujukan IMM sebagai pemicu akar munculnya tindakan konkret dan karya nyata (action), dan IMM harus mampu cerdas membaca kondisi zaman (adaptif) serta masif menggelorakan gerakan literasi digital, ucap Preli yang juga merupakan salah satu penulis IMM di Era 4.0 kepada suaramuhammadiyah.id pada Ahad (20/6/2021).
Ketua Umum PC IMM Kabupaten Bandung, Salman Thariqi mengatakan kegiatan bedah buku “IMM di Era 4.0” ini adalah upaya dari Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Bandung, untuk memberikan stimulus terhadap kader agar memahami peranan penting dunia digital dalam ekspansi ruang lingkup dakwah. Bagai mana menciptakan gerakan-gerakan yang inklusif berbasis komunitas publik. Bagai mana meraih dan mewujudkan gerakan dakwah yang implementatif, nyata dirasakan oleh masyarakat sebagai tanggung jawab aspek humanitas.
“Gerakan mahasiswa yang selama ini hadir, mungkin dinilai kolot dan kurang menarik. Disinilah IMM harus menghadirkan transformasi gerakan melalui literasi digital dan implementasinya. Harapan kami dari PC IMM Kab. Bandung adalah menjadi pemantik bagi mahasiswa dan kader dalam memeriahkan arus digital dengan konten-konten yang edukatif”, ungkap Salman.
Ahmad Soleh S.Pd, Sekretaris Bidang RPK DPP IMM mengatakan gagasan IMM jangan sampai kering buku IMM di era 4.0 menjadi salah satu upaya agar ruang temu gagasan terjaga, baik dalam bentuk diskusi maupun tulisan. IMM dituntut untuk beradaptasi dengan kondisi zaman, sehingga buku yang dibedah malam ini oleh PC IMM Kab Bandung menjadi referensi penting bagi kader sebagai tanda geliat intelektual yang seiring dengan perkembangan zaman. IMM memberikan tawaran-tawaran.
“Kedepan, IMM tidak boleh hanya berkutat pada wacana melainkan harus membuat formulasi dan strategi untuk kemudian melakukan eksekusi gerakan. Merawat etos gerakan, merawat nalar kemanusiaan, menjadi poin penting dalam sketsa pemikiran dan gerakan IMM di era disrupsi ini, agar kehadiran IMM memberikan manfaat kepada masyarakat,” ujar sekretaris Bidang RPK DPP IMM. (Preli/Riz)