IMM Asahan: Permainan Ketangkasan Tembak Ikan Meresahkan Warga 

tembak ikan

ASAHAN, Suara Muhammadiyah – Puluhan mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Asahan, melakukan aksi unjuk rasa terhadap penolakan permainan ketangkasan judi tembak ikan yang beroperasi di Kabupaten Asahan.

Keberadaan game zone dan permainan ketangkasan tembak ikan ini sudah meresahkan warga di Kisaran Asahan, kita minta Pemkab Asahan menaruh atensi atas persoalan ini,” ujar ketua IMM Asahan, Yogi Rahman dalam orasinya.

Aktifis mahasiswa ini melakukan orasi di bundaran Tugu Perjuangan Jalan Imam Bonjol, Kisaran, dilanjutkan demonstrasi di depan Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Asahan. Di tugu, aksi penolakan masyarakat juga ikut menolak keberadaan gamezone.

Iya bagus ini. Bagus ini demo mahasiswa. Udah capek awak nengok suami gajinya habis buat main tembak ikan,” kata Lilik, masyarakat pengguna jalan di Tugu Perjuangan Imam Bonjol.

Di kantor MUI Asahan, mahasiswa terus lancarkan orasi. Meminta MUI Asahan mengeluarkan Fatwa MUI terkait permainan ketangkasan gamezone tembak ikan.

Sayang, mereka tak berhasil menemui Ketua MUI. Melainkan Gusti, yang tak lain adalah Staf Kantor MUI. Dikatakan Gusti, Ketua MUI Kabupaten Asahan sedang tidak ada di Kantor.

Mahasiswa kemudian menitipkan selebaran Pernyataan Sikap ke Gusti. Untuk disampaikan ke Ketua MUI Kabupaten Asahan.

“Saya Gusti, Staf Kantor. Bapak lagi tidak ada di Kantor, bang,” tutur Gusti

Masih dengan orasi yang berapi-api. Puluhan mahasiswa ini melanjutkan aksinya ke Kantor Bupati Asahan. Namun lagi-lagi, aspirasi mahasiswa ini tidak menemui ujungnya. Bupati Asahan tidak tidak berada di tempat.

Mahasiswa terus berorasi hingga terlibat saling dorong dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Asahan.

“Pak Bupati, jangan adu kami mahasiswa dengan Satpol PP,” teriak salah satu mahasiswa usai saling dorong.

Tercatat, dalam waktu 45 menit, ada empat kali aksi dorong terjadi antara demnonstran dengan Satpol PP.

Bukan soal mau atau tidak menemui mahasiswa, tapi berdasarkan keterangan dari Kepala Satpol PP Pemkab Asahan melalui Kanit Trantib Siti Rosmita Hasibuan, Bupati Asahan sedang tidak berada di Kantor Bupati. Urusan dinas yang padat menjadi musabab Bupati Asahan tidak nampak menemui mahasiswa. (YR)

Exit mobile version