LIMAPULUH KOTA, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat melalui Fakultas Kehutanan sukses laksanakan focus group discussion dengan tema Revitalisasi Usaha Tani Gambir Untuk Meningkatkan Kesejahteraan dan Konservasi Lahan yang diadakan pada hari Rabu, 23 Juni 2021 di Convention Hall Yunahar Ilyas kampus III UM Sumbar.
FGD ini dilakukan secara luring dengan memperhatikan protokol kesehatan. Acara ini dihadiri oleh Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementrian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Dr. Ir. Musdhalifah Mahmud, MT, Gubernur Provinsi Sumatera Barat yang diwakili Oleh Kepala Dinas Pertanian Ir. Syafrizal, Perwakilan dari Bupati Agam, Perwakilan dari Bupati Pasaman, Perwakilan dari Bupati Pesisir Selatan, Bupati Limapuluh Kota H. Syafaruddin, SH, Rektor UM Sumatera Barat Dr Riki Saputra, MA, Wakil Rektor III UM Sumbar Moch. Abdi, SE., MM, Dekan Fakultas Kehutanan UM Sumbar Dr. Ir. Firman Hidayat, MT, Dekan dan Wakil Dekan di Lingkungan Kampus III UM Sumbar, Civitas Akademika UM Sumbar, kemudian turut hadir juga peneliti Gambir, Petani Gambir, dan Pengusaha Gambir di Sumatera Barat.
Dalam sambutannya Ketua Panitia yang juga Dekan Fak. Kehutanan Dr. Ir. Firman Hidayat MT menyampaikan bahwa hari ini kita hadirkan Petani Gambir kemudian Mahasiswa yang orang tuanya adalah petani gambir untuk mendengar dan mencarikan solusi terhadap permasalahan gambir yang terjadi di Sumatera Barat. latar belakang melakukan FGD dengan Pemerintah pusat dan daerah ini kerana berangkat dari permasalahan Gambir yang sudah terjadi puluhan tahun yang belum menemukan titik terang terkait masalah tersebut. Hari ini kita akan dengarkan keluhan dari petani dan kita akan ungkap permasalahan Gambir ini, kerena itu langsung dihadirkan perwakilan dari pusat untuk dikoordinasikan dengan kementrian terkait di pusat, Ujar beliau. Melalui FGD ini kita akan kawal permaslahan Gambir ini sehingga nanti apa yang diharapkan dapat tercapai.
Rektor UM Sumatera Barat Dr. Riki Saputra MA menyampaikan bahwa UM Sumbar siap bersinergi dengan berbagai kalangan yang merupakan ciri khas dari UM Sumbar yakni terbuka untuk program yg dapat memajukan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. UM Sumbar saat sekarang berupaya untuk menjauhkan diri sebagai menara gading, tapi berusaha menjadi menjadi menara air yang dapat memberikan manfaat terhadap lingkungan sekitar. “UM Sumbar hadir untuk kita bersama”, Ujar beliau.
Visi UM Sumbar yakni Menjadi Universitas unggul berbasis kearifan lokal dalam pembinaan IMTAQ dan pengembangan IPTEKS untuk kesejahteraan umat. Basis kearifan lokal ini yang akan kita perkuat karena Gambir merupakan produk lokal Sumatera Barat. 90% Gambir ini berasal dari Sumbar 10% dari daerah lain. banyak persoalan yang dihadapi Petani Gambir mulai dari kualitas, lembaga, pemasaran dll, kita akan flow up di FGD ini dan semoga setelah acara ada langkah konkrit dari kementrian dan lembaga terkait dalam pemecahan masalah gambir ini. kami dari UM Sumbar siap untuk selalu bersinergi bagaimana flow up dari FGD yang kita laksanakan ini kedepan.
Kadis Pertanian Sumbar Ir. syafrizal. Yang sekaligus membuka acara FGD menyampaikan bahwa Sumatera Barat saat sekarang ekspor mengalami kenaikan yakni 3 kali lipat, atau sekitar 6.2 triliun dari komoditi perkebunan seperti sawit, karet, kulit manis, gambir, dll. Ekspor terbesar gambir dari indonesia yakni ke india dan Bangladesh.perkiraan total lahan gambir tersebar di indonesia yakni sekitar 28 ribu hektare dan di Sumatera Barat dari Kab. Limapuluh kota, Kab.Pesisir Selatan,Kab. Pasaman, dan Kab.Agam.
Permasalahan gambir ini merupakan permasalahan yang sama dari tahun ke tahun, mulai dari produktivitas rendah, hasil rendah, pasar tetap artinya ekspor hanya diberikan kepada India, kemudian harga tidak menentu karena adanya permainan harga yang dilakukan oleh pengepul gambir, sehingga FGD yang dilaksanakan sekarang dapat merumuskan dan menetapkan bersama bagaimana penyelesaian maslah gambir ini dan akan didiskusikan kepada dinas terkait.
Misi dari Gubernur sendiri yakni meningkatkan nilai tambah produktivitas kebun holtikultura dan pangan untuk meningkatkan pendapatan petani,Pemprov berkomitmen bersama dengan pemerintah pusat dan Kabupaten atau Kota dan Dinas terkait siap membantu memecahkan masalah gambir ini dari hulu sampai ke hilir. dengan FGD diharapkan adanya rumusan dan konsep penyelesaian masalah dan Dinas Pertanian dan Gubernur siap untuk memfasilitasi agar permasalahan gambir ini dapat segera terselesaikan dengan baik.
Sebelumnya pada tanggal 22 Juni 2021 Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementrian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Dr. Ir. Musdhalifah Machmud, MT berkunjung ke Nagari Talang Maua Kec. Mungka, Kab. Limapuluh Kota untuk meninjau langsung proses pengolahan gambir oleh petani di daerah tersebut. (Riz)