JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Aksi tim relawan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) yang memakamkan jenazah Covid-19 non-Muslim mendapat perhatian luas. Mereka adalah Tim Kamboja MCCC Kudus, Jawa Tengah.
Tampak para relawan MCCC berbaju hazmat menurunkan peti jenazah dengan simbol dan latar belakang makam non muslim. Watermark foto yang beredar bertempat di Gendangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin 21 Juni 2021.
Ketua MCCC Kudus Satriyo Yudo membenarkan kiprah para relawan Muhammadiyah tersebut. Sudah sejak awal Juni MCCC Kudus bergabung dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta tim lainnya. “Saat itu kami memakamkan dari RS Mardirahayu yang non-muslim,” tuturnya kepada Suara Muhammadiyah, Kamis (24/6/2021).
Menurut Satriyo, sejak kasus positif Covid-19 di Kudus meningkat tajam tim Kamboja MCCC mengcover pemulasaran jenazah dari berbagai Rumah Sakit. MCCC Kudus memiliki tim pemakaman dengan total 16 personel yang dijadwal setiap penugasan satu tim sebanyak 8 orang.
“Ini sudah biasa karena dalam sehari bisa memakamkan 5 sampai 6, bahkan pernah sampai 9 pemakaman sehari,” katanya.
Kiprah MCCC Kudus diapresiasi masyarakat termasuk tokoh Muhammadiyah seperti Dubes RI untuk Lebanon Hadjriyanto Y Thohari. “Aktivitas kemanusiaan tidak mengenal sekat. Perbedaan agama, suku, ras dan golongan akan tetap menjadi saudara sebagai sesama manusia. Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat buat sesama,” tulis Hadjriyanto di Instagram.
Sementara itu, Koordinator Divisi Diseminasi Informasi dan Komunikasi MCCC PP Muhammadiyah, Budi Santoso, mengatakan di masa pandemi ini aksi kemanusiaan MCCC tak hanya tindakan promotif dan preventif tetapi juga kuratif dengan layanan pemusaraan jenazah.
“Kami punya tim penatalaksanaan jenazah Covid-19 dan dapat diakses untuk seluruh warga negara Indonesia yang menjadi pasien RS Muhammadiyah termasuk non- Muslim,” tutur Budi Santoso, kutip Republika, Rabu (23/6/2021).
Saat ini penatalaksana jenazah Covid-19 memiliki tiga tim. Tak hanya itu MCCC juga menyiapkan ambulans khusus jenazah Covid-19. Apa pun basis agamanya tim penguburan ini akan siap jika diminta keluarga. Bagi mereka yang Muslim tentu akan sesuai dengan syariat Islam namun berbeda jika jenazah adalah pasien Covid-19.
Tim akan menguburkan sesuai dengan standar protokol kesehatan penguburan jenazah Covid-19 baik itu Muslim maupun non-Muslim. Jika keluarga setuju maka proses pemakaman akan dilakukan tim mereka.
Salah satunya adalah Tim Kamboja di Kudus. Saat ini kematiaan akibat Covid-19 di Kudus terbilang cukup tinggi, setiap harinya terdapat 40 jenazah yang mereka makamkan dengan prokes Covid-19 yang ketat. Saat ini layanan tersebut tersedia di 86 rumah sakit Muhammadiyah di seluruh Indonesia. (Rep/Riz)