MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel dr. Andi Ichsan meninjau pelaksanaan vaksinasi yang digelar Unismuh Makassar bekerjasama dengan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah. Andi Ichsan hadir dalam pembukaan vaksinasi tersebut, Jumat (25/6/2021).
Pembukaan vaksinasi dihadiri sejumlah Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar, seperti Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Makassar Prof Gagaring Pagalung, Wakil Rektor I Unismuh Makassar Dr Abd Rakhim Nanda, Wakil Rektor II Dr Andi Sukri Syamsuri, Wakil Rektor III Dr Muhammad Tahir, dan Wakil Rektor IV Mawardi Pewangi.
Tampak pula Ketua Satgas COVID-19 Provinsi Sulsel Prof Dr Budu, yang juga merupakan Anggota BPH Unismuh Makassar. Para Dekan dan Ketua Lembaga/Badan dalam lingkup Unismuh Makassar juga tampak hadir.
Dalam pembukaan vaksinasi, Penanggungjawab kegiatan Wakil Rektor II Unismuh Makassar Andi Sukri Syamsuri menargetkan 2000 orang peserta vaksinasi selama dua hari, Jumat dan Sabtu (25-26/6/2021).
“Kegiatan ini sebenarnya memang untuk diprioritaskan untuk masyarakat umum. Sebab, untuk internal civitas akademika, sekitar 500 orang telah divaksin sebelum bulan Ramadan lalu, baik vaksinasi tahap 1 dan 2,” jelas Andis, sapaan akrab WR II Unismuh ini..
Vaksinasi kali ini, lanjutnya, terbuka untuk masyarakat umum, termasuk lintas agama. “Sore ini, sekitar pukul 15.00 ada sekitar 200 orang teman dari Persatuan Umat Budha yang akan hadir dalam vaksinasi di rumah sakit Unismuh,” tambah Andis.
Pihak Unismuh, sambungnya, juga menyampaikan terima kasih kepada Dinkes Provinsi Sulsel dan Kota Makassar yang telah memberi dukungan penuh dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut. “Ada delapan puskesmas yang terlibat dalam vaksinasi ini,” kata WR II Unismuh Makasar ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel dr Andi Ichsan mengakui belum ada strategi yang dapat disebut paling ampuh. “Semua negara masih learning by doing. Untuk mencapai herd immunity, ada dua jalan. Pertama, membiarkan masyarakat terpapar, immunitas akan muncul dengan sendirinya. Tapi resikonya besar bagi masyarakat yang memiliki penyakit komorbid. Kedua, melalui jalan vaksinasi. Langkah ini yang kita pilih,” jelas Andi Ichsan.
Sebenarnya, kata Ichsan, jalan untuk memutus mata rantai bisa dilakukan dengan lockdown selama 14 hari. “Persoalannya, ekonomi bisa lumpuh. Persoalannya, penggerak ekonomi kita sebagaian besar aktivitas ekonomi kerumuman. Di sinilah pentingnya ketaatan terhadap Protokol Kesehatan, sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru,” tambah dr Ichsan.
Menurutnya, dari segi capaian Vaksinasi Sulsel sudah mencapai target, bahkan untuk target vaksinasi tenaga kesehatan, sudah melampaui target. “Hingga saat ini, Sulsel masih masuk dalam kategori zona hijau. Tapi kita tidak boleh lengah, tetap terapkan Protokol Kesehatan secara ketat,” anjurnya.
Mewakili MCCC PP Muhammadiyah Agus Santoso mengungkapkan komitmen Muhammadiyah membantu Pemerintah dalam mengatasi Pandemi COVID-19.
“Hingga Juni ini, Muhamamdiyah telah mengucurkan anggaran sekitar 400 miliar. Ada 88 Rumah Sakit Muhammadiyah terlibat menangani pasien COVID-19. Dari total 3051 tempat tidur yang kami miliki, telah terisi sebanyak 2342 bed,” tambah Agus.
Kegiatan pembukaan diakhiri dengan amanah dari Ketua BPH Unismuh Prof Gagaring Pagalung. Dalam amanahnya, Gagaring menyosialisasikan Rumah Sakit Unismuh yang akan segera beroperasi dalam waktu dekat.
“Sengaja vakinasi ini ditempatkan di sini, agar kami bisa menyosialisasikan rumah sakit Unismuh. Rumah sakit ini terdiri dari 8 lantai, sementara ini, kami BPH sedang melengkapi sejumlah alat kesehatan yang dibutuhkan,” jelas Guru Besar Ilmu Akuntansi Universitas Hasanuddin ini.
Kegiatan ini masih akan berlangsung hingga Sabtu (26/6/2021). Untuk menghindari kerumunan, Panitia menerapkan protokol kesehatan ketat, termasuk dengan hanya mengundang maksimal 120 orang peserta per jam.