YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pandemi Covid-19 yang terjadi mulai bulan april 2020 hingga saat ini, telah meluas hingga 223 negara di dunia. Data WHO menunjukkan jumlah terkonfirmasi positif mencapai 179.241.734 dan telah merenggut jiwa hingga 3.889.723 jiwa. Di Indonesia, jumlah yang terkonfirmasi positif hingga saat ini telah mencapai 2.053.995 orang dan telah merenggut korban jiwa hingga 55.949. Di wilayah DIY, dari data Pemda DIY Satgas Covid sendiri menunjukkan bahwa sampai saat ini korban yang meninggal mencapai 1422 orang dan yang terkonfirmasi positif sebesar 55.463 orang per Juni 2021 ini..
Keadaan pandemi covid-19 ini berpengaruh terhadap pola berkendara sopir angkutan online. Pandemi covid-19 menuntut sopir angkutan online untuk lebih waspada dan taat pada keamanan diri pribadi dan protokol kesehatan dalam bekerja. Kegiatan mengantar konsumen dari berbagai daerah dengan riwayat kesehatan konsumen yang tidak diketahui jelas, membuat sopir angkutan online harus lebih meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan diri dan kesehatan berkendara. Untuk itu, diperlukan sarana prasarana untuk menambah wawasan dan pembelajaran kepada driver online akan pentingnya pengetahuan kesehatan berkendara.
Sarana dan prasarana berupa kegiatan penyuluhan, pendampingan, edukasi dan sharing informasi seputar pandemic covid-19 kepada komunitas driver online di Yogyakarta, telah dilakukan sejak bulan April hingga Juni 2021 oleh tim dosen pendidikan dokter UMY secara online. Kegiatan yang digawangi oleh dr Sherly Usman.,M.,Sc dan tim merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang disuport oleh LP3M Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan diri dan berkendara para sopir driver online di masa pandemi sehingga para driver dapat meminimalisir efek gangguan kesehatan driver. Dengan Pengetahuan dan pengelolaan covid-19 yang baik dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas penghasilan driver online.
Kegiatan ini melibatkan mitra, dalam hal ini adalah Sudarto sebagai kordinator komunitas sopir online. Kegiatan diawali dengan melakukan screening tingkat pengetahuan driver terkait manajemen pengelolaan kesehatan diri dan protokol berkendara dengan memberikan soal pretes. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi dan edukasi secara online dan berkesinambungan. Buku modul berisi pedoman pengelolaan kesehatan diri juga diberikan kepada masing masing sopir driver online. Tahap akhir kegiatan adalah menilai tingkat pengetahuan sopir online setelah melalui serangkaian pemberian materi dan edukasi dengan memberikan soal postes.
Hasil analisa data nilai pretes dan postes peserta, menunjukkan peningkatan nilai dari rata-rata 72,14 saat screening pengetahuan menjadi rata-rata 83,57 ketika postes. Dari hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sopir online terhadap manajemen pengelolaan kesehatan diri dan protokol standar dalam berkendara. Dengan adanya peningkatan pengetahuan ini maka akan meningkatkan kualitas dan kuantitas penghasilan driver online. (Riz)