Menakar Pelaksanaan Muktamar IMM Ke XIX di Kendari
Oleh: Asman Budiman
Berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang menunjuk Kota Kendari, Sulawesi Tenggara sebagai tuan rumah pelaksanaan Muktamar IMM yang akan dilaksanakan pada Agustus mendatang. Tentunya, ini merupakan ajang untuk kembali bersilaturahim dengan seluruh kader se Indonesia selain dari agenda organisasi. Pelaksanaan Muktamar yang dilakukan dua tahun sekali ini, pastinya diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan yang bisa membawa IMM semakin baik kedepannya. Perlu kita apresiasi DPP IMM dan DPD IMM Sultra sebagai tuan rumah pelaksanaan Muktamar yang sudah melakukan langkah-langkah organisasi untuk menyukseskan dan menyambut ribuan peserta muktamar. Namun perlu kita sadari dan melihat kondisi saat ini di Kota Kendari yang nanti akan menjadi tuan rumah.
Perkembangan penyebaran virus covid-19 diseluruh Indonesia masih meningkat. Khususnya di Kota Kendari sebagai ibu Kota Prov. Sultra. Hal ini tentunya harus menjadi pertimbangan oleh semua pihak untuk menggelar Muktamar IMM secara Offline di Kota Kendari. Menurut data yang di keluarkan oleh Satgas Covid-19 Provinsi Sultra per tanggal 24 Juni 2021 kasus positif di Sultra sebanayak 105 orang dengan persentasi Kota Kendari menjadi penyumbang terbanyak kasus positif sebanyak 55 orang.
Padahal ditanggal 23 Juni 2021 Kota kendari juga terdata sebanyak 46 orang positif. Artinya bahwa, Kota Kendari dalam perharinya menyumbang sekitar 10 pasien positif. Ini bukan angka yang sedikit, mengingat tiap harinya kasus positif di kota Kendari semakin meningkat. Tentunya hal ini perlu menjadi pertimbangan oleh DPP IMM dan DPD IMM Sultra untuk melaksanakan Muktamar IMM di Sultra. Apalagi akan menghadirkan peserta dari seluruh Indonesia, yang pastinya kita tidak mengetahui apakah diantara mereka nanti tidak membawa virus dari daerah masing-masing. Pastinya data kasus positif ini, akan semakin meningkat dengan berjalannya waktu, ketika kerumunan yang sifatnya besar masih dipakskaan untuk dilakukan secara Offline.
IMM sebagai ortom Muhamamdiyah tentunya harus memikirkan ikhtiar yang selama ini dilakukan oleh Muhammadiyah yang menjadi garda terdepan dalam melawan virus covid-19 ini. Muhammadiyah selalu mengkampanyekan untuk menjaga jarak dan menjaga kesehatan, tidak melakukan kerumunan dan sebagainya. Bahkan Muhammadiyah pun menunda pelaksanaan muktamar-nya demi untuk membantu bangsa ini terbebas dari covid-19.
Seharusnya DPP IMM dan DPD IMM Sultra, tidak harus memaksakan pelaksanaan muktamar dilakukan dengan offline, mengingat data positif covid-19 di Kota Kendari semakin meningkat. Takutnya muktamar IMM tetap dilakukan secara offline, maka kemungkinan besar akan menjadi klaster baru penyebaran covid-19. Apalagi Sultra juga menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional KADIN. Yang juga menghadirkan peserta dari seluruh Indonesia. Yang pastinya berpotensi menjadi klaster baru penyebaran covid-19.
Maka dari itu, DPP IMM dan DPD IMM Sultra, juga perlu memikirkan keselamatan nyawa kader IMM se Indonesia. Kita perlu memikirkan kemudaratan kegiatan IMM ini. Sebagaimana hadis Nabi “maka apabila kamu mendengar penyakit itu, berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, maka jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Ayat ini, sangat jelas dikatakan agar kita jangan memasuki wilayah atau tempat yang sedang terkena wabah. Sebagai kader IMM yang paham akan hujjah hadis tersebut maka perlu mempertimbangkan pelaksanaan muktamar secara offline.
DPP IMM dan DPD IMM Sultra melihat kondisi ini, harus memikirkan sekali lagi keselamatan kader se Indonesia, para Ayahanda kita yang sudah sesepuh dan bahkan panitia yang tentunya menjadi penggerak kegiatan muktamar nantinya. Nyawa kader-kader perlu diselamatkan. Sehingga baiknya muktamar kali ini dilakukan dengan metode blended learning atau online secara penuh. penggabungan tatap muka dan offline. DPD IMM Sultra sebagai tuan rumah, juga perlu memikirkan matang-matang efektifitas pelaksanaan muktamar tersebut. Banyak nyawa yang perlu di selamatkan, bukan hanya kader di Sultra, melainkan masyarakat sekitar juga dipikirkan.
Asman Budiman, PC IMM Kota Kendari 2019-2020