MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional, sebagai pelaksana program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek). Kampus tersebut dinyatakan lolos, setelah mengikuti dua tahapan seleksi, mulai dari tahap seleksi proposal hingga presentasi. Informasi tersebut tertuang dalam Surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi nomor 2861/E.2/KM.07.00/2021, tanggal 26 Juni 2021.
Program KMMI merupakan pembelajaran bentuk kursus singkat (short course) yang mencakup hard skills dan soft skills. Program ini bertujuan mendukung kampus merdeka, yang memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus, sebagai upaya untuk mendapatkan calon pemimpin masa depan yang berkualitas.
Dalam pengumuman teresebut, Unismuh merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah naungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX yang memenangkan kompetisi hibah tersebut. Di Makassar, hanya Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Universitas Negeri Makassar (UNM) yang mendapat kepercayaan serupa.
Kesiapan Unismuh
Ketua Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (LP2AI) Unismuh Makassar Nasrun menyampaikan kesyukurannya atas pencapaian itu. “Alhamdulillah. Tentu capaian ini tidak lepas dari dukungan Pimpinan, Pak Rektor dan para Wakil Rektor. Kerja keras tim, dan dukungan Fakultas dan Prodi di Unismuh,” katanya.
Nasrun yakin, pihaknya dapat menjalankan amanah Kemendikbud-Ristek tersebut. “Kesiapan Unismuh, baik dari segi infrastruktur, SDM, maupun mitra telah kami tuangkan dalam proposal, dan kami sampaikan dalam presentasi. Insyaallah kami siap,” jelasnya.
Sekretaris LP2AI Unismuh Ishaq Madeamin sekaligus Ketua Tim KMMI Unismuh menyatakan bahwa kesiapan infrastruktur pembelajaran daring di kampusnya, telah memenuhi standar system, baik hardware, maupun software.
“Kami memiliki software layanan sistem pembelajaran daring berbasis Learning Management System (LMS), operator dan tim IT PT, teknologi pembelajaran, tim helpdesk maupun tim assembling yang melibatkan mahasiswa,” kata Ishaq.
Menurutnya, pengalaman pembelajaran daring yang dilakukan Unismuh Makassar dimulai dengan pengembangan modul dan pelaksanaan pembelajaran daring baik tingkat individu dan program studi, maupun tim trainer PPG daring selama tiga tahun (2017-2020).
Selain itu, pelaksanaan bimbingan teknis pembelajaran daring pada tiap awal semester baik pada tingkat PT maupun Dirjen Dikti Kemdikbudristek (2013-2020). Tim Unismuh juga terlibat dalam pelaksanaan program bantuan dana melalui Inovasi Modul Pembelajaran Daring (IMPD).
Unismuh, lanjut Ishaq, juga telah menyiapkan kerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). “Jadi kolaborasi antara tenaga pengajar dan dunia industri akan kita maskimalkan dalam program ini,” tandas Ishaq.
Dalam program ini, mahasiswa akan mengikuti short course selama 8 pekan, dengan model pembelajaran online, praktikum maupun penugasan mandiri.
Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse mengapresiasi kinerja tim kerja tersebut. “Pertama, tentu kami bersyukur kepada Allah swt. Selanjutnya, Selamat bagi tim yang telah bekerja keras menyiapkan proposal. Hal ini membuktikan, bahwa tradisi unggul telah terbangun di Unismuh Makassar,” kata nakhoda Unismuh ini. (Hadi/Riz)