PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Prodi PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa PPKn (HMPSPPKn) telah melaksanakan lomba essay antar mahasiswa tingkat nasional dalam rangkaian acara pekan Pancasila (Pekasila 2021). Lomba ini diikuti oleh mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh tanah air.
Gelaran Pekasila yang mengusung tema merawat kebhinnekaan melalui peran generasi muda dalam bingkai Pancasila turut dimeriahkan dengan beberapa kegiatan, mulai dari webinar, lomba orasi, lomba poster serta lomba essay.
Pada lomba essay kali ini bertemakan Penguatan Wawasan Kebangsaan dalam Menangkal Radikalisme dan Tantangan Pancasila di Era Sosial Digital. Hadir secara virtual sebagai dewan juri pada lomba tersebut antara lain Dr. Elly Hasan Sadeli, M.Pd, Dr. Laily Nurlina M.Pd dan Tegar Roli A, M.Sos.
“Tujuan kegiatan ini untuk menciptakan mahasiswa yang sadar akan budaya demokrasi dan mengembangkan budaya berfikir kritis dan kreatif dikalangan generasi muda,” jelas Ketua HMPS PPKn UMP Oktavia Dika Nadya Rahma, Senin (29/6/2021).
Ia menjelaskan, mahasiswa merupakan generasi muda yang memiliki peran penting dan pengaruh luas dalam hidup berbangsa dan bernegara. Mahasiswa juga merupakan media antara masyarakat dengan pemerintah dalam mengenalkan dan memberi pengetahuan mengenai kebijakan serta sistem ketatanegaraan kepada warga negaranya.
Sementara itu Ketua prodi PPKn Dr. Elly Hasan Sadeli, M.Pd menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki peran yang sangat strategis di tengah kondisi eksistensi daya kritis generasi muda yang mulai meredup seiring perkembangan teknologi dan informasi. Melalui lomba essay ini diharapkan lahir pemikiran-pemikiran yang bernas dari semua peserta lomba.
“Akhir-akhir ini kita dihadapkan pada abainya sebagian masyarakat dalam menyikapi kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara, apalagi negara kita sedang dilanda pandemi covid 19. Maka diperlukan komitmen secara kolektif dalam menyelesaikan semua persoalan ini. Semoga kegiatan ini dapat memberikan wawasan yang mencerahkan melalui pemikiran mahasiswa sebagai kaum intelektual terhadap infiltrasi budaya maupun ideologi yang bertentangan dengan Pancasila,” pungkasnya. (EHS/TGR)