MAGELANG, Suara Muhammadiyah – Panti Asuhan Muhammadiyah Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah melakukan panen perdana buah kelapa pada Ahad (04/07/2021). Jumlah yang dipanen terdiri dari 36 pohon kelapa.
Demikian disampaikan Pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah Candimulyo Ari Slamet. “Alhamdulillah, kita bisa mulai panen buah kelapa, beberapa anak asuh panti dibantu oleh warga sekitar melakukan panen, pada panen perdana ini kelapa yang berhasil diperoleh berjumlah sekitar 300 buah ” katanya.
Pohon kelapa tersebut merupakan wakaf dari berbagai pihak yang diterima oleh panti. Banyak manfaat dari adanya wakaf pohon kelapa, antara lain pertama mewujudkan kemandirian ekonomi, kedua mengenalkan serta melatih anak asuh panti untuk berkebun dan ketiga menumbuhkan rasa kepedulian terhadap kelestarian alam.
Secara keseluruhan sampai saat ini Panti Asuhan Muhammadiyah Candimulyo telah menerima wakaf pohon kelapa sejumlah 67 buah. Keberadaan pohon kelapa tersebar di beberapa desa.
“Manfaat ekonomi tidak hanya dihasilkan dari penjualan buah kelapa, akan tetapi juga dari serabutnya, karena setelah dikelupas serabut yang ada akan kita manfaatnya untuk bahan pembuatan vas bunga untuk tanaman anggrek, saat ini sudah ada pihak yang sanggup memberikan pelatihan terkait pembuatan vas bunga dari bahan serabut kelapa” katanya ketika ditemui saat kegiatan panen perdana di Dusun Nglampu Desa Bateh Kecamatan Candimulyo.
Ari menambahkan bahwa panti yang beralamat di Jalan Pisangan, Tegalsari, Candimulyo tersebut memiliki keseluruhan anak asuh 69 orang. Panti Asuhan Muhammadiyah melalui program-program yang ada senantiasa berupaya mencetak sumber daya manusia yang memiliki iman, taqwa, menguasai ilmu pengetahuan teknologi, terampil, berakhlak mulia sekaligus mandiri.
Pria kelahiran Magelang 5 September 1985 ini menambahkan bahwa kegiatan yang sifatnya positif seperti melibatkan anak asuh panti dalam memelihara pohon kelapa adalah bagian dari ungkapan rasa syukur atas karunia dan nikmat yang diberikan Allah Swt sekaligus juga upaya melatih kepekaan dalam hal kemampuan memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar, khususnya terkait ketersediaan lahan. (Handy SN)