Menjadi Perbincangan Internasional, SMA Trensains Muhammadiyah Sragen Semakin Dikenal

SMA Trensains

Foto Dok Trensains/SM

SRAGEN, Suara Muhammadiyah – Sekolah Menengah Atas (SMA) Trensains Muhammadiyah Sragen semakin dikenal dunia internasional.  SMA yang berlokasi di dekat perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini tidak dapat disamakan dengan SMA mana pun. Juga tidak dapat disamakan dengan pesantren mana pun.

Trensains itu benar barang atau produk baru, bukan SMA umumnya, bukan pesantren salaf, bukan pesantren modern. “Trensains itu produk baru, nanti entah berapa tahun lagi Trensains diadopsi oleh lembagaa lain. Seperti halnya beberapa puluh tahun lalu banyak pihak membangun pesantren modern dengan mengadopsi Gontor sebagai pesantren modern pertama,” ujar  Prof. Agus Purwanto, inisiator SMA Trensains.

Agus menambahkan bahwa Trensains banyak disebut dalam momen Memorial Webinar on Contributions of Mohammad Siddik, MA, pada Sabtu (10/7/2021). Webinar ini diselenggarakan oleh International of Islamic Thought (IIIT) chapter South East and East Asia. Webinar dihadiri oleh berbagai tokoh luar negeri diantaranya Hisham al-Talib, Ahmad Totonji, Anwar Ibrahim, Datuk Osman Bakar, Omar Kasule, dan Kamal Hasan. Dari Indonesia hadir Jusuf Kalla, Prof. Muljadi Kertanegara, Prof. Amani Lubis, Habib Chirzin dan masih banyak lagi.

“Trensains terwujud mulanya dengan infak sebesar seratus juta rupiah dari Drs. Mohammad Siddik, MA yang menjabat sebagai ketua umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia,” jelas Prof. KH. Agus Purwanto, D.Sc mengenang  Drs. Mohammad Siddik, MA.

Bahkan mantan rektor International Islamic University of Malaysia (IIUM) Prof. Kamal Hasan menyatakan bahwa Trensains adalah lembaga yang diimpikan IIIT yang berhasil diwujudkan di Indonesia.

Kedekatan Prof. Kamal Hasan dengan SMA Trensains terjadi sejak sebelum sekolah berdiri. Di tahun 2012, Prof. Kamal Hasan mengundang pendiri SMA Trensains, Prof. KH. Agus Purwanto, D.Sc ke  International Institute of Islamic Thought and Civilization, ISTAC IIUM selama satu bulan sebagai visiting fellow.

Prof. Agus Purwanto, menceritakan pengalamannya bahwa setelah sedikit pengantar dan membuka acara yang dihadiri sekitar enam puluh guru besar dan mahasiswa pascasarjana dalam bidang pemikiran Islam, akhirnya hampir dua jam. Di tahun 2013, SMA Trensains diluncurkan. (Jun/Riz)

Exit mobile version