Kontribusi Mahasiswa Muhammadiyah Dukung Vaksinasi Masyarakat Desa

Vaksinasi

MALANG, Suara Muhammadiyah – Selama pandemi COVID-19, Univesitas Muhammadiyah Malang (UMM) tetap menjalankan program pengabdian masyarakat, Program ini bertajuk Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bakthiku Negeri. PMM bertujuan mendorong mahasiswa untuk tetap berkontribusi kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan serangkaian kegiatan yang diselenggarakan. Hal ini selaras dengan komitmen Muhammadiyah untuk terus menjadi Gerakan yang berkemajuan, gerakan yang menjawab kebutuhan masyarakat.

Salah satu pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran UMM dalam program PMM Bakthiku Negeri Gelombang 8 Kelompok 93 dengan Dosen Pembimbing Lapang (DPL), Chalimatuz Sa’diyah, SE, MM, di Kelurahan Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang adalah mensosialisasikan terkait vaksin COVID-19 dan program vaksinasi di Indonesia.

Pada awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya pneumonia baru yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang kemudian menyebar dengan cepat ke lebih dari 190 negara dan teritori. Wabah ini diberi nama Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Hingga Juli 2021, COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 180 juta jiwa di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari Komite Penanganan COVID-19, hingga awal Juli 2021 jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sebesar 2.567.630 dengan 67.355 pasien meninggal dunia. Hal tersebut menjadikan Indonesia menjadi negara peringkat pertama dengan jumlah pasien positif tertinggi di Asia Tenggara.

Sejak awal Januari 2021, Pemerintah Indonesia telah mulai melakukan program vaksinasi sebagai upaya menangani pandemi COVID-19 di Indonesia. Dengan target sasaran vaksinasi sebesar 208.265.720 warga, dan 141.211.181 sasaran vaksinasi masyarakat umum dan rentan. Angka cakupan vaksinasi yang sudah tercapai hingga 13 Juli 2021 adalah 37.031.826 warga yang telah mendapatkan vaksinasi ke-1 dan 15.254.221 warga yang sudah mendapatkan vaksin dosis ke-2 Berdasarkan keterangan Dinas Kesehatan Jawa Timur, hingga akhir April 2021 cakupan realisasi vaksinasi lansia baru mencapai 13 persen. Dengan cakupan vaksinasi yang masih jauh dari target yang sudah ditetapkan, perlu kolaborasi dari berbagai pihak dan lapisan masyarakat untuk berkontribusi mempercepat program vaksinasi di Indonesia.

Berdasarkan hasil survey dari Lembaga Survei Indonesia sebanyak 42,4 persen masyarakat tidak percaya dengan program vaksin yang dijalankan pemerintah. Hal tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti kurangnya penyebaran informasi resmi yang mudah diakses, banyaknya hoax yang beredar di media sosial mengenai vaksin COVID-19, dan kurangnya campaign tentang keamanan vaksin COVID-19.

Selain kurangnya pengetahuan tentang vaksin, alur pendaftaran vaksinasi juga menjadi poin penting yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan angka vaksinasi. Pemerintah Indonesia telah membagi proses tahapan vaksinasi menjadi beberapa prioritas dengan prioritas utama yaitu, tenaga kesehatan.

Pada prioritas selanjutnya, akan ditujukan untuk berbagai usia, pekerjaan dan latar belakang masyarakat seperti pekerja fasilitas publik, tokoh agama/masyarakat, lansia, tenaga pendidik, perangkat daerah, dan yang lainnya. Sehingga masyarakat dengan berbagai usia dan latar belakang perlu tahu serta paham mengenai vaksin COVID-19 dan programnya.

Desa Pandansari adalah desa di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang dengan luas wilayah 1.103.402 Ha dan dihuni 5.600 jiwa dengan dominasi mata pencaharian sebagai petani. Desa ini terdiri atas 7 dusun yang secara geografis memiliki aksesibilitas yang kurang memadai, dengan ketersediaan fasilitas kesehatan 0 puskesmas, 7 posyandu, dan 1 unit polindes.

Keterbatasan akses informasi, dan minimnya fasilitas kesehatan yang ada menjadi alasan mahasiswa UMM memilih Desa Pandansari sebagai sasaran pengabdian masyarakat. Mereka memulai pengabdian dengan berkoordinasi dengan Kepala Desa Pandansari dan Puskesmas Ngantang terkait permasalahan yang ada dalam program vaksinasi.

“Kita butuh keterlibatan semua pihak untuk menyukseskan program vaksin ini, mahasiswa kedokteran dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi, meluruskan fakta akan vaksinasi yang ada di masyarakat, sehingga saat giliran (vaksin) mereka sudah tiba, dapat segera memanfaatkannya” ungkap Bambang Riyanto selaku Kepala Desa Pandansari saat memberi arahan kedapa mahasiswa.

Mahasiswa UMM mendatangi warga secara door-to-door­ dan memberikan sosialisasi tentang vaksin, cara ini dipilih agar warga tidak perlu berkerumun sehingg dapat meminimalisir kontak. Di samping memberikan kontribusi mahasiswa dalam pencegahan COVID-19, kegiatan ini juga mampu memberikan sarana penerapan ilmu dan mengasah kompetensi pelaksana langkah promotif dan preventif penyakit yang telah dipelajari mahasiswa kedokteran sebagai bekal menjadi dokter. (Aulia Amjad)

Exit mobile version