Mengenal Pemerintahan Sebelum Diutus Nabi Muhammad saw dan Persetruan Romawi dengan Persia (Al Quran Surat Rum : 1-5)
Zannubia
Ratu dari Kerajaan Tadammur (276 M) yang Punya Great Power dalam Pemerintahannya
Pembela Bangsa Arab
Bagaimana Pula Nasib Cucu Putri Cleopatra Ini di Penjara Kekaisaran Romawi?
Ratu yang terukir di Mahkotanya dua keindahan sekaligus yaitu keperkasaan dan kecantikan. Ia mampu menundukkan Kekaisaran Romawi baik politik maupun militernya. Kekaisaran Romawi itu merasakan pedihnya kekalahan dan kegagalannya berkali-kali dalam usaha menaklukkannya. Nama Ratu itu ialah ZANNUBIA cucu CLEOPATRA Ratu cantik yang memerangi Kekaisaran Romawi. Ratu yang memilih mati dipatuk ular cobra, dari pada jadi tawanan perang, meringkuk di penjara Roma.
Akan tetapi Ratu Zannubia tidak tahu bahwa taqdir telah menimpa kematian neneknya yang begitu tragis. Suaminya mati terbunuh .. pada hal ia wanita terhormat sebagai Penguasa Negeri Timur yang mampu mengalahkan kekaisaran terkuat di dunia. Namun tatkala kekuasaannya terus merosot ia memilih mati kena racun ular Cobra dari pada rendah derajatnya jadi penghuni penjara.
Pada tahun 1945 majalah wanita “ Fataat-Raafidiin “ menjadikan foto Ratu Zannubia sebagai hiasan cover depannya. Satu –satunya majalah wanita yang ada di Timur Tengah saat itu. Sdr Jamil Syahbandar wartawannya, sekaligus penulisnya menerangkan tentang kepribadian Ratu Zannubia dari kajian sejarah. Majalah itu dikelola oleh Konsulat Jendral Inggris di Basrah – Iraq. Majalah berbahasa Arab itu di sebar ke negara negara Arab. Ratu Zannubia dari Kerajaan Tadammur yang perkasa itu disamakan dengan legendanya cerita rakyat Arab yaitu ZAENAB dengan ‘AMRU BIN ZIYAAD. Pekikan suara terakhirnya ZAENAB sebelum ajal menjemputnya, yang menjadi tamsil rakyat yang dituturkan berulang kali ialah “ Bi Yadiiy..Laa Bi Yadi ‘Amru “ … “ Di Tanganku ..Tidak Di Tangan ‘Amru “.
Tentu Ratu Zannubia dari Tadammur berbeda dengan legenda rakyat. Ia realita sejarah di mana Sejarawan dan Para Ahli Purbakala sepakat bahwa ia adalah Ratu Arab yang punya great power dalam pemerintahannya disaat terjadinya sejarah peperangan antara Kekaisaran Romawi dan Kerajaan Persia saat itu ( Iran sekarang-pent.) sebagaimana dikisahkan Al Quran Surat Rum ayat 1 sd 5.
Sdr. Jamil Syahbandar melandaskan tulisannya tentang biografi Ratu Tadammur ini dengan sumber sejarah yang terpercaya. Ia itu asli dari Bathlamy Griek. Gelar puncaknya ialah “ Ratu Cleopatra ke VII “ yang sama sama juga perang melawan Kekaisaran Romawi. Ia juga menyebut dirinya sebagai anak putri Cleopatra.
Negeri Kerajaan Tadammur, pusat pemerintahan Zannubia itu sendiri terletak 150 Mil di sebelah Timur Laut kota Damascus – Siria sekarang. Ia yang sangat terkenal dengan kecantikannya, keberaniannya dan kecerdasannya. Itulah sebabnya ia layak menikah dengan Raja Adzinah yang digelari sebagai raja Pemimpin Negeri Timur.
Zaman itu kerajaan adalah sistem diktatur dan koalisi kerajaan Arab saat itu cenderung ke Kaisaran Romawi Kristen Trinitas tidak ke Kerajaan Persia Yang Majusi Penyembah Api . Kerajaan Tadammur menjadi anggota Kongres Kekaisaran Romawi. Ratu Zannubia menjadikan suaminya Adzaniyah sebagai konsulnya.Suaminya ingin mengembalikan tanah kerajaan yang di rampas Romawi. Sayang ia terbunuh beserta anaknya Hyrobis dalam perang Hims pada tahun 267 M.
Keduanya juga masih punya anak yang masih kecil namanya Haibatullah. Dengan anaknya ini Zanubia ingin merealisir mimpinya dengan memperluas kerajaannya, lalu ia menaklukkan Mesir pada tahun 270 M dengan dalih mengembalikan Mesir ke Kaisaran Romawi, meniti jalan Neneknya Ratu Cleopatra di Mesir sebelumnya. Zannubia mengangkat anaknya yang masih kecil Haibatullah sebagai penguasa mendampingi Flodius Romawi. Ia juga mengembangkan kekuasaannya ke Asia Tengah.
Ratu Zannubia mahir dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Mesir Kuno dengan Heroklipnya dan bahasa aslinya sendiri yaitu Aromiyah.Kecerdasannya sampai berhasil mata uang Romawi diukir dengan nama anaknya Haibatullah bersama Kaisar Agustus diedarkan di Iskandariah tahun 270 M.Sementara itu di Babil – Irak mata uang disana sudah terukir nama Ratu Zanubia sehingga Kaisar Romawi takut kepada Zannubia ini karena kekuasaannya sudah ke mana-mana.
Majalah Fatat-Raafidiin menjelaskan juga bahwa Ratu Zannubia itu menyembah matahari itulah sebabnya ada peninggalan Kuil Besar untuk Penyembahan Matahari di Siria. Dalam diskusi ilmiyah dengan Patrik Anthokia Paulus Simsaty, para sejarawan menjelaskan bahwa Ratu Zannubia itu dekat dengan kalangan Yahudi dan itulah sebabnya namanya muncul di Kitab Talmud.
Penulis muslim terkenal tentang sejarah yaitu Imam Thabari menjelaskan bahwa Zannubia itu adalah keturunan “ Al ‘Amaaliq –Al Arab .. Pemebesar Arab .. dari kalangan Baduwi ( Al Badiyah ). Begitu Kaisar Romawi Orlayan tahu bahwa Zannubia menegeluarkan mata uang dengan ukiran nama anaknya di Mesir dan nama dia sendiri terukir di mata uang di Babil-Iraq dan menyatakan keluar dari Romawi ia mengirim angkatan perang ke Mesir dipimpin Broes pada thm 270 M. Ia kuasai Mesir dan pada tahun berikutnya ia kirim pasukan ke Asia Kecil dan Siria. Zannubia kalah di Tadammaur, lalu ia melawan dari Anthokia bersama pasukannya, tetapi dikalahkan lagi, iapun menuju Hims. Ia menolak menyerah dan dari Hims ini ia melakukan perlawanannya yang terakhir. Ia kalah juga dan lari ke istananya di Tadammur. Orlayan Romawi mengejarnya dan mendapatkan kesulitan karena dipagari pasukan yang sangat kuat.
Jamil Syahbandar dalam tulisannya itu menjelaskan bahwa dalam suasana yang sangat sulit itu ia dan anaknya melarikan diri minta perlindungan Raja Persia. Sayang ia dan anaknya tertangkap di tepi sungai Efrat. Begitu Kaisar Romawi Orlayan melihat rakyat Tadammur meletakkan senjatanya, ia merangsek kedalam kota dan membunuh seluruh pasukan Zannubia. Disisakanlah Ratu Zannubia dan penasihat ahlinya Longiinus. Ia ditawan dan dibawa ke Roma.Sejarawanpun meyakini bahwa Ratu Zannubia menyerah dengan penuh kehormatan dan kebesarannya. Semua pakaian yang dibawanya dijual di pasar umum di Roma untuk bekal hidupnya di tengah rakyat Roma menyaksikan kehebatan perlawananya yang luar biasa terhadap Kaisar Romawi.
Ratu Zannubia yang sebagai tawanan itu menolak pemberian Kaisar Romawi Orlayan yang memberinya belenggu kakinya dihiasi dengan rantai emas. Ia menunggu saat yang tepat untuk mati meminum racun sebagai penolakannya terhadap hidup rendah di penjara. Ia semula berangan – angan seperti Neneknya Ratu Cleopatra yang rela mati di patuk ular Cobra di Singgasana Istananya dari pada jadi tawanan perang di bawa ke penjara Roma.
Zannubia dan anaknya mengisi hari hari terakhirnya di Taibur. Ia mirip Sayidah .. Ibu Ibu Penggede .. kota Roma. Kerajaan Tadammur bergolak lagi. Kaisar Orlayan pun menghancurkan penduduknya dengan bengis.Tetapi Roma tidak dapat menghapus biografi perjuangan Ratu Zannubia. Namanya menjadi buah bibir, melegenda sebagai wanita cantik, pemberani dan pembela bangsa Arab.
Tidak hanya cerita rakyat Arab yang mengakuinya tetapi juga berbagai kalangan akademisi di berbagai Kampus Dunia.
Sumber : Al-Ahram
Penyaji : Muhammad Dasuqi
Penterjemah : M. Sun’an Miskan
Selengkapnya Artikel Ratu Zannubia dari Kerajaan Tadammur