Pesan Arofah
Oleh: Alif Sarifudin Ahmad
Para pembaca….Arofah bermakna luas. Ketika pengakuan kesalahan jamaah haji saat wukuf di Arofah maka masing-masing mengakui Aroftu bi dzanbi Ya Allah aku mengakui akan segala dosaku.
Ketika nabi Adam Alaihissalam bertemu dengan kekasihnya, Hawa setelah terpisah selama 100 tahun, tempatnya dinamakan Arafah. Di sini ada monumen Jabal Rahmah simbol cinta kasih sayang kekasih suami- istri.
Ketika nabi Ibrohim Alaihissalam selesai diajari manasik oleh malaikat Jibril. Malaikat Jibril bertanya, Hal Arofta Apakah hai Ibrohim, kau sudah paham? Nabi ibrohim dengan tenang menjawab. Ya… aku sudah paham. Naam Aroftu.
Saat kita sedang diam di rumah dalam keadaan seperti ini. Maka keadaan ini apabila dikaitkan dg peristiwa wukuf di Arafah sangatlah tepat, yakni untuk pasrah akan segala khilaf, salah, dan dosa, serta maksiat.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebenarnya seperti ibadah haji. Kita selalu bergerak atau Tawaf Kita selalu bekerja atau berusaha yang dinamakan Sai.
Bagi yang sedang Isolasi seperti kita sedang melakukan wukuf di Arafah. Melalui tulisan ini ….saya mengajak kepada semua utk bermuhasabah diri. Para Jamaah haji yang melakukan tarwiyah, hari ini sudah bergerak ke Mina untuk melakukan mabit di Mina.
Setelah berpasrah, beribadah, dan berharap kebaikan di Mina, dilanjutkan wukuf di Arafah.
Para pembaca yang budiman….. pemandangan yang menakjubkan, ketika jamaah baru saja dari Mina dan sampai ke Arafah, sementara kebanyakan jamaah sudah berada di Arafah. Karena tidak melakukan Tarwiyah.
Angin menyibakkan kain ihram, Matahari Arafah mulai meninggi, debu di padang Arafah mulai beterbangan. Ranting-ranting pohon Soekarno yang sudah mulai membumi di Arafah menjadi saksi jutaan jamaah haji berkumpul di Arafah.
Kehausan menjadi pelengkap indahnya dalam beribadah.
Maket kecil perjalanan kita, besok ketika dikumpulkan di Padang Mahsyar. Ribuan tahun hingga bermandikan dan berenang dalam keringat. Semua tertunduk, matahari didekatkan, panas menyengat. Semua telanjang, tak beralas kaki, dan seperi dulu lagi tak berkhitan.
Saat itu yang menentukan adalah amalan kita seperti saat ini.
Para pembaca…. amalan yang luar biasa di hari Arafah, di antaranya sebagai berikut.
1. Berpuasa yang in syaa Allah akan dihspus dosa kita selama 2 tahun (Satu tahun kemarin dan satu tahun yang akan datang)
2. Bertakbir, bertahmid, bertasbih, bertahlil, serta terus berzikir. Inilah yang dinamakan kalimat tetap yang akan abadi atau Al- Baqiyatushsholihat yang akan menjadikan kita sebagai manusia-manusia pilihan dan akan disejajarkan dengan para nabi dan Rasul
3. Tilawah yang akan menerbangkan seluruh huruf yang kita baca dalam derajat tinggi
4. Berbagi, bershodaqoh, dan siap berkorban 10 Zulhijjah yang akan menjadikan penyelamat disaat keselamatan sulit di dapat
5. Bersahabat. Inilah syafaat dari sekian syafaat yang akan menjadi saksi kelak ketika kita sendiri butuh bantuan sahabat.
6. Berdoa. Waktu makbul jangan sia2kan. Mari kita berdoa agar diri, pasangan kita, orang tua kita, keluarga, anak-anak, tetangga, sahabat semua bersama dalam keberkahan. Doakan yang sakit biar sehat. Doakan yang sehat biar berkah. Doakan yang kekurangan biar cukup. Doakan yang cukup biar terus cukup dan bisa berbagi.
Akhirnya……simak pesan Arafah ini dalam kesahajaan….
Jangan kau tinggalkan Tuhan
Jangan kau jauhi kebenaran
Jangan kau dekati setan
Mengingat kematian adalah kecerdasan
Saatnya nanti semua dipertanggungjawabkan
Sungguh cinta adalah kebaikan
Gantilah kebencian dengan kasih sayang
Gantilah murka dengan cinta
Mari kita menggapai hidup husnul khotimah
Saatnya nanti semua dipertanggungjawabkan
Yakinlah badai pasti akan berlalu Apabila kita bertekad dalam cinta yang satu
Semoga Allah menerima ibadah kita
Tegal, 8 Zulhijjah 1442 H.
Alif Sarifudin Ahmad, Ketua PDM Kota Tegal