YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman Yogyakarta (Mugadeta) bekerjasama dengan Suara Muhammadiyah menyelenggarakan program Ortom Bicara 112 tahun Muhammadiyah, dengan tema “Melangkah Pasti Menyinari Negeri” secara daring.
Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati momen Milad Muhammadiyah ke 112 menurut kalender Hijriyah sekaligus launching lagu “Sinar Semesta” sebagai bentuk rasa syukur dan pengabdian kepada Muhammadiyah. Menjadi kado yang luar biasa karena dalam hari ini Muhammadiyah memperingati milad ke-112 dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah memperingati milad ke-60 pada 18 Juli 2021.
Dalam kesempatan tersebut, hadir narasumber diantaranya Ketua PWM DIY Gita Danu Pranata, Ketua PDM Sleman Harjaka Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media/ Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari MA, Sekretaris Umum Kwarpus Hizbul Wathan Ramanda Muhammad Zairin dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Diyah Puspitarini. Serta perwakilan dari ortom di lingkungan Angkatan Muda Muhammadiyah Wilayah DIY, Ipmawan Julian PW IPM, Anton Nugroho PWPM DIY, dan Immawan Akmal DPD IMM DIY.
Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media/ Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari MA mengapresiasi diluncurkannya lagu “Sinar Semesta” karya Kepala SMP Mugadeta Hasanudin sebagai bentuk kreativitas yang langka di persyarikatan. Terlebih di masa pandemi, dengan berkarya adalah bagian dari upaya menebarkan narasi yang positif.
“Perlu kita sodorkan bagi pelajar kita narasi-narasi yang cerdas, kreatif, inovatif seperti yang dilahirkan SMP Muhammadiyah 3 Depok ini,” ungkap Deni Asy’ari.
Sementara itu, Ketua PWM DIY Gita Danu Pranata dalam momentum launching lagu dan milad Muhammadiyah ke-112 ini juga menyampaikan bahwa wabah pandemi tak menyurutkan persyarikatan terus mengabdi mengabdi untuk negeri dan umat.
Muhammadiyah didukung oleh semua elemen masyarakat menunjukkan bahwa Muhammadiyah memiliki karakter yang dikenal secara internasional melalui implementasi semangat Al-Ma’un. Sampai dengan abad ke-21 Muhammadiyah masih eksis dan menjadi garda terdepan dalam melayani umat dan bersinergi dengan pemerintah.
Gita mengungkapkan perjalanan masih panjang, Muhammadiyah beserta segenap elemen baik Ortom maupun Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) harus mengatur nafas. “Muhammadiyah melalui Teologi Al-Ma’un yang dilandasi oleh Al-Alaq bahwa kita lakukan menyeimbangkan antara bayani, burhani dan irfani menjadi karakter yang kita laksanakan,” tandasnya. (Riz)