Permintaan Rukti Jenazah Meningkat, Relawan Kewalahan

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Meningkatnya pendemi covid-19 yang ada di Yogyakarta menjadikan tugas berat bagi relawan ambulan, terkhususnya relawan Muhammadiyah dalam aktivitas rukti atau memandikan jenazah. Hal ini disampaikan relawan dalam acara pemberian bantuan operasional Ambulan Muhammadiyah, APD, multivitamin dan sembako oleh Lazismu DIY di gedung Grha TR Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY pada hari Senin, 19 Juli 2021.

“Kondisi relawan sangat kewalahan begitu banyak permintaan pelayanan pemakaman dan permintaan rukti atau memandikan jenazah yang kejadiannya para penyintas tidak mendapatkan Rumah Sakit (RS) sehingga banyak yang meninggal di rumah atau saat Isolasi Mandiri (Isoman)” ungkap Farruq, relawan Ambulan Muhammadiyah Lazismu Sewon Utara.

Kondisi seperti ini banyak dirasakan oleh relawan ambulan Muhammadiyah ketika harus berhadapan dengan pasien terkena covid-19, keterbatasan informasi Rumah Sakit (RS) menjadikan pasien sulit mendapatkan fasilitas layanan kesehatan, sehingga relawan mengalami kendala,

“sejak membuka pelayanan untuk pasien covid-19, yang selalu menjadi kendala adalah tidak ada koordinasi baik dari pasien maupun RS” ungkap Sulistyo, Relawan Ambulan Muhammadiyah Lazismu PCM Bantul.

“Ada dua kasus, suatu ketika ada pasien tetap memaksa untuk dibawa ke rumah sakit, namun dalam perjalanan menuju ke rumah sakit yang ke tiga sudah penuh dan akhirnya meninggal di dalam mobil karena didesak pasien agar segera ke RS namun RS menolak. Satu kejadian lagi di kotagede ada ibu-ibu kebetulan terkena covid-19 meninggal di rumahnya namun tidak ada warga yang mendekat dan akhirnya meminta relawan MCCC Sewon Utara” tutur Muginarta, relawan MCCC Sewon Utara.

Peningkatan pasien covid-19 di Yogyakarta sulit terkendalikan, menurut pernyataan Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta ungkap merdeka.com bahwa dalam sehari ada 8 pasien meninggal saat menjalani isoman,

“Sedang yang isoman meninggal sebelum ledakan (kasus Covid-19) tidak ada. Beberapa hari terakhir tiga sampai lima yang meninggal saat isoman. Hari ini termasuk tinggi, ada delapan,” ungkap Nur Hidayat.

Perlu banyak dukungan dan kerjasamanya dari masyarakat ataupun pihak lain untuk mengentaskan pandemi agar tidak meluas dengan mematuhi protokol kesehatan,

“meminta kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah bila tidak ada kepentingan lain karena sudah banyak Rumah Sakit (RS) penuh sekali”, kata relawan Ambulan Muhammadiyah AMM Sleman.

Ambulan Muhammadiyah (Ambulanmu) DIY yang beroperasi khusus untuk penanganan pasien covid-19 terus bertambah, saat ini dengan total 16 armada ambulan dengan jumlah pelayanan sebanyak 1.182 layanan selama perkembangan pandemic meningkat per tanggal 18 Juli 2021.

Melalui kegiatan bantuan operasional ini berupa pemberian sembako, multivitamin, pakaian APD seperti Gown Medis dan Hazmat, Masker, Sarung tangan latek, sekat armada bahan Vinyl dan penutup kepala. Bantuan ini sangat membantu dalam rangka tolong menolong kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Sangat bersyukur dapat membantu kami dalam rangka operasional ambulan dibantu cukup banyak, berharap Lazismu DIY sebagai saranan untuk tolong-menolong dalam penanganan wabah ini” ungkap Syarif Hidayat, relawan ambulan muhammadiyah Lazismu Banguntapan Selatan (Rizal)

Exit mobile version