YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir menyampaikan pidato kunci dalam Webinar Forum Guru Muhammadiyah (FGM). Prof Haedar Nashir menyampaikan berbagai pesan penting pada Agenda bertajuk “Mempertahankan Keberlangsungan Sekolah Muhammadiyah di Tengah Gelombang Pandemi Covid-19”, Sabtu, 24 Juli 2021.
1. Agar kita kompak dalam memutus mata rantai Covid-19, tinggalkan perdebatan. Empatilah terhadap korban yang meninggal akibat covid-19.
2. Pendidikan harus menjadi pilar kemajuan bangsa. Bangsa yang maju bergantung dengan pendidikannya.
3. Pendidikan masih punya beberapa problem-proglem yang harus diselesaikan. Nomor 6 dalam hal daya saing se-ASEAN. HDI kita masih pada posisi 7 se-ASEAN. Problem moral, warga Indonesia dalam hal medsosnya sangat rendah tingkat kesopanannya. Padahal Indonesia adalah negara muslim.
4. Ada kesenjangan antara nilai dengan perilaku.
5. Pendidikan harus konsen untuk menanamkan nilai laten ke dalam nilai aktual dalam kehidupan.
6. Untuk itu perlu kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran untuk menanamkan nilai-nilai ini.
7. FGM bisa mengidentifikasi problem-problem tersebut diselesaikan secara sistematis
8. Ada 8 kompetensi guru Muhammadiyah agar dapat menyelesaikan problem-problem tersebut. Yaitu pertama, memahami visi pendidikan nasional (filosofis, konstitusional, aspek mendasar), catatan peta jalan pendidikan menunjukkan ketidakpahaman pada hal mendasar, kedua, memahami visi pendidikan Muhammadiyah, ketiga, para guru harus punya integritas moral dan akhlak, keempat, guru Muhammadiyah harus memiliki wawasan keislaman sesuai Muhammadiyah, kelima, guru Muhammdyah harus memiliki wawasan keilmuan yang terintegrasi dan interkoneksi, keenam wawasan inklusi (peran kita harus lebih mencair dalam kehidupan sosial dan global, koneksi luas, tidak seperti katak dalam tempurung), ketujuh, profesionalitas (guru hrus profesional apalagi d era pandemi seperti saat ini harus mau belajar dan melek IT), kedelapan, kedelapan, Inovasi (guru berkemajuan perlu berinovasi)
9. Ada 5 virus dunia pendidikan pertama agnostisisme (kebijakan atau keinginan menjauhkan nilai agama dan ketuhanan), kedua, ekstrimisme dan radikalisme apa saja (pandangan agama yang ekstrim, radikalisme dalam hal kebangsaan/ nasionalisme ekstrim, radikalisme politik, radikal ideologi), ketiga kekerasan (perundungan dari segala bentuk kekerasan dari ringan sampai berat yang dianggap lumrah), keempat, pelecehan (praktik kekerasan seksual yang merendahkan martabat kemanusiaan) dan kelima, pembodohan (dunia pendidikan mengajarkan yang tidak seharusnya, tidak mencerdaskan)
10. Memang ada hal-hal kemajuan yang perlu diapresiasi dan untuk terus bersemangat dan optimis di masa depan.
(Agus Suroyo)