NSW, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) NSW, Australia, secara resmi memiliki ketuanya yang baru. Pelantikan dilaksanakan pada hari Ahad, 25 Juli 2021 melaui layar zoom.
Ketua baru periode 2021-2022, Haidir Fitra Siagian, saat ini tinggal di Wollongong, sebuah kota di negara bagian New South Wales. Putra asal Sipirok, Sumatera Utara yang hijrah ke Makassar, Sulawesi Selatan ini, sekitar dua tahun terakhir aktif di PRIM NSW dan kegiatan komunitas Islam lainnya. Haidir melanjutkan estafet kepengurusan sebelumnya yang dinahkodai Nurwanto, Ketua PRIM NSW Periode 2020-2021.
Hadir pada saat pelantikan sebanyak 66 peserta baik yang saat ini bermukim di Australia maupun Indonesia. Mengawali acara pelantikan, pembacaan ayat suci Al-Quran dan terjemahnya dilantunkan Lukmanulhakim Yanggi Siagian dan Mara Athirah Siagian, siswa-siswi Wollongong High School of the Performing Arts. Hadir memberi sambutan adalah Ketua PCI Muhammadiyah Australia, Hamim Jufri, dan Konsul Jenderal KJRI Sydney, Heru Hartanto Subolo. Sementara itu, amanah PP Muhammadiyah disampaikan oleh Ketua LPCR, Jamaluddin Ahmad.
Haidir, ketua terpilih, mengatakan perlunya menginisiasi amal usaha Muhammadiyah di wilayah NSW, di samping kegiatan rutin pengajian bulanan. Pikiran ini diamini oleh Hamim Jufri, Ketua PCIM, yamg saat ini, beserta pengurus PCIM Australia lainnya, sedang menyiapkan Muhammadiyah Australia College yang diharapkan bisa mulai jalan di tahun depan sebagai amanah PP Muhammadiyah.
Sementara itu, Ketua LPCR PP Muhammadiyah, Jamaludin Ahmad juga menyambut baik gagasan itu. “Muhammadiyah harus melangkah dengan tegap, dan di tingkat Ranting dan Cabang, amal usaha perlu dirintis”, tegasnya. Namun demikian, usaha ber-Muhammadiyah harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada, termasuk di Australia. Menurutnya, pembinaan jamaah harus menjadi prioritas.
Heru Hartanto Subolo selaku Konjen KJRI Sydney meyakini bahwa kerjasama antar elemen-diaspora di Australia sangat penting dalam mempromosikan kebersamaan, kebangsaan dan kemanusiaan. Heru berharap bahwa kerjasama yang telah terjalin dengan baik antara Pemerintah melalui KJRI dan komunitas, termasuk di dalamnya PRIM NSW, perlu terus dipupuk dan dilanjutkan.
Menghadirkan Islam wasathiyah juga menjadi fokus penyampaian. Hamim Jufri berargumen bahwa praktik berislam yang dipenuhi dialog dan terbuka itu lebih sesuai dengan atmosfer multi-identitas seperti Australia. Baginya, Muhammadiyah mendayung misi Islam rahmah bagi semua. “Muhammadiyah di NSW berprinsip bahwa satu musuh terlalu banyak, dan seribu hingga tiga ribu kawan itu terlalu sedikit”, ucap Nurwanto, ketua periode sebelumnya. Oleh karenanya, Haidir sebagai Ketua terpilih mengajak jamaah dan pengurus PRIM untuk tidak henti-hentinya menjalin kebersamaan dalam dakwah Islamiyah terutama di wilayah NSW.
Tercatat, saat ini kepemimpinan PRIM NSW telah memasuki periode kelima. Periode pertama diketuai Muhammad Sayuti (2010-2013), M. Irawan Fauzi (2014-2016), Novianto Fitriawan (2017-2019), Nurwanto (2020-2021), dan Haidir Fitra Siagian (2021-2022). Semoga PRIM NSW terus mengukir dakwah dan melayani umat. (HFS/Riz)