Mengingat Akhir Cinta Mendekati Angka 1500 Subscriber
Oleh: Alif Sarifudin Ahmad
Pagi itu ketika sinar mentari menembus di lubang vetilasi kamar sederhanaku, tersembunyi di balik pagi, hati hamba Allah yang sedang sakit memikirkan bencana tak kunjung usai. Suara dan kicauan burung sedikit menghibur dan melengkapi rona dalam bahtera alam yang kembali berduka. Bintang-bintang malam sudah kembali ke peraduannya setelah awal malam menampakkan senyumnya walaupun senyum kali ini tidak seperti malam-malam sebelumnya. Angin pagi bertiup sepoi-sepoi menyentuh tubuh rumah sederhanaku dan mengabarkan akan cinta yang hilang saatnya akan kembali.
Teringat dengan Nida, anakku yang manis dan senyumnya menawan itu, sebagai sumber inspirasiku telah melambaikan tangan perpisahan tiga tahun yang lalu, tergubahlah dua lagu dakwah yang menjadi baromater dakwah di zaman milenial ini, yakni “Mencari Matahari” dan “Mengingat Akhir Cinta.” Dua lagu ini yang penulis upload lewat youtube Ust. Alif Sarifudin telah mendapat sambutan yang cukup menggembirakan. Seperti lagu “Mengingat Akhir Cinta” yang diupload penulis empat hari lalu telah bersarang dalam hati penonton hingga mendekati 1000 penonton dan 1500 subscriber, serta 100 yang berkomentar positif dengan nada dakwah ini.
Secara lengkap nada atau lagu dakwah “Mengingat Akhir Cinta” sebagai berikut.
Mengingat Akhir Cinta
Lyrik: Ust. Alif Sarifudin Ahmad (ASA)
Vokal: Zuzun Herawati dan Any Wahyuni
Lagu: Boeng Bram
Jangan kau tinggalkan Tuhan
Jangan kau jauhi kebenaran
Jangan kau dekati setan
Mengingat kematian adalah kecerdasan
Saatnya nanti semua dipertanggungjawabkan
Sungguh cinta adalah kebaikan
Gantilah kebencian dengan kasih sayang
Gantilah murka dengan cinta
Mari kita menggapai hidup husnul khotimah
Saatnya nanti semua dipertanggungjawabkan
———
Ooooo….
Sungguh cinta adalah surga
Murka adalah neraka
Rindu adalah madu
Dendam hanya menambah kelam
Oooooo……
Semua terjadi bukan karena orang di luar sana
Atau pemilik kebijakan yang sering kita anggap berdosa
Akan tetapi jawabannya ada pada hati
Karena kita masih punya rasa dengkiii…..
Semua terjadi bukan karena orang di luar sana
Atau pemilik kebijakan yang sering kita anggap berdosa
Akan tetapi jawabannya ada pada hati
Karena kita masih punya rasa dengkiiii…
Yakinlah badai pasti akan berlalu
Apabila kita bertekad dalam cinta yang satu
Yakinlah badai pasti akan berlalu
Apabila kita bertekad dalam cinta yang satu
Yakinlah badai pasti akan berlalu
Apabila kita bertekad dalam cinta yang satu
Yakinlah badai pasti akan berlalu
Apabila kita bertekad dalam cinta yang satu
Lagu ini menggambarkan tentang pencarian sebab seorang hamba karena musibah yang menjadikan banyaknya kematian menimpa keluarga, saudara, dan sahabat akhir-akhir ini. Pesan penulis dalam bait pertama yaitu kita harus kembali kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Jangan kau tinggalkan Tuhan
Jangan kau jauhi kebenaran
Jangan kau dekati setan
Mengingat kematian adalah kecerdasan
Saatnya nanti semua dipertanggungjawabkan
Semua yang terjadi atau takdir harus diterima dengan ikhlas dan cinta, hal ini terdapat dalam bait selanjutnya,
Sungguh cinta adalah kebaikan
Gantilah kebencian dengan kasih sayang
Gantilah murka dengan cinta
Mari kita menggapai hidup husnul khotimah
Saatnya nanti semua dipertanggungjawabkan
———
Sungguh cinta adalah surga
Murka adalah neraka
Rindu adalah madu
Dendam hanya menambah kelam
Solusi dari segala musibah, bencana, dan fitnah yang menimpa bumi yang sedang berduka karena ulah manusia, ditulis dalam inti bait yang menjadi kekutan lagu ini.
Semua terjadi bukan karena orang di luar sana
Atau pemilik kebijakan yang sering kita anggap berdosa
Akan tetapi jawabannya ada pada hati
Karena kita masih punya rasa dengkiii…..
Akhirnya penulis berpesan kepada sendiri dan pembaca, akhiri segala perjalan hidup ini dengan cinta. Hal ini terdapat dalam bait akhir lagu “Mengingat Akhir Cinta”
Yakinlah badai pasti akan berlalu
Apabila kita bertekad dalam cinta yang satu
Semoga tulisan ini bisa bernilai ibadah dan bermanfaat. Nashrun Minallahi Wa fathun Qarieb Wa Bashshiril Mukminin.