BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) menggelar vaksinasi covid-19 lintas agama selama enam hari, yakni dari 26 sampai 31 Juli 2021. Dalam acara ini, sebanyak 3000 masyarakat ikut berpartisipasi untuk divaksin.
Acara vaksinasi ini digelar atas kerja sama UMBandung, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Univesitas Aisyiyah Bandung, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, MCCC Pusat, aparat pemerintahan Kelurahan hingga Kecamatan Panyileukan, UPT Puskesmas Panyileukan, dan pihak terkait lainnya.
Acara vaksinasi hari pertama yang dipusatkan di lobi utama UMBandung ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Menurut Ridwan Kamil, dukungan dari berbagai pihak amat penting untuk mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi Covid-19.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan, fasilitas yang dimiliki Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, baik puskesmas maupun rumah sakit, hanya dapat menampung 60 persen.
”Oleh karena itu, sisanya yang 40 persen harus dibantu oleh institusi lain, baik itu organisasi keagamaan hingga profesi maupun supporter bola. Oleh karena itu, saya mengapresiasi inisiatif dan upaya yang dilakukan Universitas Muhammadiyah Bandung melakukan vaksinasi massal sekitar 3000 penerima,” ucap Kang Emil, Senin (26/07/2021).
Kang Emil berharap, vaksinasi bisa dipercepat sehingga warga Jawa Barat bisa mencapai kekebalan kelompok dalam waktu dekat. Sehingga kematian bisa ditekan karena berkat dukungan vaksinasi dari semua pihak.
Sementara itu Ketua Satgas Covid-19 sekaligus penanggung jawab vaksinasi linta agama, Setiadin, mengatakan pihaknya bersyukur acara vaksinasi berjalan dengan lancar. Semua itu, menurut Setiadin, berkat kerja sama semua pihak untuk sama-sama menyukseskan acara.
”Kemudian juga dari kuota 3000, masyarakat yang mendaftar untuk ikut vaksinasi mencapai 3289 orang. Antusiasme masyarakat ikut vaksinasi ini sangat luar biasa. Teman-teman kita dari agama lain juga sangat terbantu dan mengapresiasi kegiatan vaksinasi lintas agama ini,” kata Setiadin.
Dosen UMBandung yang akrab disapa Kang Tias ini mengatakan, vaksinasi selama enam hari ini dibagi ke dalam beberapa tahap. Di antaranya per hari hanya menerima 500 orang dengan dibagi lagi ke dalam beberapa sesi.
”Kenapa dibagi seperti itu? Tujuannya supaya acara vaksinasi tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat, pelayanannya bisa lebih cepat dan efektif, dan tertib. Dengan adanya vaksinasi massal lintas agama ini, kami berharap kekebalan warga masyarakat, khususnya warga Persyarikatan Muhammadiyah, bisa tercapai dengan baik,” ucap Kang Tias.
Jangan ragu divaksin
Pada waktu yang sama, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, Suhada, mengapresiasi vaksinasi massal yang digelar UMBandung. Suhada mengatakan, vaksinasi adalah salah upaya penting agar masyarakat bisa kuat imun tubuhnya sehingga tidak rentan terkena Covid-19.
”Kami mengajak kepada masyarakat untuk tidak ragu lagi divaksin. Kalau kita ragu-ragu, justru itu akan menjadi penyebab imun kita turun. Oleh karena itu, kalau ada kesempatan untuk vaksinasi, cepatlah ikut divaksin,” kata Suhada. (Feri)