YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kasus Covid-19 meningkat pada anak-anak di Indonesia. Data Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan secara kumulatif hinggal 16 Juli 2021 ada 777 anak di Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19.
Berdasarkan data nasional menunjukkan konfirmasi Covid-19 pada anak berusia 0-18 tahun mencapai 12,5 persen. Ini artinya 1 dari 8 kasus konfirmasi Covid-19 adalah anak-anak. Data IDAI juga menunjukkan case mortality (tingkat kematian) mencapai 3–5% yang artinya Indonesia memiliki tingkat kematian tertinggi di dunia. Persentase angka kematian tertinggi (CFR) berada pada kelompok usia 0-2 tahun diikuti usia 16-18 tahun dan usia 3-6 tahun.
Menurut dr. Nurcholid Umam, Sp.A. M.Sc., Dokter Spesialis Anak dari MCCC PP Muhammadiyah, anak merupakan kelompok yang rentan dan berisiko tinggi untuk menderita covid selain kelompok umur lansia.
“Data yang saat ini dimiliki IDAI ada peningkatan penderita covid 19 pada kelompok umur anak hingga 400%. Angka rawat inap di rumah sakit juga meningkat sampai 6%, dan dari yang dirawat ini yg membutuhkan perawatan ICU sekitar 3%. Angka kematian anak dengan infeksi Covid 19 baik dengan komorbid maupun tanpa komorbid meningkat hingga sekitar 1%,” paparnya.
Senada dengan pernyataan dr. Nurcholid, Ketua MCCC PP Muhammadiyah, DR. Agus Samsudin, M.M., menilai vaksinasi anak sangat penting untuk disegerakan, apalagi pemerintah memprogramkan untuk belajar tatap muka sesegera mungkin sehingga perlu dilindungi dengan vaksinasi.
“MCCC sangat concern sehingga memprogramkan untuk mendukung vaksinasi anak di Indonesia,” imbuhnya.
Vaksin pun diprioritaskan bagi kelompok rentan lainnya, seperti lansia dan tenaga Kesehatan untuk mengurangi gejala berat hingga kematian. Hingga saat ini, MCCC terus mendukung pemerintah dalam percepatan vaksinasi secara nasional yang dilaksanakan melalui amal usaha Muhammadiyah di seluruh Indonesia. (Budi Santoso/Riz)