FORTASI 2021: Kaderisasi Daring Sesuai Tradisi

Fortasi

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Salah satu agenda wajib di Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta adalah Forum Taaruf dan Orientasi Siswa, atau yang lebih dikenal dengan sebutan FORTASI. Agenda ini adalah bentuk pengenalan sekolah terhadap para siswi baru Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Sayangnya, FORTASI tahun ini harus kembali mengulang FORTASI tahun kemarin yang dilaksanakan secara daring atau online dikarenakan Pandemi COVID-19.

FORTASI ini diselenggarakan pada 26-29 Juli 2021 dan diikuti oleh 222 peserta siswi kelas 1 Madrasah Tsanawiyah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta yang tersebar di seluruh Indonesia. FORTASI 2021 diadakan melalui platform digital Zoom Meeting. Adapun materi yang disampaikan pada FORTASI adalah materi Ke-Islaman, Ke-Muhammadiyahan, Ke-Muallimaatan, Ke-organisasian, Ke-IPM-an, life skill, dan tips-tips berkehidupan di asrama.

Pembukaan dan keseluruhan Fortasi diselenggarakan oleh PR IPM Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta periode 2020/2021 hari Senin, 26 Juli 2021 via Zoom Meeting. Fortasi kali  ini mengangkat tema “Mangasah Mingising Budi, Bana Adinata untuk Negri”  yang Memiliki arti Mengasah Ketajaman Akal Budi, Anak Panah yang Paling Unggul”. Dengan tema tersebut diharapkan menjadi doa baik untuk peserta agar menjadi kader yang memiliki ketajaman akal juga budi yang siap ditempa dan diasah untuk kemudian menjadi generasi yang unggul.

Kegiatan yang dilakukan dalam Pembukaan Fortasi diantara lain pembaacan kalam illahi oleh ipmawati Nadhifa Azzahra, kemudian menyanyikan mars Muhammadiyah, Muallimaat, dan IPM dalam bentuk video youtube, serta pembacaan janji  pelajar muhammadiyah oleh ipmawati Alifia Azzahra. Selain itu juga ada sambutan-sambutan dari Ketua Panitia (Bulan Rimadhina), Ketua IPM (Fatma Latifah), dan juga Direktur Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta (Agustyani Ernawati, M.Pd).

Selanjutnya pada hari kedua terdapat materi Ke-Islaman, Ke-Muhammadiyahan, dan Ke-Mu’allimaataan. Sementara itu pada hari ketiga terdapat materi Ke-organisasian, Ke-IPM-an, serta Psikologi Remaja.

Kesadaran perlunya generasi islami yang memiliki ketajaman akal budi menjadikan FORTASI tahun ini bertujuan membentuk kader unggul yang memiliki ketajaman akal budi. “Berkarya sekarang atau selamanya kita tidak pernah punya karya, menebar kebermanfaatan sekarang atau selamanya kita tidak pernah membawa kebahagiaan untuk orang lain,” tutur Kak Zuvita Nandiastika dalam penyampaian materi Psikologi Remaja.

Setelah melewati berbagai proses selama empat har, para peserta dan panitia pun mencapai acara penutup yaitu pengumuman. Tentu saja pengumuman Queen of FORTASI menjadi pengumuman yang paling dinanti-nanti oleh banyak peserta. Keaktifan peserta dan sikap yang baik adalah beberapa bagian utama dari banyaknya faktor penilaian untuk menentukan Queen of FORTASI.

Hanna Mazeda, nama ini berhasil menyandang gelar sebagai Quenn of FORTASI 2021. Di antara banyaknya peserta lain, Hanna terpilih menjadi Queen of FORTASI berkat keantusiasan yang ia miliki, sikap kritis selama kegiatan, aktif bertanya, aktif menanggapi, serta kepeduliannya terhadap sesama peserta lain. Hanna lahir di kota Malang, Jawa Timur pada 15 April 2009, menjalani pendidikan Sekolah Dasar di SD Muhammadiyah 9 Malang dan saat ini tercatat sebagai siwi Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta yang duduk di kelas 1F. Hobi menulis yang ia punya pun menjadikannya sebagai pribadi yang aktif serta kritis dalam menanggapi berbagai hal. (LPPM/Riz)

Exit mobile version