YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – “Kader ‘Aisyiyah harus menjadi pelaku sejarah yang membuat perubahan, yang membuat peradaban baru yakni semua perempuan mendapatkan akses kesehatan yang baik.” Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris PP ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah dalam kegiatan Pelatihan Kader Edukasi Neonatal ‘Aisyiyah pada Kamis (5/8). Kegiatan pelatihan yang berlangsung secara daring ini diikuti oleh Kader Edukasi Neonatal ‘Aisyiyah dari daerah Kota Yogyakarta dan Muntilan.
Tri menyampaikan bahwa sederet isu kesehatan reproduksi masih menjadi permasalahan di Indonesia. “Angka Kematian Ibu atau AKI masih juara nomor satu di Asia Tenggara, angka imunisasi masih rendah, angka kelahiran masih terlalu tinggi, isu stunting, isu layanan kesehatan, juga angka bayi prematur yang menduduki peringkat ke-5 di seluruh dunia.”
Oleh karena itu lanjut Tri, dibutuhkan peran-peran kader ‘Aisyiyah untuk mendukung Indonesia keluar dari permasalahan tersebut. “Disinilah nanti kader memiliki peran penting melakukan edukasi di komunitas untuk melakukan pencegahan kemudian pendampingan yang diperlukan jika keluarga memiliki bayi prematur atau bayi dengan stunting. Kerja-kerja inilah yang merupakan bagian dakwah kita untuk amar maruf nahi munkar.”
Kegiatan edukasi neonatal ini dilakukan oleh ‘Aisyiyah bekerjasama dengan Leo & Mia Foundation yang merupakan organisasi non-pemerintah dari Inggris yang berfokus pada kelangsungan hidup bayi prematur, mencegah dan mengobati potensi komplikasi bayi prematur. Edukasi neonatal ini akan berlangsung di dua lokasi pilot project yakni Kota Yogyakarta dan Muntilan yang juga akan menggandeng RS PKU Kota Yogyakarta dan RS ‘Aisyiyah Muntilan.
Mohammad Komarudin, dokter Spesialis Anak RS PKU Kota Yogyakarta yang menjadi narasumber pada kegiatan pelatihan tersebut sangat mengapresiasi kerja-kerja ‘Aisyiyah di bidang kesehatan khususnya terkait anak. Ia berharap akan lebih banyak anggota keluarga dan anggota masyarakat yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai kesehatan ibu dan bayi. “Mari kita bersama meningkatkan kemampuan dan partisipasi dalam perawatan bayi prematur Insya allah dengan tangan ibu semua akan ada peningkatan kualitas bayi prematur dan akan menolong program pemerintah menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi prematur yang masih cukup tinggi terlebih di masa pandemi ini.” (Suri/Riz)