YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Disrupsi menjadi fenomena suatu perubahan yang sangat nyata di dalam berbagai segi kehidupan dikarenakan perkembangan teknologi yang sangat pesat dan begitu cepat. Termasuk dalam perkembangan dakwah Islam dihadapkan pada era disrupsi dengan ditandai matinya kepakaran.
Perubahan medan dakwah memang tidak bisa dipungkiri lagi, ulama sebagai sosok otoritatif dalam bidang keagamaan pun mengalami pergeseran. Terutama dalam revolusi digital yang mengakibatkan munculnya fenomena keberagamaan kaum milenial.
Untuk membahas hal tersebut Program Bung Santri SMTv dengan tema Matinya Sang Ulama: Fenomena Dakwah di Era Disrupsi tersebut. Menghadirkan dua narasumber pakar yaitu Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Widyastuti dan Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta yang dipandu Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari.
Widyastuti mengungkapkan hal menarik terkait fenomena disrupsi yang ternyata sudah ada sejak zaman KH Ahmad Dahlan. Termasuk bagaimana Langkah pendiri persyarikatan Muhammadiyah tersebut mengubah tatanan dakwah yang ada saat itu dan bisa menjadi bahan refleksi hari ini.
Sementara itu, dalam pandangan Hendra Darmawan, dakwah Muhammadiyah perlu menyentuh berbagai komunitas-komunitas baru di masyarakat. Sebenarnya hal tersebut telah menjadi amanat dari Mukamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar.
Selengkapnya untuk mengetahui lebih dalam terkait ulasan Matinya Sang Ulama dapat disaksikan di SMTV berikut