Al-Ghafûr, Allah Maha Memberi Pengampunan
Al-Ghafûr, Allah yang Maha Memberi pengampunan, merupakan salah satu sifat dan nama terbaik (al-Asmâ’ al-Husnâ) yang sangat dirindukan hamba yang berdosa dan berkomitmen untuk melakukan taubatan nashuha. Dari tiga sifat Allah yang bermakna memberi pengampunan, al-Ghafûr paling banyak digunakan dalam al-Qur’an, terulang sebanyak 91 kali. Sedangkan al-Ghaffâr diulang sebanyak 5 kali, dan Ghâfir disebut 2 kali. Ketiga sifat tersebut mengerucut pada makna pemberian ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang diperbuat manusia.
Banyaknya penggunaan kata al-Ghafûr dalam al-Qur’an menunjukkan bahwa Allah SwT memberi kesempatan dan membuka pintu seluas-luasnya bagi hamba-Nya untuk memohon ampunan-Nya. Secara etimologi, ketiga kata: Ghafûr, Ghaffâr, dan Ghâfir berakar kata sama, yaitu ghafara yang berarti menutupi (satara). Arti leksikologis ini mengandung makna bahwa pengampunan Allah bagi hamba-Nya itu dapat menutupi dosanya, memaafkan kesalahannya.
Al-Ghafûr dan al-Ghaffâr merupakan bentuk mubâlaghah (superlative) yang mengandung pesan bahwa Allah Maha Mengampuni dan Memaafkan dosa dan kesalahan hamba berulang kali, tidak hanya sekali, dan terus-menerus dengan menutupi kesalahan dan aibnya karena kasih sayang dan kemurahan-Nya. Allah tidak pernah kikir (bakhil) dalam memberikan pengampunan dan pemaafan bagi hamba-nya yang mau bersimpuh di hadapan-Nya untuk memohon ampunan-Nya.
Ampunan Allah bagi hamba-Nya itu sangat luas dan menyeluruh, meliputi dosa kecil, sedang, maupun besar, termasuk dosa syirik (menyekutukan Allah). “Sungguh, Tuhanmu Mahaluas ampunan-Nya.” (QS an-Najm [53]: 32. Oleh karena itu, hamba tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah dalam meraih ampunan-Nya, selama hamba bertekad bulat untuk beristighfar dan bertaubat kepada-Nya. Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS az-Zumar [39]:53)
Sedemikian sayang dan luasnya ampunan-Nya, sehingga Allah tidak peduli sebesar, sebanyak, dan seberat apapun dosa hamba. Anas RA meriwayatkan bahwa aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, Allah berfirman: “Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku ampuni segala dosamu yang telah kamu lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosamu sampai setinggi langit lalu engkau meminta ampun kepada-Ku, niscaya Kuampuni. Wahai anak Adam, jika engkau datang kepada-ku dengan membawa kesalahan seluas bumi lalu engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku sedikitpun, niscaya Aku datang kepadamu dengan ampunan seluas bumi pula.” (HR at-Turmudzi).
Muhbib Abdul Wahab, Dosen Tetap UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sumber: Majalah SM Edisi 19 Tahun 2018