YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – MI Muhammadiyah Garongan mengadakan resik-resik membersihkan area lingkungan sekolah. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara guru-guru dan orangtua wali siswa MI Muhammadiyah Garongan. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1443 Hijriah dan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-76.
Kepala MI Muhammadiyah Garongan Siti Nurhayati, M.S.I menyatakan bahwa agenda resik resik ini membersihkan lingkungan madrasah diantaranya ruang kelas, halaman sekolah, area taman dan kebun sekolah. Selain itu juga memanen hasil kebun MI Muhammadiyah Garongan berupa sereh, singkong dan daun ketela. Kemudian dalam rangka merayakan HUT RI ke 76 melakukan pemasangan umbul-umbul di jalan masuk dan lingkungan madrasah, 9 Agustus 2021. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 7.00 WIB sampai dengan 09.00 WIB disambut antusias wali siswa sehingga banyak yang hadir. Meskipun demikian protokol kesehatan tidak diabaikan, seperti memakai masker, mencuci tangan, cek suhu tubuh dan menjaga jarak. Dengan pembagian kerja yang jelas sehingga tidak terjadi kerumunan di satu titik lokasi dengan koordinator salah satu guru Sularso.
“ Program resik-resik MIMUHGA sudah berjalan sekitar satu tahun ini semenjak adanya pandemi covid-19. Kami melakukan kegiatan ini bersinergi dengan orang tua/wali. Mereka sangat antusias untuk membantu menjaga kebersihan madrasah selama PJJ. Kemudian di tahun baru hijriah ini kami jadikan sebagai tonggak semangat baru bersama orang tua/wali untuk memajukan madrasah. Kegiatan ini tidak hanya membuat bersih lingkungan, tapi sekaligus menjadi ajang diskusi antara sesama orang tua/wali atau kepala sekolah atau guru. Tentu semangat ini makin berenergi karena kami mendapat program pendampingan Moral Technology School (MT School) 2020/2021 dari Dinas Dikpora Kabupaten Kulon Progo bekerjasama dengan Kankemenag, BAZNAS sebagai donatur, serta Dompet Dhuafa Pendidikan sebagai penjamin mutu program,” tutur Kepala disela-sela kegiatan.
Sementara itu orangtua wali mengatakan senang dapat bekerjasama dalam kegiatan sekolah. “ Saya senang bisa bersama-sama resik-resik sekalian komunikasi dengan guru tentang pembelajaran anak,” uar Heni salah satu orangtua wali.
“Di masa PJJ ini perubahan pembelajaran mendorong kami dalam keterlibatan dan kerjasama orangtua wali di pendidikan MIMUHGA saat ini, pemikiran dan terobosan inovatif diperlukan dalam pengembangan pendidikan. Peran sekolah/madrasah dan orangtua dituntut untuk terus saling bersinergi, agar semua program kerja dan kesepakatan yang nantinya diimplementasikan, bisa berjalan dengan baik harapannya terbentuknya sebuah pengembangan pendidikan yang memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” pungkas kepala madrasah. (ars/sit)