YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali meraih prestasi di kancah nasional. Kali ini diraih oleh Indi Dwi Lutfitriani, mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional 2018 bersama dengan Husaen Ali, mahasiswa Manajemen 2018 dan Muhammad Miftah, mahasiswa Teknik Informatika 2018 dalam ajang Unilever Entrepreneurship Bootcamp #MudaMaslahat sebagai Best Business Growth Plan.
Program yang berlangsung mulai dari Juli hingga Agustus 2021 secara daring (dalam jaringan) ini diadakan oleh PT Unilever Indonesia, Tbk. Melalui Unilever Muslim Center of Excellence (MCOE) bekerjasama dengan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah RI, serta Kementerian Koperasi dan UKM RI.
Beribahasa, startup yang dikembangkan oleh Indi dan timnya inilah yang berhasil memukau para dewan juri dan mengalahkan puluhan tim lain yang berasal dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Beribahasa merupakan platform pembelajaran bahasa asing yang secara daring mempertemukan murid dan tutor secara fleksibel tanpa terhalang oleh jarak. Beribahasa oleh para juri dinilai berhasil meningkatkan kemampuan dan produktivitas murid maupun tutor yang tergabung di dalamnya.
Ajang Unilever Entrepreneurship Bootcamp #MudaMaslahat ini diikuti oleh 50 startup yang dikelola oleh tim mahasiswa dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Pada tahap seleksi, untuk sampai ke demo day, hanya terpilih 25 tim. Selain Beribahasa, tim UMY lain yang lolos ke tahap demo day adalah Motea dan Ombah.
Saat dihubungi pada Jum’at (13/08). Indi menjelaskan bahwa startup yang dia dan tim kembangkan ini memiliki beberapa unique value yang membuatnya berbeda dengan start up pembelajaran lainnya. Diantaranya adalah customized and contextual curriculum untuk menyesuaikan kebutuhan murid dengan alat diagnostic test, review, dan post test. Indi juga menceritakan perjalanan panjang dari Beribahasa.
“Sebenarnya kami sudah terbentuk sejak lama, namun sempat vakum karena merasa kurang arahan. Namun pada awal 2021 SEBI (Student Entrepreneur and Business Incubator) UMY mengeluarkan program pembinaannya, kami memberanikan diri untuk bergabung. Terbukti, hal itu menjadi titik balik dari Beribahasa untuk kembali berkembang dan memperluas pasar,” ungkapnya.
Menurut Indi, Beribahasa sangat terbantu dan terfasilitasi oleh SEBI. Tidak hanya saat mengikuti perlombaan, namun saat ingin kembali mengembangkan startup-nya. Fasilitas yang diberikan tidak hanya dalam bentuk konsultasi, bimbingan, dan pembinaan, namun juga dalam bentuk pendanaan saat ingin berkompetisi, serta membantu memperkenalkan Beribahasa dengan relasi-relasi yang lebih luas.
“Saya berharap, teman-teman yang sudah memiliki niat untuk membuat usaha atau startup agar jangan ragu. Carilah wadah sebanyak-banyaknya dan carilah informasi seluas-luasnya, bisa jadi apa yang dicari ada di depan mata. Untuk mahasiswa UMY khususnya, tinggal datang ke SEBI, dan mereka siap untuk mewadahi dan membimbing dari nol,” pungkasnya.