YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Berbicara tentang gerakan perempuan di persyarikatan Muhammadiyah tidak hanya sekadar tentang konsep dan ide, tetapi sudah menjadi menjadi gerakan praksis gerakannya itu sendiri. Kader-kader perempuan Muhammadiyah sudah menunjukkan kiprahnya yang tidak bisa terpisahkan mulai dari level atas hingga akar rumput.
Direktur PT Syarikat Cahaya Media/ Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari, MA menyebut hadirnya Buku Menafsir Gerakan IMMawati Berkemajuan adalah buah karya yang baik dalam memperkuat gerakan perempuan di persyarikatan Muhammadiyah.
“Suara Muhammadiyah walaupun di tengah pandemi terus konsisten menghadirkan karya yang bukan sekadar menambah dan memperkuat ilmu, melainkan bisa juga menambah dan memperkuat imun, salah satunya buku tentang IMMawati Berkemajuan ini,” tutur Deni Asy’ari dalam Launching dan Bedah Buku: Menafsir Gerakan IMMawati Berkemajuan, Jum’at (13/6/2021).
Suara Muhammadiyah mengucapkan selamat atas terbitnya buku Menafsir Gerakan IMMawati Berkemajuan yang ditulis oleh para kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah DIY yang merupakan buah karya langka yang membahas tentang gerakan IMMawati. “Ini sebuah buku langka untuk mengatakan tidak ada di lingkungan persyarikatan, khususnya IMM,” tambah Deni Asy’ari.
Diharapkan buku IMMawati Berkemajuan bisa memperkaya khazanah pemikiran, khususnya tentang gerakan perempuan baik di persyarikatan maupun di tingkat Organisasi Otonom Muhammadiyah.
Deni melihat Buku IMMawati Berkemajuan sebagai upaya memperkuat ekosistem relasi perempuan dan laki-laki yang telah berjalan baik sejak masa-masa awal. “Sesungguhnya Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah lahir sebagai wujud penolakan atau perlawanan terhadap sikap diskriminasi relasi gender ini,”
Kemudian maka tidak heran ketika lahir ‘Aisyiyah lalu muncul Kongres Perempuan Pertama yang dipelpori oleh perempuan-perempuan Muhammadiyah. Selain itu, Muhammadiyah juga mengakomodir kalangan perempuan untuk terlibat di jajaran pimpinan.
Maka buku ini upaya memperkuat fungsi serta peran gerakan IMMawati dalam ranah berkemajuan dan melampaui. Karena relasi gender di Muhammadiyah sudah final. “Buku ini berbicara jauh lebih dari itu, tidak hanya gerakan yang maju mendinamisasikan sebuah ide, tetapi gerakan berkemajuan yang melampaui dari sekedar bergerak dan maju,” ungkapnya.
Gerakan IMMawati yang berkemajuan itu setidaknya memiliki dua karakter, yaitu menghadirkan gerakan IMMawati ke depan yang mampu memiliki karakter kecendekiawanan sekaligus memiliki karakter inovatif.
Bedah Buku IMMawati Berkemajuan menghadirkan Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Dr Tri Hastuti Nur Rochimah, M.Si dan Wa Ode Asmawati, MSi. Serta para pembedah dari perwakilan para penulis yaitu M Hasnan Nahar, MAg, Dila Farhani, SH, dan Raudhatul Jannah, SH. (Riz)