SURABAYA, Suara Muhammadiyah – Pandemi COVID-19 yang tak kunjung berakhir ini berdampak pada isu lingkungan misalnya banyaknya limbah masker medis. Selain itu, isu lingkungan merupakan masalah krusial di tengah masyarakat khususnya daerah pesisir.
Merespon hal itu, Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), dan Forum Rektor Indonesia (FRI) mengusung kegiatan bertajuk Lawan Polusi dengan Revolusi Mental.
Ma’ruf Sya’ban, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Inovasi dan Sumber daya Insani, menyebutkan bahwa program ini dilakukan bagian dari komitmen kampus mengajak masyarakat agar peduli pada lingkungan.
“Isu polusi ataupun limbah masker harus menjadi perhatian bersama. Aksi olah limbah masker dan cangkang menjadi penanda bahwa masyarakat harus mencintai lingkungannya” ujarnya pada saat acara di area pesisir Bulak Surabaya pada Sabtu, (14/8/2021)
Sementara itu, Dede Nasrullah, selaku ketua program, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental. Melalui kegiatan ini, ada beberapa pesan yang kami sampaikan ke masyarakat agar memiliki kesadaran dalam mewujudkan Indonesia bersih dengan mencintai lingkungan.
“Melalui mengelola sampah medis dan cangkang adalah bentuk aksi nyata Dari Terbengkalai Jadi Bernilai. Sedangkan, taman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagi bentuk aksi Dari Konsumtif Berubah Produktif,” ujarnya.
Dede Nasrullah menambahkan bahwa beberapa program di atas diharapkan dapat mengubah cara hidup, dan cara berpikir masyarakat sebagaimana yang diharapkan oleh program GNRM agar masyarakat memiliki etos kerja, integrasi dan gotong royong.
Fiba Eka Maharani, mahasiswa jurusan Teknik Sipil, menjelaskan alasannya mengapa memilih limbah masker dan cangkang dalam proses pembuatan paving.
Limbah masker mengandung kandungan plastik HDPE yang digunakan sebagai pengisi aggregat halus yang mana bisa melekatkan agregat bahan kasar yaitu limbah cangkak. Selain itu, limbah masker juga membantu agregat halus lainnya berupa pasir dan semen dalam proses pembuatan paving blok. (Riz)