PALANGKARAYA, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah, bersama Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dan didukung sepenuhnya oleh Kementrian Kesehatan RI, hari ini (16/08) membuka pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Pembukaan vaksinasi dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Palangkaraya, Sonedi, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Tengah Suyuti Samsul, Ketua MCCC PWM Kalimantan Tengah dan Walikota Palangkaraya Pairit Naparin, sedangkan Ketua MCCC PP Muhammadiyah Agus Samsudin, MM dan Widiana dari Pusat Krisis (Puskris) Kementrian Kesehatan RI hadir secara online.
Vaksinasi akan dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 16-19 Agustus 2021 bertempat di Kampus UM Palangkaraya. Dalam vaksinasi kali ini jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac sebanyak 1500 dosis dengan sasaran vaksin yaitu mahasiswa, dosen, masyarakat umum dan peserta lintas agama.
Rektor UM Palangkaraya, Sonedi mengatakan pendaftaran peserta vaksin hanya berlangsung dalam sehari “Kami melakukan pendaftaran secara online, peserta disilakan memilih jamnya dan dalam waktu satu jam selesai pendaftaran peserta. Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan lancar sehingga dapat memutus mata rantai Covid-19,” kata Sonedi.
Sedangkan dr. Widiana, dari Puskris Kementrian Kesehatan mengapresiasi penyelenggaraan vaksinasi kali ini. “Melalui vaksinasi ini kita berupaya membangun kekebalan masyarakat terhadap penularan Covid-19 melalui kekebalan individu yang diperoleh lewat vaksinasi ini kita membangun kekebalan kelompok sehingga tidak ada tempat lagi bagi Covid-19,” kata Widiana.
Selanjutnya Widiana berkata masyarakat diharapkan peran aktifnya, “Vaksin ini bukan upaya utama untuk mencegah penularan virus Covid-19 namun sangat bermanfaat untuk membentuk imunitas dan mencegah keparahan saat terkena Covid-19. Protokol kesehatan tetap upaya pencegahan primer,” imbuh Widiana.
Widiana menuturkan juga dengan peningkatan target vaksinasi dari 1 juta yang ditetapkan Presiden Joko Widodo menjadi 2,3 juta per hari tentu saja bukan hal ringan. “Oleh karena itu kami butuh dukungan, kolaborasi dan koordinasi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha dan media untuk bersama-sama mengakselerasi program vaksinasi ini.” ujarnya.
Terkait peran serta Widiana mengungkapkan Muhammadiyah selama ini sudah menjadi mitra pemerintah yang sangat baik dengan jejaringnya yang luas di seluruh Indonesia. “Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas peran serta aktif keluarga besar Muhammadiyah dan pemerintah daerah setempat dalam membantu menangani pandemi Covid-19 ini,” pungkas Widiana.
Agus Samsudin, Ketua MCCC PP Muhammadiyah dalam sambutannya menyatakan hari ini adalah vaksinasi ke-36. “Alhamdulillah pesertanya membludak. Saya berharap vaksinasi di Kalimantan Tengah ini akan berjalan sukses karena di dukung semua pihak. Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung acara hari ini,” katanya.
Ditambahkan Agus Samsudin, Muhammadiyah akan secara konsisten terus melakukan acara ini bersama Kementrian Kesehatan dan juga Polri. “Di Jawa alhamdulillah sudah mulai turun, di luar Jawa mulai agak naik, tetapi dengan vaksinasi, penerapan prokes dan 3T, kita berharap semuanya akan berjalan lancar,” pungkasnya.
Sementara sambutan Gubernur Kalimantan Tengah disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan dr. Suyuti Samsul. “Vaksinasi ini salah satu ikhtiar dan memang terbukti cukup tangguh menghadapi Covid-19. Di Indonesia, angka kematian tertinggi itu terjadi pada mereka yang belum divaksin,” kata Suyuti.
Suyuti Samsul mengungkapkan sebelum mencapai dosis penyuntikan 70% belum bisa dinilai efektifitas vaksin. “Kecuali pada komunitas yang sudah betul-betul 70%, seperti komunitas nakes yang dievaluasi itu sangat bagus bisa melindungi 98% dan 94% pada perawatan karena Covid-19,” ungkapnya.
Sampai saat ini, menurut Suyuti Samsul tidak ada satu pun bukti vaksin tidak ampuh menghadapi varian-varian baru. “Yang muncul itu adalah hoaks, sehingga kita masih percaya vaksin ini sanggup menghadapi Covid-19 dengan berbagai variannya. Oleh karena itu sebelum tercapai herd immunity dan 70% vaksinasi minimal rakyat Indonesia, kita berharap untuk terus menerapkan protokol kesehatan karena terbukti efektif menghadapi varian-varian baru,” tegas Suyuti.
Terakhir, Suyuti Samsul memuji pelaksanaan vaksinasi di UM Palangkaraya kali ini. “Ini adalah contoh yang baik, pelaksanaan vaksinasi yang tidak ada kerumunan sama sekali dan ini mudah-mudahan bisa menjadi role model bagi yang lain,” pungkasnya.(Budi Santoso/Riz)