YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terpilih menjadi Duta Petani Milenial yang dinobatkan pada tanggal 6 Agustus 2021 lalu oleh Menteri Pertanian. Mereka ialah mahasiswa Prodi Agroteknologi 2018, yaitu Lucky Nurramadhan Putra K. dan Brilliant Hafeez Karunia A. Duta Petani Milenial ini merupakan gagasan pemerintah untuk membuka ruang terhadap anak-anak muda yang berkonsentrasi pada wilayah pertanian.
Brilliant Hafeez Karunia A., Mahasiswa Agroteknologi 2018 saat dihubungi pada hari Senin (16/8) menyatakan bahwa terpilihnya mereka menjadi duta petani milenial karena terpenuhi atas 4 kriteria salah satunya memiliki inovasi usaha pertanian yang berdampak positif bagi masyarakat. ”Terdapat kriteria dari pemilihan duta petani milenial, yaitu memiliki usaha di bidang pertanian, memiliki omset tetap, bukan dari ASN dan tidak berafiliasi dengan partai politik,” paparnya yang merupakan Co-founder CV. Daun Kelor di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Brilliant juga menceritakan tentang usaha pertaniannya, CV. Daun Kelor sebagai wujud dari kontribusi pada permasalahan pertanian dan ketahanan pangan. ”CV. Daun Kelor berkonsentrasi dan berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi dan gizi bangsa khususnya warga NTT, dengan cara mengolah daun kelor menjadi olahan yang kekinian, mudah didapat dan murah. Dengan begitu masyarakat bisa mengganti gaya hidup mereka salah satunya dengan mengonsumsi kelor. Dengan mengonsuminya, maka secara tidak sadar mereka juga sudah memenuhi kebutuhan nutrisi mereka,” paparnya.
Sementara itu, Lucky Nurramadhan Putra K., Mahasiswa Agroteknologi 2018 juga menyampaikan bahwa kontribusi adanya Duta Petani Milenial ialah untuk membangun generasi penerus yang masih ingin dan semangat untuk bergerak dalam pembangunan pertanian Indonesia. ”Tanpa kondisi pertanian yang stabil, maka kondisi negara pun tidak akan bisa stabil, dan penerus perjuangan dalam bidang pertanian adalah kita, para pemuda. Hal yang perlu diingat bahwa kegagalan itu bukan terletak pada kita yang tidak memiliki potensi, tapi kurangnya persiapan yang harusnya disiapkan,” tambahnya sebagai Co-Founder CV. Bintang Alam saat dihubungi pada hari Senin (16/8).
Lucky menjelaskan bahwa usahanya di bidang pertanian, CV. Bintang Alam memiliki cita-cita dalam pemanfaatan pengolahan bahan tani. ”Usaha kami merupakan usaha di bidang ekspor pupuk organik yang memanfaatkan bahan dasar Abu Janjang sawit dan Batuan Phospat, dan di Indonesia kami memiliki beberapa mitra dalam menjalankan usaha tersebut,” tandasnya.
“Harapan terbesar saya adalah para petani duta milenial kementerian RI dapat bergerak secara kolektif membentuk elaborasi gerakan dalam pengembangan produk pertanian di hulu maupun di hilir, dan tidak luput juga para duta petani milenial kementerian RI ini bisa tetap menjaga konsistensi untuk berkontribusi dalam pengembangan pertanian di Indonesia,” tutupnya. (Sofia)