Sabar dan Shalat Solusi Hidup
Oleh: Dr M Samson Fajar, MSosI
Allah SWT berfirman: Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu amal berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,(Al Baqarah ayat 45)
Menjadikan Al Qur’an sebagai nasehat adalah sebuah kelaziman, karena Al Qur’an sebaik-baiknya nasehat, nasehat langsung dari Allah SWT, nasehat yang paling benar isi dan caranya. Berbeda dengan nasehat manusia yang kadang salah, kadang benar, bahkan bisa jadi benar isinya tapi caranya salah, atau sebaliknya, caranya benar isinya salah.
Nasehat Al Qur’an inilah yang hendaknya kita rutinkan untuk mendengarkan dan menerimanya, agar kita senantiasa terjaga dari kesalahan, dalam sebuah hadits :
Dari Tamim ad-Dari, Rasulullah SAW bersabda, “Agama adalah nasihat.” Para sahabat bertanya “Untuk siapa wahai Rasulullah?” beliau menjawab: “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan untuk para pemimpin kaum muslimin dan kalangan umum.”
Sementara HR Abu Dawud 4944 dan an-Nasa’I (7/156) Muhammad bin Hatim riwayatnya telah disertai dari jalur lain dalam riwayat Muslim.
Hadits ini menunjukkan bahwa Al Qur’an adalah salah satu nasehat, nasehat yang jelas dan nampak dari Al Fatihah sampai an nas, yang akan mengarahkan manusia kepada kebaikan, memberi solusi sesuai harapan Allah SWT.
Al Qur’an adalah guidance dan counseling bagi manusia, semua masalah manusia sudah diberikan nasehatnya dalam Al Qur’an, hanya manusia mau meyakini atau tidak, mau menjalankan atau tidak, dan kebenaran Al Qur’an mutlak bukan sekedar relatif atau nisbi.
Hari ini mari kita renungkan nasehat Allah SWT, ketika manusia mengalami masalah dalam kehidupan, bahkan mungkin otaknya sudah tak mampu berfikir lagi akan solusinya, secara sederhana Allah SWT memberikan dua solusi, sabar dan sholat.
Yang pertama, Kesabaran awal dari kejernihan hati dan fikiran
Dalam ayat diatas mintalah tolong dengan sabar adalah perintah yang sangat tegas, bahwa sabar adalah bagian solusi itu. Dia adalah solusi mental, sehingga dengan sabar manusia mampu menjernihkan fikiran dan hatinya.
Ada sebuah mahfudzat (pribahasa) man shabara dzafira barang siapa bersabar pasti dia beruntung, pribahasa ini tentu sudah terbukti bahwa segala permasalahan akan selesai ketika berangkat dari kesabaran, tanpa kesabaran semua akan bertambah dan semakin kacau masalah.
Sehingga dalam sebuah riwayat, bahwa kesabaran adalah diawal kejadian. Yang dimaksud kesabaran adalah ketika kita mampu mengkomunikasikan hati dan fikiran semenjak awal kejadian, karena dengan itu kita telah meletakkan satu solusi, tidak sabar diawal maka akan menambah masalah selanjutnya.
Kesabaran tidak akan hadir dalam diri manusia, kecuali dia memiliki keyakinan kepada Allah SWT, bahwa apa yang terjadi semua telah menjadi keputusan Allah SWT, dengan keyakinan ini maka kesabaran akan hadir. Sederhananya sikap batin kita akan selalu berada pada gelombang Alfa, yaitu bahagia dan tidak bersedih berlebihan, karena keyakinan yang tinggi kepada keputusan Allah SWT.
Allah SWT berfirman: Artinya: ” Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” ayat ini jelas bahwa manusia akan mendapatkan ujian dan solusinya adalah sabar. Ujian manusia dapat diklasifikasikan, ketakutan (psikologis), kelaparan (fisik), kekurangan harta (financia), kekurangan jiwa (kesehatan dan kematian), kekurangan buah buahan (kesejahteraan). Itulah masalah manusia secara umum, dan yang mampu menyelesaikan adalah mereka yang bersabar.
Dalam prespektif psikologis kesabaran adalah kemampuan untuk menahan emosi, pikiran, perkataan, dan perilaku. Selain itu, syarat dari kompetensi ini adalah menahan dilakukan secara aktif, merupakan respon awal, bertujuan baik, dan taat aturan. Gagal memenuhi syarat tersebut, maka menahan yang ditunjukkan oleh individu tidak dapat dinilai sebagai kompetensi kesabaran.
Kemenangan bangsa Indonesia adalah karena kesabaran para pejuang, kesabaran dengan menahan susah, sakit demi sebuah kemerdekaan. Hari ini kesabaran ini semakin tergerus, karena budaya instan telah menguat, sehingga ingin cepat kaya dengan menghalalkan segala cara, ingin cepat maju bangsa ini dengan hutang yang tidak sesuai kemampuan bangsa, ingin pingin tenar, dengan melakukan sesuatu yang viral tapi melanggar aturan dan seterusnya.
Istilah alon Alon asal kelakon seakan menjadi aneh saat ini, sedangkan ini adalah ajaran nabi, bahwa kesabaran, ketenangan adalah dari Allah, sedangkan tergesa-gesa itu dari syetan.
Ciri modern memang serba cepat, tetapi Jangan sampai ini masuk dalam karakter, tekhnologi boleh cepat, tetapi hati tetap sabar, ketika kita sudah keluar dari nilai kesabaran, maka pasti masalah demi masalah akan menanti.
Seberat apapun kesulitan akan bisa selesai jika kita sabar, mampu menghadapi semua konsekuensi, dan selalu yakin bahwa Allah SWT akan selalu membantu. Apalagi di era covid, yang menghasilkan kepanikan, maka sabar adalah jalan terbaik menghadapi nya.
Yang kedua, sholat sarana mendatangkan solusi
Sholat menjadi sarana menghadirkan solusi, dan ini adalah cara terbaik, seberat apapun masalah, kembalilah kepada Allah, sholatlah, sujudlah, rukuklah, tundukkan diri dihadapan Allah, hinakan diri, dan biarkan Allah yang akan membimbing solusi kita.
Kesombongan manusia akan kecerdasan dirinya, akan menejemen problem yang dipelajari, keilmuan problem solving yang ada pada dirinya, kadang melupakan bahwa Allah sebagai pemberi solusi.
Hari ini masalah terbesar umat adalah pandemi, bagi Allah adalah masalah ringan, tetapi sampai hari ini kita tidak pernah mendengar para elit politik, baik eksekutif, legislatif bahkan yudikatif menguatkan untuk kembali kepada Tuhan. Bersimpuh dan memelas diri dihadapan Allah SWT, yang kita dengar hanya kepercayaan kepada obat yang tersedia, vaksin yang tercukupi, prokes yang wajib, tapi jarang kita dengan bahwa pertolongan ada pada Allah.
Apapun yang kita lakukan tidak akan merubah takdir Allah tanpa izin Nya, maka sholat adalah jalan terang solusi akan besarnya masalah kita.
Bisa jadi masalahnya bukan pandemi, tapi pandemi hadir karena kita bermasalah dengan Tuhan kita, sehingga Allah nasehati kita, mintalah tolong dengan sabar dan sholat.
Karena tidak ada musibah, masalah, pandemi, kesulitan kecuali itu dijadikan pengingat bagi mereka yang lalai, menjadi azab bagi yang ingkar dan menjadi ujian kenaikan kelas bagi yang beriman.
Banyak hadits nabi menyatakan akan sholat sebagai solusi: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bila mengalami suatu perkara (cobaan), maka beliau selalu salat dalam hadits lain, Huzaifah telah menceritakan hadis berikut: Aku kembali kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pada malam (Perang) Ahzab, sedangkan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika itu menyelimuti dirinya dengan jubah tebal dalam keadaan melakukan salat. Dan beliau bila menghadapi suatu perkara (besar) selalu salat. dalam riwayat lain Ali Radhiyallahu Anhu menceritakan hadis berikut: Sesungguhnya aku di malam Perang Badar melihat kami semua (pasukan kaum muslim) tiada seorang pun melainkan tertidur kecuali Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam yang selalu salat dan berdoa hingga subuh semua riwat ini dinukil oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya.
Ini menunjukkan bahwa sholat adalah solusi multiproblem, mari kita amalkan, akan tetapi sholat yang benar-benar tunduk, karena Allah akhiri ayat ini, semuanya berat kecuali mereka yang khusyu’ .
Khusyu’ adalah menundukkan diri, dan hanya pasrah kepada Allah, mohon bimbingan Allah, lepaskan kesombongan kita, teori kita, tapi fokus akan bimbingan Allah SWT.
Dengan sholat kita akan mendapatkan ketenangan dan disitulah solusi akan hadir, Allah akan gandeng kita dengan tulus menyelesaikan masalah kita.
Andai saja, jika boleh berandai andai, bapak presiden berpidato dalam kondisi darurat pandemi ini, semua masyarakat hendaknya kembali kepada Allah, sholat dan memohon ampun dan mohon bimbingannya.
Bapak presiden dan menteri semua bertaubat, mohon ampun dan merasa takut andai tidak amanah, dan kembali menghidupkan sholat, kalau memungkinkan hidupkan masjid dan seluruh tempat ibadah, sebagai bentuk pertaubatan. Andaikan harus prokes maka kuatkan sholat masing-masing, di rumahnya.
Memang sabar dan sholat sangat berat, karena keyakinan yang kurang kepada Allah, karena kesombongan manusia, dan karena sabar dan sholat adalah dua hal yang sangat bertentangan dengan logika manusia, karena dua hal ini adalah logika iman.
Insan profetis akan selalu menghadirkan sabar dan sholat dalam hidupnya, karena denganya akan hadir kejernihan hati dan fikiran, sehingga mereka akan mampu mencerahkan manusia, memberikan energi positif dalam menasehati manusia berbekal sabar dan sholat.
Dr M Samson Fajar, MSosI, Dosen UM Metro
Sabar dan Shalat Solusi Hidup
Oleh: Dr M Samson Fajar, MSosI
Allah SWT berfirman: Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu amal berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,(Al Baqarah ayat 45)
Menjadikan Al Qur’an sebagai nasehat adalah sebuah kelaziman, karena Al Qur’an sebaik-baiknya nasehat, nasehat langsung dari Allah SWT, nasehat yang paling benar isi dan caranya. Berbeda dengan nasehat manusia yang kadang salah, kadang benar, bahkan bisa jadi benar isinya tapi caranya salah, atau sebaliknya, caranya benar isinya salah.
Nasehat Al Qur’an inilah yang hendaknya kita rutinkan untuk mendengarkan dan menerimanya, agar kita senantiasa terjaga dari kesalahan, dalam sebuah hadits :
Dari Tamim ad-Dari, Rasulullah SAW bersabda, “Agama adalah nasihat.” Para sahabat bertanya “Untuk siapa wahai Rasulullah?” beliau menjawab: “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan untuk para pemimpin kaum muslimin dan kalangan umum.”
Sementara HR Abu Dawud 4944 dan an-Nasa’I (7/156) Muhammad bin Hatim riwayatnya telah disertai dari jalur lain dalam riwayat Muslim.
Hadits ini menunjukkan bahwa Al Qur’an adalah salah satu nasehat, nasehat yang jelas dan nampak dari Al Fatihah sampai an nas, yang akan mengarahkan manusia kepada kebaikan, memberi solusi sesuai harapan Allah SWT.
Al Qur’an adalah guidance dan counseling bagi manusia, semua masalah manusia sudah diberikan nasehatnya dalam Al Qur’an, hanya manusia mau meyakini atau tidak, mau menjalankan atau tidak, dan kebenaran Al Qur’an mutlak bukan sekedar relatif atau nisbi.
Hari ini mari kita renungkan nasehat Allah SWT, ketika manusia mengalami masalah dalam kehidupan, bahkan mungkin otaknya sudah tak mampu berfikir lagi akan solusinya, secara sederhana Allah SWT memberikan dua solusi, sabar dan sholat.
Yang pertama, Kesabaran awal dari kejernihan hati dan fikiran
Dalam ayat diatas mintalah tolong dengan sabar adalah perintah yang sangat tegas, bahwa sabar adalah bagian solusi itu. Dia adalah solusi mental, sehingga dengan sabar manusia mampu menjernihkan fikiran dan hatinya.
Ada sebuah mahfudzat (pribahasa) man shabara dzafira barang siapa bersabar pasti dia beruntung, pribahasa ini tentu sudah terbukti bahwa segala permasalahan akan selesai ketika berangkat dari kesabaran, tanpa kesabaran semua akan bertambah dan semakin kacau masalah.
Sehingga dalam sebuah riwayat, bahwa kesabaran adalah diawal kejadian. Yang dimaksud kesabaran adalah ketika kita mampu mengkomunikasikan hati dan fikiran semenjak awal kejadian, karena dengan itu kita telah meletakkan satu solusi, tidak sabar diawal maka akan menambah masalah selanjutnya.
Kesabaran tidak akan hadir dalam diri manusia, kecuali dia memiliki keyakinan kepada Allah SWT, bahwa apa yang terjadi semua telah menjadi keputusan Allah SWT, dengan keyakinan ini maka kesabaran akan hadir. Sederhananya sikap batin kita akan selalu berada pada gelombang Alfa, yaitu bahagia dan tidak bersedih berlebihan, karena keyakinan yang tinggi kepada keputusan Allah SWT.
Allah SWT berfirman: Artinya: ” Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” ayat ini jelas bahwa manusia akan mendapatkan ujian dan solusinya adalah sabar. Ujian manusia dapat diklasifikasikan, ketakutan (psikologis), kelaparan (fisik), kekurangan harta (financia), kekurangan jiwa (kesehatan dan kematian), kekurangan buah buahan (kesejahteraan). Itulah masalah manusia secara umum, dan yang mampu menyelesaikan adalah mereka yang bersabar.
Dalam prespektif psikologis kesabaran adalah kemampuan untuk menahan emosi, pikiran, perkataan, dan perilaku. Selain itu, syarat dari kompetensi ini adalah menahan dilakukan secara aktif, merupakan respon awal, bertujuan baik, dan taat aturan. Gagal memenuhi syarat tersebut, maka menahan yang ditunjukkan oleh individu tidak dapat dinilai sebagai kompetensi kesabaran.
Kemenangan bangsa Indonesia adalah karena kesabaran para pejuang, kesabaran dengan menahan susah, sakit demi sebuah kemerdekaan. Hari ini kesabaran ini semakin tergerus, karena budaya instan telah menguat, sehingga ingin cepat kaya dengan menghalalkan segala cara, ingin cepat maju bangsa ini dengan hutang yang tidak sesuai kemampuan bangsa, ingin pingin tenar, dengan melakukan sesuatu yang viral tapi melanggar aturan dan seterusnya.
Istilah alon Alon asal kelakon seakan menjadi aneh saat ini, sedangkan ini adalah ajaran nabi, bahwa kesabaran, ketenangan adalah dari Allah, sedangkan tergesa-gesa itu dari syetan.
Ciri modern memang serba cepat, tetapi Jangan sampai ini masuk dalam karakter, tekhnologi boleh cepat, tetapi hati tetap sabar, ketika kita sudah keluar dari nilai kesabaran, maka pasti masalah demi masalah akan menanti.
Seberat apapun kesulitan akan bisa selesai jika kita sabar, mampu menghadapi semua konsekuensi, dan selalu yakin bahwa Allah SWT akan selalu membantu. Apalagi di era covid, yang menghasilkan kepanikan, maka sabar adalah jalan terbaik menghadapi nya.
Yang kedua, sholat sarana mendatangkan solusi
Sholat menjadi sarana menghadirkan solusi, dan ini adalah cara terbaik, seberat apapun masalah, kembalilah kepada Allah, sholatlah, sujudlah, rukuklah, tundukkan diri dihadapan Allah, hinakan diri, dan biarkan Allah yang akan membimbing solusi kita.
Kesombongan manusia akan kecerdasan dirinya, akan menejemen problem yang dipelajari, keilmuan problem solving yang ada pada dirinya, kadang melupakan bahwa Allah sebagai pemberi solusi.
Hari ini masalah terbesar umat adalah pandemi, bagi Allah adalah masalah ringan, tetapi sampai hari ini kita tidak pernah mendengar para elit politik, baik eksekutif, legislatif bahkan yudikatif menguatkan untuk kembali kepada Tuhan. Bersimpuh dan memelas diri dihadapan Allah SWT, yang kita dengar hanya kepercayaan kepada obat yang tersedia, vaksin yang tercukupi, prokes yang wajib, tapi jarang kita dengan bahwa pertolongan ada pada Allah.
Apapun yang kita lakukan tidak akan merubah takdir Allah tanpa izin Nya, maka sholat adalah jalan terang solusi akan besarnya masalah kita.
Bisa jadi masalahnya bukan pandemi, tapi pandemi hadir karena kita bermasalah dengan Tuhan kita, sehingga Allah nasehati kita, mintalah tolong dengan sabar dan sholat.
Karena tidak ada musibah, masalah, pandemi, kesulitan kecuali itu dijadikan pengingat bagi mereka yang lalai, menjadi azab bagi yang ingkar dan menjadi ujian kenaikan kelas bagi yang beriman.
Banyak hadits nabi menyatakan akan sholat sebagai solusi: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bila mengalami suatu perkara (cobaan), maka beliau selalu salat dalam hadits lain, Huzaifah telah menceritakan hadis berikut: Aku kembali kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pada malam (Perang) Ahzab, sedangkan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika itu menyelimuti dirinya dengan jubah tebal dalam keadaan melakukan salat. Dan beliau bila menghadapi suatu perkara (besar) selalu salat. dalam riwayat lain Ali Radhiyallahu Anhu menceritakan hadis berikut: Sesungguhnya aku di malam Perang Badar melihat kami semua (pasukan kaum muslim) tiada seorang pun melainkan tertidur kecuali Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam yang selalu salat dan berdoa hingga subuh semua riwat ini dinukil oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya.
Ini menunjukkan bahwa sholat adalah solusi multiproblem, mari kita amalkan, akan tetapi sholat yang benar-benar tunduk, karena Allah akhiri ayat ini, semuanya berat kecuali mereka yang khusyu’ .
Khusyu’ adalah menundukkan diri, dan hanya pasrah kepada Allah, mohon bimbingan Allah, lepaskan kesombongan kita, teori kita, tapi fokus akan bimbingan Allah SWT.
Dengan sholat kita akan mendapatkan ketenangan dan disitulah solusi akan hadir, Allah akan gandeng kita dengan tulus menyelesaikan masalah kita.
Andai saja, jika boleh berandai andai, bapak presiden berpidato dalam kondisi darurat pandemi ini, semua masyarakat hendaknya kembali kepada Allah, sholat dan memohon ampun dan mohon bimbingannya.
Bapak presiden dan menteri semua bertaubat, mohon ampun dan merasa takut andai tidak amanah, dan kembali menghidupkan sholat, kalau memungkinkan hidupkan masjid dan seluruh tempat ibadah, sebagai bentuk pertaubatan. Andaikan harus prokes maka kuatkan sholat masing-masing, di rumahnya.
Memang sabar dan sholat sangat berat, karena keyakinan yang kurang kepada Allah, karena kesombongan manusia, dan karena sabar dan sholat adalah dua hal yang sangat bertentangan dengan logika manusia, karena dua hal ini adalah logika iman.
Insan profetis akan selalu menghadirkan sabar dan sholat dalam hidupnya, karena denganya akan hadir kejernihan hati dan fikiran, sehingga mereka akan mampu mencerahkan manusia, memberikan energi positif dalam menasehati manusia berbekal sabar dan sholat.
Dr M Samson Fajar, MSosI, Dosen UM Metro