SIDOARJO, Suara Muhammadiyah -Sebanyak 24 pemain Hizbul Wathan Football Club (HWFC) mengikuti psikotes. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung GKB 5 Kampus II Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), di Jalan Raya Gelam 250 Candi, Sidoarjo, Kamis (19/8/2021).
Menurut Presiden HWFC Suli Da’im, psikotes ini dilakukan sebagai rangkaian pesiapan menghadapi Kompetisi Liga 2 yang akan digelar pertengahan September mendatang.
“Manajemen ini melakukan pembenahan serius, termasuk mendalami karakter pemain melalui psikotes,” kata Suli.
Dia lalu menuturkan, psikotes ini dilaksanakan sebagai bagian penggunaan sport science yang sudah terbiasa dilakukan di Muhammadiyah. Hal ini juga sesuai dengan keinginan dan harapan dewan pembina HWFC dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Kata dia, psikotes terhadap para pemain ini dilakukan untuk memudahkan manajemen dalam melakukan pembinaan terhadap para pemain. Dari tes ini akan kita jadikan acuan dalam melihat potensi, kelebihan, dan kekurangan yang dimiliki pemain.
“Sehingga pelatih juga akan dimudahkan meracik komposisi tim saat mengarungi kompetisi Liga 2 nanti,” tandasnya.
Sementara itu Rektor Umsida Dr Hidayatullah sangat mendukung dan mengapresiasi langkah HWFC ini dalam membentuk timnya dengan pendekatan sport science.
“Hal ini sangat sesuai dengan visi misi persyarikatan Muhammadiyah yang berkemajuan,” katanya.
Dikatakan Hidayatullah, Muhammadiyah selalu melakukan pendekatan ilmu pengetahuan dalam melaksanakan aktivitas, tak terkecuali dengan sepak bola.
“Dengan pendekatan itu, kita ingin HWFC akan melahirkan pemain yang bukan hanya memiliki ketrampilan, tapi juga punya visi, karakter, dan memiliki kecakapan,” tandas pria yang menjabat Wakil Ketua PWM Jawa Timur itu.
Psikotes pemain HWFC berlangsung selama 4 jam lebih. Dari 24 pemain yang mengikuti, dibagi menjadi dua kelas. Masing-masing kelas terdiri dari 12 pemain.
Taufiq Kasrun, pemain HWFC, merasa senang dengan kegiatan ini. Dia mengaku mendapat pengalaman dan pengetahuan baru, meski dalam mengerjakan soal berasa berat.
“Mending latihan sehari tiga kali. Setelah 16 tahun bermain bola, baru nemu model tes psikologi kayak gini, Ya Allah. cenut cenut rasanya,” ujar kapten HWFC itu, lalu tersenyum. (Riz)