BANTUL, Suara Muhammadiyah – Ihtiar bersama menanggulangi pandemi covid19 tak boleh kendur, pengalaman ledakan angka penderita covid19 di bulan Juni dan Juli harus menjadi pelajaran bagi kita. Demikian disampaikan oleh Harimawan, S.Pd.T Ketua I MCCC PCM Sewon Selatan dalam rapat koordinasi seluruh jajarannya.
Menurut Harimawan MCCC Sewon Selatan memaknai momentum 76 tahun kemerdekaan Indonesia sebagai pembuktian bagi Muhammadiyah yang selalu cinta kepada tanah airnya. Dahulu Muhammadiyah berperan memerdekaan Indonesia. Pada episode berikutnya menjadi elemen yang setia pasang badan untuk mempertahankan kemerdekaan.
Saat usia kemerdekaan Indonesia mencapai 76 tahun, kita dilanda pandemi covid19 yang membutuhkan persatuan dan kekompakan untuk menanggulanginya. Kali ini kembali Muhammadiyah dengan MCCC-nya berbakti untuk merawat, menyehatkan, dan menyelamatkan Indonesia.
Ambulan COVID baru
Harimawan bersyukur bahwa pihaknya baru-baru ini mendapatkan kepercayaan dari seorang jamaah Muhammadiyah yang menyerahkan wakaf tunai senilai mobil ambulan lengkap dengan instalasi perlengkapannya.
Ambulan ini akan digunakan untuk memperkuat pengabdian MCCC Sewon Selatan sebagai armada yang melayani angkutan pasien dan jenazah khusus COVID19. Hadirnya ambulan baru ini akan memperkuat PCM Sewon Selatan yang sebelumnya telah mengoperasikan sebuah ambulan pasien yang frekuensi penggunaannya sangat padat.
Pada saat ini mobil ambulan yang baru masih dalam proses instalasi perlengkapan, diharapkan akhir Agustus sudah dapat beroperasi. Harimawan menjelaskan bahwa untuk optimalilsasi pemanfaatan ambulan MCCC Sewon Selatan akan selalu koordinasi dengan Camat Sewon, Lurah Pendowoharjo, dan Lurah Timbulharjo.
Ambulan nantinya akan berpangkalan di kantor Lazismu Sewon Selatan yang sangat strategis berada di tepi jalan Bantul KM 8 Diro Pendowoharjo. Telah disiapkan tim relawan pengemudi untuk sewaktu-waktu dapat melayani permintaan angkutan Covid dari masyarakat.
Edukasi Masyarakat
MCCC Sewon Selatan juga mengaktifkan bidang edukasi masyarakat, tentu secara daring untuk menghindari kerumunan. Melalui pemanfaatan teknologi diselenggarakan edukasi secara virtual/daring. Menurut Harimawan edukasi ini penting untuk mendorong kesadaran masyarakat bersama-sama mendukung penanggulangan wabah covid19.
Pihaknya memiliki relawan edukasi dalam berbagai disiplin ilmu ada kedokteran, ilmu gizi, serta keolahragaan. Untuk tema-tema tentang kesehatan akan difasilitasi dari disiplin ilmu kedokteran. Tema membangun imunitas melalui gizi berimbang akan ditangani oleh relawan yang ahli gizi. Sementara para sarjana olahraga akan menyampaikan tema menjaga kebugaran.
Even terdekat pada tanggal 22 Agustus 2021 jam 19.30 WIB akan diadakan zoom meeting mengangkat tema “menjaga kebugaran kebugaran jasmani di masa pandemi COVID19”. Semua lapisan masyarakat boleh bergabung dengan meeting ID: 890 3557 6391 dan passcode: mccc22. Narasumbernya pendekar Tapak Suci Firdhana Wahyu Putra yang memang kompeten dalam ilmu keolahragaan. Firdhana ini juga pesilat berprestasi nasional dan internasional, PNS Kemenpora ini juga tengah mempersiapkan diri untuk berlaga dalam PON di Papua.
Tak boleh lengah
Ledakan kasus covid19 telah memaksa sektor hilir yaitu para nakes, rumah sakit, tim kubur cepat, tim rukti jenazah bekerja keras menangani para korban. Lazismu juga habis-habisan mensuport logistik para warga isoman yang kurang mampu. Belajar dari pengalaman itu maka MCCC Sewon Selatan berupaya mengoptimalkan relawan edukasi di sektor hulu untuk mencegah bertambahnya kasus covid19.
Apabila kita kendor menggarap sektor hulu, jarang mengedukasi masyarakat, maka sangat mungkin ke depan akan ada ledakan kasus lagi. Apalagi covid19 ini virusnya cepat bermutasi menghasilkan varian-varian baru yang bisa lebih berbahaya. Kita tak boleh lengah, perjuangan kita menghadapi pandemi covid19 laksana lari marathon yang harus sabar dan bernafas kuda.
Jika terjadi ledakan kasus lagi yang menyebabkan fasilitas kesehatan kolaps sangat berbahaya. Ambulan PCM Sewon Selatan tempo hari juga turut merasakan pontang pantingnya membawa pasien untuk mencarikan rumah sakit yang masih bisa melayani. Bahkan beberapa kali pasien yang dibawa meninggal dunia di dalam ambulan gara-gara setelah ditolak di beberapa rumah sakit.
Mengakhiri keterangannya Harimawan menegaskan bahwa MCCC Sewon Selatan akan tetap “ngegaas” dengan program sektor hilir termasuk pengadaan ambulan baru maupun sektor hulu dengan edukasi masyarakat, serta sederet program lainnya kendati covid19 mulai melandai. (Yudha Kurniawan)