PALANGKA RAYA, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka menyemarakkan Milad ke-93 Nasyiatul Aisyiyah, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Kalimantan Tengah (Kalteng) menyelenggarakan berbagai kegiatan dakwah kemanusiaan. Kegiatan yang dilakukan oleh PWNA Kalteng merupakan bentuk perhatian dalam penanganan Covid-19 yang masih belum mereda.
Sebagaimana tema yang diusung pada puncak milad NA tahun ini “Khidmat Perempuan dalam Dakwah Kemanusiaan”, PWNA Kalteng sebagai bagian dari persyarikatan dan masyarakat perlu mengambil peran aksi dalam penanganan Covid-19 yang masih melanda Indonesia dan khususnya daerah di Kalimantan Tengah.
Ketua PWNA Kalteng Nurul Komariah, S.Si., M.Kes menjelaskan rangkaian Semarak Milad NA dan peran PWNA dalam penanganan wabah Covid-19.
“Ada beberapa rangkaian kegiatan yang kami lakukan dalam milad tahun ini, yaitu memberikan paket untuk kader-kader di persyarikatan yang sedang menjalani isoman dan memberikan dukungan kepada teman-teman relawan yang ada di Pos Dukungan MCCC Kalimantan Tengah,” jelasnya.
Paket tersebut berisikan alat-alat kesehatan dan suplemen makanan upaya mendukung penyembuhan pasien isolasi mandiri, dan dukungan nutrisi, multivitamin serta suplemen untuk para relawan Muhammadiyah yang sedang bertugas.
“PWNA Kalteng ingin memberikan perhatian kepada teman-teman relawan, relawan juga perlu perhatian, tidak hanya bergerak dan bertugas saja,” tambahnya.
Selain itu PWNA Kalteng mengadakan kegiatan Pelatihan Pemulasaran Jenazah, kegiatan itu dilakukan secara dua tahap yaitu tahap teori dan praktik. Pemateri pada kegiatan tersebut adalah H. M. Zuhri, S.HI., M.Pd. (Sekretaris PWM Kalimantan Tengah), Lilik Kholisotin, M.Pd (Ketua PDA Kota Palangka Raya) dan Sri Mulyanti, S.Pd (Sekretaris PDA Kota Palangka Raya).
“Kita tahu dalam kondisi pandemi penyelenggaraan jenazah juga menjadi sebuah tantangan tersendiri, masyarakat jadi merasa takut ataupun khawatir, dengan ini kami berharap bahwa kader NA nantinya juga bisa berperan aktif untuk menjadi tim pemulasaran jenazah baik jenazah biasa ataupun yang terkonfirmasi Covid-19,” ujarnya.
Ibu yang sering kali disapa Teh Nurul itu berharap kepada kader-kader NA, bahwa masa pandemi tidak dijadikan penghalang untuk mengambil peran dalam kehidupan bermasyarakat.
“Sesuai tema milad, karena masa pandemi ini lantas menjadi takut berdiam diri di rumah saja tetapi justru harus mengambil peran, apapun bentuk perannya, sekecil apapun tetapi insya Allah itu bagian dari dakwah kita, dakwah kemanusiaan dalam hal ini merupakan dakwah yang paling efektif untuk bisa menjangkau masyararakat luas, saat inilah peran kader NA diuji, saya yakin kader NA yang sudah dibekali pemahaman yang benar dan baik, jiwa yang peduli, dapat berperan dan mengambil peran di dalam masyarakat,” tutupnya.
Aris Pratama Gunawan