SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Meskipun masih dalam situasi pandemi Covid-19, SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta tetap berupaya melaksanakan program-program unggulan bagi seluruh siswa. Salah satunya adalah program penguatan karakter religiusitas melalui kegiatan pembinaan tahfiz Alquran.
Sebagai persyaratan mengikuti wisuda tahfiz yang akan dilaksanakan pada bulan Februari 2022, sekolah mengadakan ujian kenaikan level tahfiz bagi siswa yang digelar secara daring.
Seperti diungkapkan Ustazah Tati Kuraesin, penanggung jawab tahfiz SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, bahwa ujian kenaikan level tahun 2021 ini akan dilaksanakan dalam tiga gelombang, yaitu pada bulan Agustus, Oktober, dan Desember.
“Untuk ujian gelombang pertama di bulan Agustus ini diikuti oleh 34 siswa dan berlangsung selama tiga hari, Senin-Rabu, 23-25 Agustus 2021,” kata Ust. Tati.
Dari 34 peserta tersebut, sambungnya, 32 peserta mengikuti ujian juz 30 sedangkan 2 peserta mengikuti ujian Juz 27.
“Ujian kenaikan level ini di samping sebagai persyaratan mengikuti wisuda dan untuk melanjutkan hafalan juz berikutnya juga sebagai ajang fastabiqul khairat, atau berlomba-lomba dalam kebajikan. Siswa biasanya akan terpacu semangatnya untuk bisa mengikuti ujian seperti teman-temannya,” imbuhnya.
Terkait pembinaan tahfiz, menurut Ust. Tati, siswa dibiasakan murajaah (mengulang-ulang hafalan) setiap pagi menggunakan irama Nahawand dan setoran hafalan minimal tiga ayat kepada pembimbing akademik (PA) melalui Zoom Meeting.
“Ujian kenaikan level ini kita bekerjasama dengan ustaz dari ma’had tahfiz Alquran, dengan harapan penilaiannya lebih objektif,” ujar Ust. Tati menambahkan.
Salah satu siswa kelas 4 peserta ujian juz 27, Aisyah Fayza Khansa, mengaku sudah siap untuk mengikuti ujian kenaikan level gelombang pertama.
“Saya biasanya murajaah setiap hari bersama Abi atau Umi, dan untuk persiapan ujian ini harus mengulang-ulang terus supaya lancar,” ungkap Fayza.
Meskipun sudah mempersiapkan diri dengan murajaah setiap hari, tetapi ia juga merasa sedikit grogi karena yang akan menguji adalah ustaz yang belum dikenalnya.
“Agak grogi juga sih, Bismillah insya Allah sudah siap dan semoga lancar,” pungkasnya. (Muhamad Arifin)